Empat orang remaja kembar sedang duduk berderet di bangku panjang di sebuah taman. Mereka berempat sama-sama memiliki mata biru safir yang indah dan berambut pirang. Mereka terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
"Aku sungguh tak percaya hal ini," salah satu dari mereka bersuara. Seorang gadis berambut panjang dengan gaya ponytail.
"Aku juga..." gadis yang lain menyahut. Ia berambut pendek dan memakai bando dengan pita besar berwarna putih.
"Inikah keajaiban..." ucap laki-laki di sampingnya.
"Ini adalah... sihir terakhir yang digunakan oleh dia untuk kita," kata laki-laki yang rambutnya diikat.
Keheningan sempat melanda. Mereka berempat terdiam sebentar sambil terus menatap ke arah depan. Sampai akhirnya gadis dengan bando putih bersuara mewakili saudara-saudarinya.
"Terima kasih... Haku-nee..."
~o0o~
Di suatu tempat yang jauh dari kota, terdapat sebuah bangunan tua yang terbuat dari kayu. Bangunan tersebut tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Di dalam bangunan itu, terlihat seorang anak laki-laki dengan pakaian pelaut lengkap dengan topinya dan perban di mata kanannya. Ia berhadapan dengan seorang anak perempuan berambut hitam kecokelatan dan diikat dua sisi.
Anak perempuan itu tersenyum manis memandangi anak laki-laki yang seumuran di depannya. Memang terlihat seumuran. Seharusnya memang seperti itu.
"Terima kasih, Oliver!" seru anak perempuan itu sambil melebarkan senyumnya.
Anak laki-laki itu-Oliver-mengangguk pelan dan ikut tersenyum. Jauh dalam lubuk hatinya, kebahagiaan lama yang pernah ia rasakan kini kembali lagi. Kebahagiaan yang sama, ketika melihat orang yang sama. Seseorang yang sangat berharga baginya.
"Dengan begini... janjiku pada Rinto-nii telah kutepati..." gumam Oliver dalam hati.
"Aku benar-benar hidup lagi," ucap Yuki tak percaya sambil melihat tangannya yang kosong.
Yuki melangkah mendekati Oliver kemudian tersenyum manis dihadapannya. Yuki saat ini menggunakan pakaian merahnya yang biasa. Rambut hitamnya dikepang dua di bagian bawah.
"Yuki..."
Oliver menatap Yuki dengan mata berbinar-binar. Dia sangat senang dengan kehadiran Yuki. Meskipun dialah orang yang telah membangkitkan Yuki, namun ia tau, semua itu karena anugerah yang didapatkannya.
Seekor burung kecil yang datang entah dari mana tiba-tiba hinggap di bahu Oliver. Dia terus berkicau seolah merasakan kebahagiaan yang Oliver rasakan.
"James!" seru Yuki saat melihat burung kecil itu.
"A-aku yakin... dia juga senang."
"Eheheh," Yuki tertawa girang.
"Nee, Yuki..." kata Oliver.
"Iya?"
"Aku... sempat bertemu dengan Rinto-nii..."
Yuki membelalakkan mata. Senyumnya seketika sirna. Dia menundukkan kepala dan bergumam pelan.
"Aku merindukannya..."
Oliver hanya tersenyum penuh arti. Dia kemudian mengusap pelan kepala gadis di depannya. Dengan rasa kasih sayang yang tak terhitung, dia mulai mendekap Yuki dan membagi kehangatannya.
James, burung itu kini terbang berputar-putar di atas mereka. Seolah memberikan restu kepada keduanya.
"Ngomong-ngomong..." kata Oliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish... (Miku x Len)
FantasyHatsune Miku, bukan seorang gadis biasa. Namun kehidupan yang dijalaninya sangat biasa-biasa saja. Setiap hari adalah hari 'membosankan' baginya. "Seandainya dunia ini seperti negeri dongeng..." Namun siapa yang mengira kehidupannya akan berubah han...