Note: maaf buat yg comment di part2 sblmnya ada yg ga ku bales:(, tp seriusan itu bcs bingung mau bales gimana...
Kata 'semangat' dari kalian aja udah bisa langsung naikkin mood dan semangatku... Makasih yg udah selalu baca, vote & comment 😊😊
~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
You make me so mad
.
.
.
.
.
.Taeyong keluar dari dalam mobil Daniel dengan mengenakan kaos biru muda santai lengan pendek dan jeans hitam, senyum yang tiap hari ia tampilkan di depan semua orang kini terukir jelas di bibirnya... Senyum paksa.
"Semangat kerjanya ya... Kalau ada apa-apa jangan lupa menghubungiku" pesan Daniel sambil mengusap surai cokelat terang Taeyong lembut.
Mereka berdua kini sedang berdiri di depan perusahaan tempat Taeyong bekerja.
"Hum belajar yang benar juga ya Niel" balas Taeyong, tetapi tangannya malah meraih tangan Daniel yang berada di kepalanya dan menurunkannya.
"Nanti siang biar aku yang menjemput Mark" tutur Daniel.
"Tidak perlu, aku saja, hari ini aku hanya ada pemotretan hingga pukul sepuluh" Taeyong menggelengkan kepalanya lucu, membuat Daniel gemas sendiri karenanya.
Daniel melebarkan senyumnya hingga menampakkan dua gigi kelinci yang menambah kesan menarik di wajahnya itu "hm baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya"
Pada saat bersamaan mata Taeyong tak sengaja menangkap sebuah mobil putih yang berhenti di dekat tempat mereka berdiri, ia kenal betul mobil itu, mobil milik suaminya, Jung Jaehyun.
Taeyong menjadi panik, ia takut Daniel tahu jika Jaehyun juga bekerja di sini, ia tak mau membuat Daniel salah paham dan mengira dirinya bekerja di sini hanya untuk bertemu Jaehyun.
"Ngg iya, sudah sana cepat pergi, nanti kau terlambat" kata Taeyong cepat-cepat sambil mendorong bahu Daniel, matanya sesekali melirik ke arah mobil Jaehyun yang masih berhenti di tempat tadi, tapi sang pengemudi tidak keluar sama sekali.
"Iya iya selamat tinggal Taeyongie!" Laki-laki bergigi kelinci itu mengusak surai Taeyong gemas lalu melangkahkan kakinya untuk kembali masuk ke dalam mobil.
Taeyong masih diam di depan perusahaan sambil memandangi kepergian mobil Daniel, saat Jaehyun tiba-tiba keluar dari mobilnya sambil membanting pintunya cukup keras.
Taeyong berjengit otomatis saat mendengar bantingan pintu itu.
Itu mobil mahal, kenapa ditutup sekencang itu? 'kan kasihan mobilnya, dasar Jung bodoh, pikir Taeyong.
Jaehyun pagi ini juga mengenakan pakaian santai, hanya sebuah kemeja kotak-kotak biru dan celana jeans hitam. Surai dark brownnya nampak sedikit berantakan, tapi hal itu malah menambah nilai plus ketampanannya.
Pria Jung itu langsung melangkah melewati Taeyong begitu saja, bahkan tanpa menolehkan kepalanya sedikitpun, membuat Taeyong menghela napasnya sambil mendesah kecewa.
Setelah Jaehyun masuk ke dalam Taeyong segera menyusulnya masuk, ia teringat jika ingin mengatakan sesuatu pada laki-laki itu. Pokoknya Taeyong ingin berusaha mendekati Jaehyun, ia tidak perduli dengan peringatan Jaehyun kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate: When Everything Changed ◽JaeYong
Fiksi PenggemarSegalanya pasti akan berubah. Begitupun dengan perasaan seseorang. (sequel Our Fate) ❗Boy x Boy ❗Jung Jaehyun x Lee Taeyong