"Perang... masih belum berakhir..."
"Larilah!"
"Akan kulakukan. Tapi sebelum itu, kalian... minumlah.. ini..."
"Apa ini?"
"Dengan begitu... kalian bisa bangkit kembali... Dan saat itu tiba... aku akan menemui kalian lagi..."
"Tak ada waktu lagi! Cepat lari!"
...
BANG!
~o0o~
Gadis itu terbangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang menembus jendela kamarnya. Dia melihat ke arah jam beker di sampingnya yang berbunyi belum lama setelah ia bangun. Dia pun mematikannya.
"Baiklah, saatnya memulai hari yang membosankan lainnya."
Gadis itu kemudian terkejut begitu dia meraba kepalanya dan menyadari rambutnya yang dikepang dua selama dia tertidur. Dan yang lebih mengejutkannya adalah...
"I-ini, kan..!"
~o0o~
Hatsune Miku. Gadis itu kini berada di kelasnya. Dia sedang duduk di bangkunya sambil memandangi sebuah pita merah di atas mejanya. Wajahnya terlihat sangat terkejut sekaligus bingung.
"Pita ini adalah..."
Miku menggelengkan kepalanya berkali-kali. Kemudian dia menyentuh dan meraba-raba pita tersebut. Seolah memastikan bahwa pita itu benar-benar nyata keberadaannya.
"Ini adalah pita yang digunakan Rin untuk mengepang rambutku! Apa maksudnya ini? Jadi, kejadian semalam bukan mimpi!? Yang benar saja... yang benar saja!" gumam Miku tak henti-henti.
Dia kemudian mengepang rambutnya sendiri dengan pita tersebut. Dari rumah dia memang sudah mengepang rambutnya, namun dia menghiasi kepangannya dengan sebuah pita merah.
"Kalau kejadian semalam memang bukan mimpi, maka..."
~o0o~
"Miku, bagaimana perasaanmu?" tanya Teto saat istirahat.
"Aku sudah agak baikan, terima kasih," jawab Miku yang masih duduk di bangkunya.
"Ugh, aku sangat ingin memberi pelajaran pada si playboy itu!" kata Neru kesal.
"Sudahlah, biarkan saja. Dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan," kata Miku.
"Baiklah. Sekarang ayo kita makan!" Teto semangat seperti biasanya.
Miku berjalan bersama Neru dan Teto menuju taman. Selama perjalanan, Miku masih saja memikirkan tentang kejadian yang dialaminya semalam. Entah itu adalah mimpi atau bukan. Dia sudah memikirkan hal ini sejak pagi. Bahkan sampai tidak bisa fokus pada saat jam pelajaran. Dan hasilnya... dia menemukan jawaban pertamanya.
Hal-hal yang terjadi semalam itu bukan mimpi. Miku yakin karena dia punya sebuah bukti. Yep, sebuah pita merah yang digunakan Rin untuk mengepang rambutnya. Semalam, ketika Len mengantarnya pulang ke kamarnya, dia tidak melepas kepangannya dan langsung tertidur di kasurnya.
Miku sedikit lega karena mengetahui bahwa apa yang telah dia alami... seseorang yang dia temui... itu adalah nyata. Namun entah apa yang membuatnya lega akan hal itu.
Apakah karena Len?
"Kagamine... Len..." matanya berbinar dan seringaian senyum menghiasi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish... (Miku x Len)
FantasyHatsune Miku, bukan seorang gadis biasa. Namun kehidupan yang dijalaninya sangat biasa-biasa saja. Setiap hari adalah hari 'membosankan' baginya. "Seandainya dunia ini seperti negeri dongeng..." Namun siapa yang mengira kehidupannya akan berubah han...