Bunga dan Ramon pun segera memasuki rumah Bunga. Saat mereka berdua memasuki rumah Bunga mereka bingung kenapa rumah Bunga jadi gelap sepeti ini, apa jangan jangan kak Reno mau kasih kejutan?. Mereka berdua berpikir seperti itu. Mereka pun segera memanggil kak Reno, tapi tidak ada sahutan sama sekali. Mereka pun terus melangkah ke depan dan terus memanggil kak Reno, saat mereka sedang berjalan tiba tiba saja Bunga mendengar suara orang berteriak kesakitan. Tiba tiba saja lampu menyala dan Bunga sangat terkejut ketika melihat Ramon sudah jatuh ke lantai dengan banyak darah yang keluar, Bunga sangat panik dan segera menelepon rumah sakit. Ketika Bunga sedang menelepon tiba tiba hp nya direbut oleh seseorang Bunga tidak tahu siapa orang tersebut karna dia memakai masker.
"Siapa lo, ngapain lo ambil hp gua?" tanya Bunga
"Gua Roman. " jawab Roman sambil membuka maskernya
"Please balikin hp gua, gua butuh buat nelepon ambulance Ramon sedang butuh pertolongan. " pinta Bunga
"Ngapain nelepon ambulance, biarin aja dia kayak gitu lebih bagus lagi kalau dia mati. " ucap Roman
"Dasar lo laki laki brengsek. Ngapain sih lo disini belum cukup buat Ramon menderita hah! Belum cukup lihat Ramon terluka dan sekarang lo dengan enaknya bilang kayak gitu. Lo manusia atau bukan sih nggak punya hati banget. " bentak Bunga
"Kenapa lo nggak suka kalau gua buat Ramon menderita. Kalau gua mau nya kayak gini kenapa masalah buat lo. Emang lo siapanya Ramon sih, pacar bukan, sahabat bukan, lo cuma sebatas teman sama dia. " bentak Roman
"Lo salah besar karna gua adalah sahabat Ramon. Dan buat lo cowok brengsek terima ini. " ucap Bunga sambil menendang Roman dan berlari
"Aaawww, lo cewek aneh jangan lari lo. Kurang ajar banget lo nendang gua. Oh apa lo mau juga nasibnya sama kayak Ramon ok gua bakal bunuh lo juga Bunga. " teriak Roman sambil mengejar Bunga
"Ya Allah gimana ini sekarang, hamba takut banget tolong selamatkan hamba ya Allah." batin Bunga sambil bersembunyi didalam kamarnya
"Hey cewek aneh dimana lo, keluar lo biar gua bisa bunuh lo. " teriak Roman
"Ini waktu yang tepat buat gua bikin bukti tentang kelakuan Roman yang sebenarnya. Gua mau cek cctv dulu. " ucap Bunga
"Alhamdulillah ternyata cctv nya dari tadi nyala berarti perbuatan Roman daritadi terekam. Pokoknya ini harus gua buat bikin bukti biar masalah Ramon cepat selesai. " sambung Bunga
"Sekarang gua mau telepon polisi dulu, untung dikamar gua ada hp cadangan jadi aman deh kalau kayak gini." ucap Bunga
"Wooiii cewek aneh keluar lo kalau lo pemberani keluar lo. " teriak Roman
"Ok pak tolong segera datang ya, saya takut. " ucap Bunga yang sedang berbicara di telepon
"Sekarang gua harus keluar diam diam, gua harus turun. " sambung Bunga sambil berjalan menuju pintu kamarnya
"Woiiiii! Cewek brengsek dimana lo. " teriak Roman
"Gua dibawah sini cowok nggak tahu diri. " teriak Bunga
"Wah, jadi sekarang lo udah berani keluar ya. Tunggu disitu cewek brengsek gua bakal bunuh lo siap siap aja." teriak Roman sambil menuruni tangga
Roman pun segera menghampiri Bunga. Setelah Roman menghampiri Bunga, Bunga segera menyerang Roman dengan ilmu bela dirinya. Awalnya Roman tidak dapat menanggis serangan dari Bunga yang secara tiba tiba menyerangnya sehingga Roman jatuh tersungkur. Roman pun kembali bangkit dan segera menyerang Bunga, perlahan Bunga bisa menepis serangan yang datang sampai akhirnya Bunga kehilangan keseimbangan, sehingga dia terkena tendangan dibagian perut hingga terpental jauh dan tubuhnya membentur tembok. Darah segar pun perlahan keluar dari mulut Bunga. Tapi Bunga tidak putus asa dia kembali bangkit dan melakukan serangan kembali kepada Roman, sialnya serangan tersebut dapat ditanggis oleh Roman, sehingga untuk kedua kalinya Bunga jatuh dengan darah yang mengalir dari dahinya akibat membentur lantai. Bunga sudah tidak dapat bangkit lagi, Roman pun segera menghampiri Bunga dan bersiap siap untuk membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang???? [END]
Teen Fiction"andai lo tahu perasaan gua gimana ke lo, apakah lo akan nerima gua" Ramon "gua mau bikin sahabat gua senang walaupun gua udah nggak berada bersama mereka" Rangga "gua bingung mana yang harus gua laluin, rasa bimbang ini selalu menyelimutiku" Bunga ...