Part 22

50 6 1
                                    

"What!! Nggak salah kak. Gua jadi pemeran utama bareng kakak. " ucap Sekar tak percaya

"Iya menurut gua lo pantes kok, pasti akting lo bagus. Gua rekomendasi kok ke sutradara kalau lo itu bagus buat jadi pemeran wanitanya. " ucap Dimas

"Tapi kenapa harus gua kak, kan banyak cewek lain yang lebih cantik dan jago akting yang bisa jadi pemeran wanitanya. " ucap Sekar

"Karena..... " ucap Dimas terputus putus

"Kar lo kok bego banget sih, kenapa lo nggak langsung terima aja sih tawarannya Dimas kenapa mesti nanya kayak gini. Bukannya lo senang bisa main film bareng idola lo. " batin Sekar

"Karna apa Dim? " tanya Sekar

"Karna lo itu cantik dibandingkan cewek cewek yang lain. " jawab Dimas

"Ih gombal lo. " ucap Sekar

"Nggak Kar gua serius. " ucap Dimas

"Jadi lo mau nggak?" tanya Dimas

"Tapi kalau akting gua jelek gimana, lagian juga gua kan harus sekolah. " ucap jawab Sekar

"Kar coba aja dulu, masalah sekolah gua udah bilang ke kepala sekolah lo izin beberapa minggu. Lagian ini film bukan sinetron jadi nggak setiap hari lo syutingnya. " ucap Dimas

"Oh gitu ya udah deh gua mau, tapi nanti lo ajarin gua ya cara akting yang benar. " ucap Sekar

"Lo tenang aja pasti gua bakalan ajarin. " ucap Dimas

"Oh ya Kar boleh ikut gua bentar nggak. " sambung Dimas menarik lengan Sekar

"Ya ampun untuk kedua kalinya gua dipegang sama Dimas, omg gua lagi nggak mimpi kan. " batin Sekar

"Eh Dim, mau kemana? " tanya Sekar

"Udah lo ikut aja. " ucap Dimas

Dimas pun membawa Sekar ke rooftop sekolah. Sekar bingung kenapa Dimas membawanya kesini? Setelah mereka tiba di rooftop Dimas langsung duduk di sofa yang tersedia di rooftop tersebut. Sekar pun ikut duduk disebelah Dimas.

"Dim lo ngapain bawa gua kesini? " tanya Sekar

"Gua mau cerita ke lo tentang gua. " jawab Dimas

"Tapi jangan sekarang juga Dim, gua harus balik ke kelas gua mau ngerjain tugas. " ucap Sekar sambil bangkit dari sofa tersebut

"Tunggu Kar, jangan tinggalin gua. Gua mohon cuma lo yang bisa dengerin cerita gua." ucap Dimas menahan lengan Sekar

"Kenapa harus selalu gua sih Dim, kenapa? Apa nggak ada orang lain yang bisa dengerin cerita lo. Masalahnya gua punya tugas lain Dim. Jadi gua mohon lepasin lengan gua, gua mau balik ke kelas. " ucap Sekar pergi meninggalkan Dimas

Setelah Sekar pergi meninggalkan rooftop, Dimas segera berlari menuju tengah tengah rooftop dan kemudian berteriak sekencang mungkin. Sementara itu Sekar merasa bersalah sudah meninggalkan Dimas, dia pun berniat kembali ke rooftop dan meminta maaf ke Dimas

"Aarrrgggghhh, Andin gua kangen sama lo. Kenapa lo harus pergi tinggalin gua. Gua kangen Din sama lo. " teriak Dimas

"Kapan hidup gua kembali bahagia lagi, selama ini gua nggak pernah nemu pengganti lo Din. Itu yang membuat gua makin kangen sama lo." ucap Dimas menangis dan bertekuk lutut

"Maafin gua Dim udah ninggalin lo tadi, nih hapus air mata lo masa lo cengeng sih. " ucap seseorang

"Sekar, lo kembali ke sini. " ucap Dimas menengok keatas

"Iya Dim gua merasa bersalah banget sama lo, makannya gua balik lagi dan mau minta maaf ke lo. Maafin gua ya." ucap Sekar

"Iya Kar, gua udah maafin lo kok. " ucap Dimas

Bimbang????  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang