Gadis itu...

165 15 1
                                    

Target diperkirakan sedang tidur nyenyak malam ini. Berkat ramuan buatan Haku-nee yang telah kuberikan kemarin malam, dia akan merasa sangat mengantuk pada jam 10 tepat. Jadi, saat ini dia pasti masih tertidur. Selanjutnya, aku yang urus.

Pukul 11:30 PM.

Setengah jam lagi...

Saat ini, aku menunggu di tempat biasa. Dari kejauhan, dapat kulihat rumah besar kediaman tuan putri Miku. Diantara rumah-rumah lain di kota ini, hanya rumah Miku yang paling besar. Jadi, tidak sulit bagiku untuk menemukan lokasinya. Kota ini tidak terlalu luas, tapi juga tidak terlalu sempit. Namun sepertinya seluruh penduduknya sedang tidur nyenyak. Benar-benar sunyi.

Angin sepoi-sepoi bertiup. Membuat pakaian yang kukenakan berkibaran. Ini sama seperti pakaian yang kupakai kemarin malam. Ngomong-ngomong, suasana malam hari ini lebih dingin dari kemarin. Ah, aku baru sadar, suhu tubuhku memang selalu dingin, menyatu dengan dinginnya suhu pada malam hari ini.

Seringaian senyum terlihat di wajahku. Aku jadi tidak sabar melihat penampilan 'acak-acak' dari putri Miku yang terbangun pada tengah malam. Aku memang licik, masuk ke dalam kamar seorang gadis seenaknya. Terlebih, dia adalah seorang putri. Tapi mau bagaimana lagi, ini adalah tugas dari Haku-nee. Katanya, sih, sangat penting. Tapi aku tak pernah tahu atas dasar apa tugas ini begitu 'penting'. Rin dan yang lainnya juga tidak diberitahu. Haku-nee bilang kami akan segera mengetahuinya... secepatnya... Apakah ini ada kaitannya dengan 'itu'?

Ngomong-ngomong, sudah berapa jam berlalu sejak aku datang ke sini?

Teng... Teng... Teng...

Pukul 12 tepat.

Ah, akhirnya. Senyumanku melebar, memperlihatkan kedua gigi taringku. Baiklah, ini saatnya beraksi.

~o0o~

Baiklah, aku sedang berada di kamar tuan putri sekarang. Tepat di depanku, aku dapat melihatnya masih tertidur pulas. Hmm, dia terlihat imut saat sedang tidur.

Selagi dia masih tertidur, ada baiknya jika aku memikirkan hal yang harus aku lakukan untuk membawanya ke tempat Haku-nee sebelum aku membangunkannya. Hmm, ini akan sulit. 80% kemungkinan dia tidak akan percaya padaku, mengingat aku hanyalah orang asing yang baru ditemuinya kemarin. Jadi, apakah aku harus merayunya? Tapi, merayu seperti apa? Uh, aku rasa tidak perlu merayu. Berbohong? Seketika aku ingat sesuatu. "Ketika kau berbohong, itu hanya akan menambah kebohongan lain", jadi aku rasa pasti sulit. Lagian, kalau yang sebenarnya terungkap, bisa-bisa aku dihajar olehnya.

Aku menggelengkan kepalaku. Ini sulit. Bagaimanapun, aku harus membawa gadis ini! Tapi, pemaksaan itu bukan cara yang bagus untuk seorang putri seperti dia. Tch! Seandainya Rin ada di sini, dia pasti tahu apa yang harus dilakukan.

Aku berjalan mendekati gadis yang sedang tidur itu. Kali ini benar-benar berdiri di samping ranjangnya. Aku menatap wajah imutnya sambil berpikir. Bagaimana caranya agar dia mau ikut bersamaku.

Dia membuka matanya perlahan. Oh? Tak kusangka dia terganggu. Oke, dia sudah bangun sekarang. Dia duduk di tempat tidur sambil menatapku. Pengelihatannya pasti masih agak kabur sekarang. Jadi, kuberi waktu sampai pengelihatannya normal kembali.

"K-kau..."

Baiklah, dari mana aku harus memulai? Hmm...

Selagi aku berpikir, dia mengucek matanya kemudian kembali menatapku. Lalu, matanya pun melotot. Terkejut.

"Kau... Len?" oke, kali ini aku yang terkejut. Rupanya dia masih mengingat namaku. Dan kulihat dia... tersenyum? Dia benar-benar tersenyum padaku.

"Iya. Ini aku, tuan putri," kubalas juga dengan senyuman. Seketika senyuman gadis itu melebar.

I Wish... (Miku x Len)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang