"Apa, nggak mungkin dok." teriak Bunga histeris
"kalian yang sabar ya." ucap dokter tersebut
"Rizal, Bunga gimana keadaan Rangga." tanya kak Ani datang menghampiri Bunga dan Rizal
"Kak Ani Rangga, kak." tangis Bunga sambil memeluk kak Ani
"Rangga kenapa Bunga." tanya kak Ani bingung
"Rangga kritis kak dan sekarang dia koma." jawab Rizal
"Ya Allah, nggak mungkin." ucap kak Ani
"Kak jangan nangis dong." ucap Bunga
"Bunga, kak Ani kanget kenapa ini semua bisa terjadi." ucap kak Ani
"Ini semua salah Bunga kak." ucap Bunga
"Bunga nggak boleh menyalahkan diri, nggak kak yang salah itu Bella, karna Bella Rangga begini kak." jelas Rizal
"Tapi karna Rangga mau ngelindungi gua, jadi Rangga yang kena pukul dan jatuh." ucap Bunga sambil menangis
"Bunga kamu nggak boleh nangis, karna dengan kita menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Jadi jangan nangis lagi ya nanti cantiknya hilang lo." ucap kak Ani
"Iya kak, makasih." ucap Bunga
"Ya Allah kenapa kepala hamba sakit banget." batin Rizal memegangi
"Rizal lo kenapa." tanya Bunga
"Gua nggak apa apa Bunga." jawab Rizal
"Kok muka Rizal pucat banget ya apa jangan jangan dia sakit lagi." batin Bunga
"Ya Allah kenapa kepala hamba makin sakit dan darah!!! Ada apa dengan diriku ini ya Allah." batin Rizal sambil menahan rasa sakit dan mengusap hidungnya yang mengeluarkan darah
"Rizal lo sakit." tanya kak Ani
"gua....." jawab Rizal terpotong karna pingsan
"Rizal!!!." teriak Bunga dan kak Ani
"Kak Ani ayo bawa Rizal ke UGD kak." ajak Bunga
"Iya Bunga." balas Kak Ani
"(ruang UGD)"
"Bunga kamu sebaiknya menunggu Rangga, kakak akan urus Rizal." ucap kak Ani"Tapi kak." ucap Bunga terpotong
"Nggak apa apa Bunga biar kakak disini nanti kalau ada apa apa kakak akan kasih tau kamu. Kasihan kan Rangga nggak ada temannya." ucap Kak Ani
"Iya kak kalau gitu Bunga ke ruangan Rangga dulu ya." ucap Bunga
"Bunga kamu nggak akan kuat mendengar kenyataan pahit ini, jadi lebih baik kamu tidak mengetahuinya." batin kak Ani
"Aduh gua kebelet lagi, ke toilet dulu ah." ucap Bunga sambil mencari toilet
Setelah Bunga selesai dari toilet, Bunga berniat kembali ke ruangan Rangga tapi dia dikagetkan oleh suatu hal yang amat menyakitkan.
"Jadi gimana keadaan adik saya dok." tanya kak Ani
"Adik anda sudah memasuki kanker otak stadium akhir, jadi mau tidak mau adik anda harus dirujuk ke rumah sakit di Singapore." jelas dokter tersebut
"Apa!!!! Nggak mungkin ini terjadi." teriak Bunga
"Bunga, kenapa kamu disini." tanya kak Ani
"Kak, jelasin kalau semua ini nggak benar." desak Bunga
"Bunga semua ini memang benar, Rizal sudah mengidap kanker dari awal dia kelas 10 itu pun sudah stadium 3." jelas kak Ani
"Jadi semua ini benar kak." tanya Bunga
"Iya Bunga maafin kak Ani nggak jujur sama kamu." jawab kak Ani
"Ya Allah kenapa hamba diberikan penderitaan yang sesulit ini, di satu sisi Rangga kritis dan koma, di sisi lain Rizal terkena kanker stadium akhir, kenapa dua orang yang hamba sayang harus pergi meninggalkan hamba." teriak Bunga sambil menangis
"Bunga sudah, jangan menangis lagi, kamu harus sabar ya." ucap kak Ani
"Iya kak tapi Bunga jadi sendirian nggak ada teman, Bunga kesepian kak." ucap Bunga
"Bunga kemungkinan Rizal pergi ke Singapore malam ini juga, kamu nggak usah antar Rizal ke bandara ya, kamu jagain Rangga aja." ucap kak Ani
"Iya kak, tapi aku boleh ketemu sama Rizal dulu kan kak." tanya Bunga
"Boleh kok." jawab Kak Ani
"Zal."ucap Bunga membuka pintu ruangan Rizal
"Eh Bunga kamu kok disini." tanya Rizal gelagapan
"Udah Zal nggak usah jelasin lagi, gua udah tahu semua, Zal gua mau ngomong lo disana jaga diri baik baik ya jangan pernah lupain gua, gua disini akan terus tungguin lo disini, lo akan selalu ada dihati gua, oh ya Zal gua ada ini, lo jaga diri baik baik dan gua doain lo cepat sembuh, selalu kasih kabar ke gua ya." ucap Bunga memberikan Rizal sebuah gelang bertuliskan BFF
"Iya Bunga makasih untuk semua kenangan yang sudah kita jalanin, makasih juga lo udah mau jadi sahabat gua." ucap Rizal
"Dek ayo kita berangkat, perjalanan dari Bandung ke Jakarta memang nggak jauh tapi kita menghindari macet." ajak kak Ani
"Iya kak, Bunga jaga diri baik baik ya." ucap Rizal
"Iya Zal pasti." ucap Bunga
Flaskback off
"(krringgg), hoaamm selamat pagi dunia." ucap Bunga sambil bangkit dari tempat tidur
"Kak, adek berangkat duluan ya." teriak Bunga
"Iya dek hati hati." teriak Reno
"Masih terlalu pagi gua berangkatnya nyantai aja deh." ucap Bunga
Di sisi lain
"Kak, gua berangkat dulu ya." teriak Ramon
"Ya ampun dek ini masih terlalu pagi." ucap Nisa
"Nggak apa apa kak, biar nyantai berangkatnya." ucap Ramon
"Ya sudah kamu hati hati ya." ucap Nisa
"Iya kak." ucap Ramon
Skip sekolah
Bunga dan Ramon sudah sampai disekolah, padahal waktu masih menunjukan pukul 06.10 dan sekolah pun masih sangat sepi, Bunga dan Ramon segera memasuki kelas mereka
"Huh, nih kelas sepi amat." keluh Ramon
"Kalau mau rame bakar aja kelasnya bang." ledek Bunga dari belakang Ramon
"Lo cewek aneh bilang gua abang, lo kira gua abang tukang baso." kesal Ramon
"Emang iya." ledek Bunga
"Lo ya bisanya cuma nyari ribut." kesal Ramon
"Kenapa emangnya masalah buat lo." ledek Bunga
Kalau lihat Ramon sama Bunga kayak tom and jerry kalau ketemu pasti berantem kapan ya mereka berdua bisa akur. Penasaran tunggu terus kelanjutannya.
Jangan lupa
Vote
And
CommentSalam hangat#my twins
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang???? [END]
Teen Fiction"andai lo tahu perasaan gua gimana ke lo, apakah lo akan nerima gua" Ramon "gua mau bikin sahabat gua senang walaupun gua udah nggak berada bersama mereka" Rangga "gua bingung mana yang harus gua laluin, rasa bimbang ini selalu menyelimutiku" Bunga ...