Bunga yang mendengar ucapan suster tadi, langsung mengikutinya untuk mengetahui siapa yang kritis. Ternyata yang kritis adalah Ramon dan Rangga. Bunga sangat terpukul mendengar kabar tersebut dia pun langsung menelepon semua sahabatnya untuk menemaninya.
"Ya Allah, kenapa dua orang yang hamba sayang harus menderita seperti ini. Ya Allah angkatlah penyakit Rangga dan Ramon biarkan mereka sembuh supaya kami bisa berkumpul kembali. " ucap Bunga sedih
"Bungaa!!! Gimana keadaan Ramon?" tanya David yang baru saja tiba
"Iya Bunga, gimana juga keadaan Rangga? " tanya Zahra"Kok semua ini bisa terjadi? " tanya Doni
"Iya Nga, jawab pertanyaan kita. " desak Rani
"Guys kalian nggak liat apa Bunga sekarang sangat terpukul, mana mungkin dia bisa cerita dalam kondisi seperti ini. " ucap Haura
"Seharusnya kalian menenangkan Bunga dulu, bukan langsung bertanya dan mendesaknya. " ucap Rafa
"Sorry ya Bunga tadi gua udah desak lo buat jawab. " ucap Rani dan Zahra
"Gua juga ya Ngga, minta maaf. " ucap David dan Doni
"Iya guys nggak apa apa. Cuma buat sekarang gua belum siap cerita sama kalian. Maaf ya. " ucap Bunga
"Iya Bunga nggak apa apa kita semua ngerti kok. " ucap Haura
Akhirnya mereka semua menemani Bunga didepan ruang IGD. Lama mereka semua menunggu kabar dari dokter. Setelah cukup lama menunggu akhirnya dokter keluar dari ruang IGD.
"Dok gimana kondisi sahabat saya? " tanya Bunga
"Teman adik dua duanya sudah melewati masa kritisnya, cuma teman adik belum bisa sadarkan diri. "
"Makasih dok infonya. " ucap Zahra
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. "
"Bunga gimana kondisi Ramon? " tanya kak Nisa yang baru datang bersama kak Reno
"Ramon dan Rangga tadi sempat kritis kak tapi alhamdulillah, mereka bisa melewati masa kritisnya. Tapiii... " jawab Haura terpotong
"Tapi apa Hau? " tanya Reno
"Ramon dan Rangga masih belum sadarkan diri kak. " jawab Bunga
"Apa, ya Allah nggak mungkin. " ucap Nisa hampir pingsan
"Nisa sayang kamu jangan terlalu kepikiran hal itu. Kasihan anak yang ada di kandungan kamu. Ayo kamu duduk dulu disitu. " ajak Reno
"Jadi Ramon dan Rangga koma? " tanya Roman yang baru datang juga bersama Katya
"Iya Man. " jawab David
"Nggak mungkin, kenapa bisa terjadi. Bunga ini semua pasti salah lo kan. Lo yang menyebabkan semua ini. " bentak Roman menyalahkan Bunga
"Man kamu yang sabar jangan salahin Bunga kayak gitu dong. " ucap Katya
"Gua nggak salah, kalian semua jahat." ucap Bunga pergi meninggalkan mereka semua"Bunga, tunggu. " teriak Roman
"Apa gua jahat banget ya, gua harus minta maaf sama Bunga. " ucap Roman
"Maaf apakah kalian keluarganya Ramon dan Rangga? " tanya seorang suster
"Iya sus, saya kakaknya. " jawab Nisa
"Alhamdulillah Ramon dan Rangga sudah sadar, tapi mereka tetap harus rawat inap untuk pemulihan. "
"Alhamdulillah. "
"Man lo harus kasih tahu Bunga, sekalian minta maaf ke dia. " ucap Katya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang???? [END]
Teen Fiction"andai lo tahu perasaan gua gimana ke lo, apakah lo akan nerima gua" Ramon "gua mau bikin sahabat gua senang walaupun gua udah nggak berada bersama mereka" Rangga "gua bingung mana yang harus gua laluin, rasa bimbang ini selalu menyelimutiku" Bunga ...