Namaku adalah Kagamine Len. Aku memiliki sejarah tersendiri dalam hidupku. Maksudku, tentu saja semua orang memiliki sejarah hidupnya masing-masing. Sungguh cerita yang panjang. Tapi kemudian, aku mengalami sesuatu seperti keajaiban. Orang yang telah merawatku saat kecil, Yowane Haku, menghadiahkanku sebuah kehidupan yang sangat berharga.
Sungguh sebuah keajaiban apabila orang yang mati dapat dihidupkan kembali, bukan? Itulah yang aku alami. Setelah mati, aku dibangkitkan sebagai vampir atau mayat hidup. Saat itu, seharusnya aku bisa hidup lebih lama atau bahkan abadi. Karena kudengar, mayat hidup seperti vampir dapat hidup ratusan tahun tanpa mengalami perubahan fisik. Tapi kemudian aku lenyap. Lalu terlahir lagi diriku yang hingga kini adalah manusia biasa.
Sejarah yang cukup panjang, meskipun tidak bisa menandingi sejarah dari sebuah negara. Banyak kenangan indah. Masa-masa dimana aku menderita, dan masa-masa dimana aku merasa bahagia.
Yowane Haku, orang yang telah merawatku sekaligus orang yang telah menyakitiku. Sebenarnya yang mana peran sesungguhnya? Tapi perlahan, begitu aku tumbuh dewasa, aku menemukan jawabannya. Dia tidaklah jahat. Hanya saja, dia tidak seperti orang-orang yang memiliki perasaan dan emosi. Haku-nee bahkan... tidak tau rasanya dicintai atau mencintai. Tidak, dia hanya tidak menyadarinya. Padahal, kami mencintainya.
Karena Haku-nee, aku mendapat tempat tinggal. Karenanya, aku dapat bertemu dengan orang yang sangat berharga. Seberapa sakitnya penderitaan yang telah dia berikan, aku tidak ingin membencinya. Aku yang sekarang sadar, cinta itu dibutuhkan untuk memunculkan perasaan sebenarnya dari seorang manusia. Karena, Haku-nee pun begitu. Dia adalah manusia. Dia bukanlah iblis.
Aku menyesal pernah mengatainya seperti itu. Maka dari itu, sepeninggal orang tersayang itu, aku membuat makamnya sendiri. Aku berkunjung ke makamnya itu hanya untuk sekedar minta maaf, atau bercerita mengenai hal baru yang terjadi padaku. Tak lupa, berterima kasih karena telah membuatku terlahir kembali sebagai seorang manusia.
Aku hidup sebagai manusia biasa yang menjalani kehidupan normal. Kau tau, kehidupan seperti itu tidaklah membosankan. Tentu saja, jika kau punya alsan untuk hidup. Seperti diriku.
Aku hidup demi orang-orang yang menyayangiku. Dan juga, untuk orang yang sangat berharga bagiku. Untuk orang yang aku cintai...
Sudah 5 tahun berlalu semenjak aku bertemu dengan 'dia' di Negai Gakkuen. Banyak perubahan. Yah, kali ini kami semua telah lulus dengan hasil yang terbilang cukup memuaskan.
Akhirnya Mikuo dan Lenka juga dapat bertemu kembali dan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Rinto dan Rin juga telah menemukan cinta sejati mereka. Siapa sangka jika Rinto kini berpacaran dengan Gumi. Lalu saudara Gumi, Gumiya sepertinya memiliki perasaan terhadap Rin. Pffft...
Lalu aku? Aku sudah bahagia dapat hidup bersama 'dia'. Aku bahagia 'dia' adalah milikku. Janjiku untuk selalu melindunginya itu terus berlanjut. Aku pernah bilang, kan, bahwa janji itu akan berlaku selamanya.
Aku pasti akan selalu menjaganya. Aku akan selalu berada di sisi Miku... itulah yang pernah aku katakan padanya.
Hatsune Miku, gadis yang aku cintai...
~o0o~
"Hei, sampai kapan kau akan terus tidur seperti itu? Bangun!"
Sebuah suara membangunkanku dan memaksaku untuk membuka mata. Suara yang tidak pernah bosan aku dengar. Aku pun terbangun lagi karenanya.
Cahanya mentari yang menerpa wajahku yang masih memejamkan mata itu amat menyebalkan. Tapi aku tidak akan marah hanya karena hal itu. Tidak, aku benar-benar tidak keberatan. Asalkan yang membangunkanku adalah pemilik suara itu.
"Uhh... selamat pagi, Miku," ucapku sambil berusaha menajamkan pengelihatan yang masih kabur.
Setelahnya, aku dapat melihat dengan jelas... wajah manisnya itu. Aku sangat senang karena bisa terus melihatnya setiap kali bangun tidur. Dia tersenyum padaku. Senyumnya seperti malaikat yang membangunkanku di pagi hari.
"Selamat pagi, Len-kun."
[END]
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish... (Miku x Len)
FantasyHatsune Miku, bukan seorang gadis biasa. Namun kehidupan yang dijalaninya sangat biasa-biasa saja. Setiap hari adalah hari 'membosankan' baginya. "Seandainya dunia ini seperti negeri dongeng..." Namun siapa yang mengira kehidupannya akan berubah han...