Part 34

48 5 0
                                    

Bunga sangatlah terkejut dengan kebenaran keluarganya. Bunga tidak menyangka kakaknya bisa menyembunyikan kenyataan itu selama bertahun tahun, kekecewaan Bunga sangatlah besar kepada kakaknya. Bunga pun terdiam beberapa saat setelah kakaknya bercerita.

"Jadi Bunga kakak harap kamu nggak marah sama kakak. " ucap Reno

"(terdiam) " Bunga

"Bunga lo kenapa diam aja?" bisik Ramon

"Bunga kamu kenapa? " tanya Nisa

"Bunga kamu nggak marah kan? " tanya Reno

"Setelah apa yang dikatakan kak Reno tentang kebenaran keluarga kita, kakak masih bisa tanya aku marah atau nggak. JELAS SAJA KAKAK UDAH TAHU JAWABANNYA GUA MARAH BESAR, GUA KECEWA SAMA LO KAK. " bentak Bunga berdiri lalu pergi keluar rumah dengan berlari

"Bunga kamu mau kemana, diluar hujan besar. " teriak Reno

"Biarkan saja dulu kak dia menyendiri, kalau nggak biar gua aja kak yang ngejar Bunga. " ucap Ramon

"Iya Mon tolong kamu kejar Bunga." ucap Reno

"Ya udah kak gua pergi dulu. " ucap Ramon pergi keluar dengan menggunakan payung

"Pa tante Bunga kenapa kok lari keluar sambil hujan hujanan?" tanya Aisyah

"Nggak ada apa apa kok Aisyah, ya udah yuk kita ke kamar Aisyah." jawab Nisa

"Ayo ma. " ucap Aisyah

****

Keadaan Bunga saat ini sangatlah buruk, semua bajunya basah karna kehujanan. Bunga yang merasa kecewa dengan kebenaran tersebut langsung duduk menyendiri disebuah taman. Sambil menangis Bunga termenung berpikir haruskah dia membenci kakaknya karna telah menyembunyikan sebuah kebenaran.

"Gua kecewa sama lo kak, kenapa lo nggak pernah kasih tahu kebenaran ini. Kenapa setelah bertahun tahun baru lo kasih tahu kebenaran ini." ucap Bunga menangis

"Kenapa selalu ada aja masalah yang muncul dikehidupan gua, kapan sih gua bisa hidup bahagia lama lama gua capek kayak gini terus. " ucap Bunga

Ramon terus mencari keberadaan Bunga. Ramon sudah mencari kemana mana tapi tidak bertemu dengan Bunga, akhirnya Ramon pun mempunyai niat untuk mencari Bunga ditaman dekat danau tempat dia dan Bunga selalu bersama.

"Bunga jangan buat gua panik kayak gini dong, kalau lo kenapa napa gimana. " ucap Ramon panik

****

"Jangan pernah mengeluh dengan hidup lo, karna itu semua akan sia sia saja. " ucap Seseorang dari belakang Bunga

"Nggak usah ikut campur deh lo, buat apa lo urusin hidup gua apa untungnya buat lo." ketus Bunga

"Karna gua peduli sama lo. "

"Emang lo siapa gua sih, gua nggak kenal sama lo. Pergi lo sana." bentak Bunga

"Gua nggak akan pergi, gua akan temanin lo. "

"

Siapa sih lo sebenarnya." ucap Bunga menengok ke belakang

"Rangga." sambung Bunga

"Iya ini gua, Nga ngapain sih lo disini hujan hujanan lagi kalau lo sakit gimana." ucap Rangga memayungi Bunga

"Ya biarin aja lah gua sakit lagian nggak ada yang peduli juga." ucap Bunga menyingkirkan payung Rangga

"Huusss lo nggak boleh ngomong kayak gitu, kata siapa nggak ada yang peduli sama lo gua kan ada disini buat lo. " ucap Rangga kembali memayungi Bunga

Bimbang????  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang