"Mark makan ya" pinta Taeyong untuk yang kesekian kalinya. Tangan kirinya memegang piring yang berisi makanan dari rumah sakit sedang tangan kanannya memegang sendok yang ia arahkan ke mulut Mark.
Bukannya membuka mulut untuk menerima suapan dari Taeyong, Mark malah tetap menutup mulutnya sambil membuang muka.
"Mark please" mohon Taeyong setengah putus asa. Pasalnya sejak tiba di rumah sakit, Mark belum makan, dan itu artinya sudah terhitung empat belas jam anak itu belum makan sama sekali.
"Mark hanya mau makan jika ada daddy" tolak Mark dengan kata-kata yang sama entah yang keberapa kali.
Taeyong menghela napasnya putus asa.
"Markeu ayo makan ya..." Ten yang sejak tadi hanya duduk di sofa pun langsung bangkit berdiri dan mendekati ranjang Mark.
"Tidak mau!"
"Markeu...makan ya.. Nanti paman Ten belikan cokelat kalau mau makan" bujuk Ten.
Taeyong saat ini hanya bisa meletakkan piring yang tadi dipegangnya dan duduk di sofa menggantikan Ten tadi, kepalanya cukup pening saat ini, memikirkan Mark dan ada satu hal lagi yang mengganggu pikirannya.
"Tidak mau tante!" Tolak Mark sambil menatap Ten kesal.
Ten membuka mulutnya lebar-lebar saat mendengar panggilan Mark barusan.
"Haa?! Apa?!! Tante katamu?!" Teriak Ten.
Taeyong meringis sambil memegangi pelipisnya, kepalanya bertambah sakit saat ini.
"Ten sudah sudah, lebih baik kau susul Yuta sekarang, dari tadi dia tidak kembali" Taeyong mendorong tubuh Ten untuk keluar dari ruangan secara paksa.
"Hei tapi— tapi—"
Blam!
Bantingan pintu yang menutup menghentikan ocehan Ten seketika.
Taeyong menatap Mark sejenak, anaknya itu masih saja membuang muka, membuat dirinya lagi-lagi membuang napas lelah.
Mark itu bukan anak yang pembangkang seperti ini, tapi kalau sedang sakit, sifatnya pasti berubah seratus delapan puluh derajat, menjadi manja dan banyak maunya. Dulu biasanya Jaehyun yang selalu merawat Mark dan menuruti semua keinginan anak itu.
"Oke Mark. Kalau bertemu daddy, Mark mau makan 'kan?" Tanya Taeyong pada akhirnya.
Mark mengangguk cepat, tapi masih membuang muka.
"Baik, kemari! Biar mommy gendong!" Taeyong memposisikan tubuhnya membelakangi tempat tidur Mark.
Mark yang sedari tadi membuang muka langsung menoleh otomatis sambil menyatukan kedua alisnya bingung.
"Mau ke mana Mom?" Tanyanya.
"Kau mau bertemu daddy 'kan?" Tanya Taeyong tanpa berbalik.
Mark mengangguk cepat, ia segera bangkit untuk duduk dan memposisikan diri untuk memeluk leher Taeyong dan melingkarkan kakinya di sekeliling pinggang mommynya itu.
Setelah memastikan pegangan Mark kuat, Taeyong menahan tubuh Mark dengan satu tangannya sedang tangan yang lain ia gunakan untuk membawa tiang infus yang terhubung ke tangan Mark.
"Tapi mau ke mana mom?" Tanya Mark saat Taeyong membawanya keluar ruangan.
Bukannya menjawab Taeyong malah berdiri di depan pintu kamar rawat yang terletak persis di samping kamar rawat Mark lalu mengetuk pintunya.
Setelah dua kali ketukan Taeyong langsung membuka pintunya dan masuk.
"Paman Yuta??!" Pekik Mark tertahan saat ia terkejut mendapati Yuta yang sedang duduk di sofa yang berada di kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate: When Everything Changed ◽JaeYong
FanfictionSegalanya pasti akan berubah. Begitupun dengan perasaan seseorang. (sequel Our Fate) ❗Boy x Boy ❗Jung Jaehyun x Lee Taeyong