Bertemu Kembali...

96 14 2
                                    

"Semuanya, mundur!" teriak Mikuo begitu pertarungan sengit antara Luka dan Haku berlangsung.

Luka dan Haku baru mulai bertarung sekitar lima menit yang lalu. Namun kerusakan yang ditimbulkan sangat parah. Bahkan tak ada satu pun bangunan yang masih utuh.

"Tapi kita, kan harus membantu!?" kata Miku dikala semua orang pergi ke tempat yang lebih aman dan jauh dari pertarungan.

"Saat ini kita tak bisa melakukan apa-apa. Kau lihat sendiri pertarungan antara dua monster itu, kan?" kata Len yang kemudian membawa Miku bersamanya menyusul yang lain.

"M-monster?"

Sementara itu, di lain tempat, Rinto sedang berhadapan dengan seorang anak lelaki yang berpakaian seorang pelaut. Anak itu tak memakai alas kaki dan mata kanannya ditutupi oleh perban. Rinto menatapnya dalam-dalam.

"Kau itu..." ucap Rinto yang masih tidak percaya akan kehadiran Oliver.

Oliver sempat memiringkan kepalanya sambil mengingat-ingat orang yang saat ini berdiri di depannya. Kemudian dia pun membuka sedikit mulutnya saat dia sudah ingat.

"S-senang bertemu... d-denganmu lagi... Rinto-nii!" ucap Oliver terbata-bata.

"Rupanya kau masih mengingatku," Rinto tersenyum simpul. Dia senang dapat bertemu kembali dengan Oliver.

"B-bagaimana k-kabarmu?" tanya Oliver sambil mencoba tersenyum.

"Hmm, aku bingung bagaimana harus menjawab. Tapi, aku sebenarnya sudah mati."

"M-mati!?" Oliver terkejut. Dia menatap Rinto tajam dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Ahaha, maksudku... tubuhku memang sudah mati. Tapi jiwaku masih hidup. Lebih tepatnya, dihidupkan kembali. Aku adalah vampir sekarang," jelas Rinto begitu melihat Oliver yang keheranan.

"J-jadi... Rinto-nii sudah m-mati?"

"Begitulah. Tapi aku rasa, aku memang pantas mendapatkannya... iya, kan?"

"T-tidak! Rinto-nii... l-lupakan insiden itu!"

"Hm? Bukannya malah kau sendiri yang masih mengingatnya?"

"Eh? Um..." Oliver salah tingkah mendengarnya.

"Sebenarnya aku berusaha melakukannya, tapi, aku ternyata memang tidak sanggup untuk melupakan mereka... Aku menganggap mereka bagian dari keluargaku, tapi aku sendiri tidak bisa melindungi mereka. Aku benar-benar payah."

Oliver menggeleng cepat.

"Rinto-nii... s-sudah berusaha..."

"Maafkan aku Oliver..."

"..."

"Karena aku, Yuki-"

"Yuki masih hidup!" Oliver berucap lancar, memotong perkataan Rinto.

Rinto terkesiap kemudian menatap Oliver dalam-dalam. Saat itu, secara jelas dia melihat Yuki terbunuh di depan matanya sendiri.

Oliver kemudian meraba saku celananya. Dia mendapatkan sebuah batu yang berwarna merah yang bersinar indah. Dia pun memperlihatkannya pada Rinto.

"I-itu..."

Rinto masih mengingat batu yang pernah dia temukan, yang ternyata adalah milik Oliver. Menurutnya itu adalah batu yang sama.

"J-jiwa Yuki masih h-hidup... dalam b-batu ini!" jelas Oliver.

"Hah!?" Rinto nyaris tak percaya. Jika hal itu benar, maka batu itu adalah... Yuki?

"A-aku sempat memindahkan j-jiwanya... sebelum dia m-mati saat itu!"

"Jadi, saat itu kau..."

Oliver mengangguk pelan.

I Wish... (Miku x Len)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang