Part 24

45 6 3
                                    

"Hei ada apa ya malam malam gini cari gua?" tanya Bunga memegangi pundak cowok tersebut

"Bunga." ucap cowok tersebut membalikan badannya lalu memeluk Bunga

"Deven, lo kenapa? " tanya Bunga

"Bunga gua benci sama orang tua gua. " jawab Deven

"Dev kita duduk disitu dulu yuk. Habis itu lo cerita sama gua. " ajak Bunga

"Iya Nga." balas Deven sambil mengikuti Bunga

"Oh ya Dev gua masuk dulu ya, mau bikin minum buat lo. " ucap Bunga sambil beranjak masuk

"Bunga, tunggu jangan tinggalin gua. Gua nggak mau sendiri lagi. " ucap Deven menahan lengan Bunga

"Ok Dev gua nggak jadi kedalam. Jadi sekarang lo mau cerita apa ke gua. " tanya Bunga

"Gua benci Nga sama orang tua gua, mereka berdua nggak sayang sama gua. Asal lo tahu Nga orang tua gua tuh terlalu sibuk, gua pingin hidup seperti anak anak lainnya yang cukup perhatian orang tua. Selama ini gua bersyukur bisa hidup berkecukupan tapi Nga gua juga mau diperhatiin orang tua, mau liburan bareng orang tua. Gua benci sama orang tua gua. " ucap Deven menangis

"Dev gua mau nanya apa lo punya kakak atau adik?" tanya Bunga

"Gua anak tunggal Nga. " jawab Deven

"Kasihan banget Deven sepertinya sekarang Deven lagi butuh teman." batin Bunga

"Dev kalau menurut gua coba sekali kali lo kasih pengertian ke orang tua lo. Coba lo curahin semua isi hati lo, siapa tahu setelah itu mereka luluh dan mengerti. " ucap Bunga

"Oh gitu ya Nga, makasih ya lo emang teman gua yang paling baik. " ucap Deven

"Udah sekarang lo nggak usah nangis lagi hapus ya air matanya. Masa cowok nangis, sebentar kayaknya gua ada tisu. Sini gua bantu lo. " ucap Bunga menghapus air mata Deven dengan tisu

"Bunga lo udah buat gua nyaman dekat sama lo, apa ini artinya cinta. Gua emang lemah Nga, nggak berani ngutarain isi hati gua sendiri. " batin Deven menatap Bunga

"Gua harap lo nggak sedih lagi ya. " ucap Bunga tidak sengaja menatap Deven

Mereka berdua pun saling bertatapan cukup lama, hingga mereka tidak menyadari kehadiran seseorang yang sudah memasuki halaman rumah Bunga.

"Ekhem, ekhem. " suara batuk seseorang

"Eh Mon sorry ada apa ya lo kesini? " tanya Bunga

"Gua cuma mau balikin ini ke lo, tadi ketinggalan di mobil Roman. " ucap Ramon menyerahkan sebuah buku diary

"Oh ya ampun pantes aja gua cari kemana mana nggak ada ternyata ada di mobil Ramon. Thanks ya Mon udah mau balikin. " ucap Bunga

"Ya udah kalau gitu gua pulang dulu. " ucap Ramon sambil menggerakan kursi rodanya

Saat Ramon hendak pergi meninggalkan halaman rumah Bunga tiba tiba saja Roman datang menghampirinya dengan membawa sebuah tas.

"Man lo mau kemana bawa tas gitu?" tanya Ramon

"Sorry Mon gua kasih tahunya mendadak, gua mau pergi ke Bandung soalnya gua ada urusan mendadak. Jadi selama gua nggak ada lo nginap dirumah Bunga ya. Oh ya Bunga kalau gua titip Ramon nggak apa apa kan. " jawab Roman

"Emang Rangga kemana Man?" tanya Ramon

"Emang Rangga nggak bilang ke lo ya Mon. Rangga ikut gua ke Bandung soalnya ini urusannya dia gua cuma bantuin. Jadi Bunga gimana boleh kan Ramon nginap disini. " jawab Roman

Bimbang????  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang