Part 44

21 3 1
                                    

Sedih? Itulah yang dirasakan semua sahabat Ramon dan Bunga mengetahui dua orang sahabatnya diambang kematian. Semua sahabat Ramon dan Bunga langsung memenuhi rumah sakit begitu pun yang sedang kuliah di luar negeri mereka semua langsung buru buru pulang ke Indonesia karna saking khawatirnya. Saat semuanya sudah berkumpul mereka tidak kuasa menahan tangis apalagi sahabat cewek Bunga yang tidak henti hentinya menangis.

Ramon dan Bunga sudah ditangani oleh dokter. Dengan cemas semua sahabat serta kakak Ramon dan Bunga menunggu di luar ruangan.

"Rang, baru tadi kita ketemuan sama Bunga dan Ramon tapi kenapa sekarang mereka berdua harus kecelakaan. " ucap Bella menangis

"Sabar Bel mungkin ini takdir, gua juga sebagai sahabat mereka berdua sangat sedih dan nggak rela. " ucap Rangga ikut menitikan air mata

"Ramon, kenapa semua ini harus terjadi." teriak Roman tidak bisa menerima kenyataan

"Man kamu harus sabar dan ikhlas kita semua disini juga nggak rela tapi kamu nggak boleh kayak gini. " ucap Katya mengelus kepala Roman

"Maafin aku sayang, nggak seharusnya aku kayak gini kasihan bayi kita. Maafin ayah ya sayang. " ucap Roman mengusap perut Katya

"Bunga kita semua kangen. " ucap Zahra, Haura dan Rani

"Beb jangan kayak gitu." ucap David, Rafa dan Doni memeluk masing masing pacarnya

"Ramon... " teriak Becca yang baru datang sambil berlari menuju ruangan Ramon

"Bec, lo baru datang? " tanya Deven

"Tadi gua habis dari ruangan Kak Nisa nganterin kakak gua. " jawab Becca lalu berpaling melihat keadaan Ramon dan Bunga yang sudah berlumuran darah

"Dev, Ramon... Kenapa semuanya harus terjadi. " ucap Becca tidak kuasa menahan tangis

"Bec sabar, kuatin diri lo. " ucap Deven

"Roman, lo yang sabar ya. " ucap Becca memeluk Roman

"Lo juga harus belajar sabar. " ucap Roman membalas pelukan Becca

"Kat, sorry gua udah meluk suami lo. " ucap Becca merasa tidak enak hati

"Nggak apa apa kali kalian kan sepupu an, gua ngertiin kok. " ucap Katya

"Jadi Becca, lo dan Ramon sepupu an? " tanya Deven

"Iya Dev, cuma gua nggak pernah bilang ke siapa siapa. " ucap Becca

"Bec, syukurlah lo datang gua pikir lo nggak datang. " ucap Rangga tiba tiba memeluk Becca

"Mana mungkin gua nggak datang ngeliat sahabat gua terbaring lemah dan berada di antara hidup dan mati. " ucap Becca membalas pelukan Rangga lalu menangis

Bella yang melihat Rangga memeluk Becca mencoba untuk ikhlas karna saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk cemburu dengan menunjukan senyuman palsunya Bella mencoba ikhlas menerimanya.

****

Sementara itu di sebuah tempat yang jauh dan asing dua orang pasangan berada di tempat tersebut dan tidak mengingat apa yang terjadi.

"Hendra. " panggil Bunga berteriak

"Hendra lo dimana, lo janji nggak akan pernah tinggalin gua. " teriak Bunga mencari Hendra diantara semak semak

"Gua disini Bunga. " ucap seseorang dibelakang Bunga

"Hendra lo kah itu. " ucap Bunga membalikan badannya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya

Bimbang????  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang