Ijab Qabul (29)

57 6 9
                                    


Pagi Jum'at pukul 10:15 WIB, keluarga besar Hamlan bertandang kerumah Pak Hanan seperti janjinya tempo hari pada Pak Hanan dan hal itu langsung disambut baik oleh keluarga Pak Hanan.

"Bismillahirrahmanirrahim, sebelum saya banyak berbicara panjang lebar, saya akan menyampaikan niat awal kedatangan kami sekeluarga kekediaman Pak Hanan ini"ujar Abi Yusuf mengawali pembicaraan setelah sebelumnya mereka berbincang-bincang

"kedatangan kami sekeluarga, pertama kalinya yaitu dengan maksud ingin menyambung silaturahim. Bukankah orang yang menyambung silaturahim sama dengan menyambung umur kan Pak Hanan"tambah Abi Yusuf yang mendapat anggukan dan senyuman dari Pak Hanan

"dan yang kedua, niat kami ini yaitu ingin menyunting putri bungsu Pak Hanan yang bernama Aufa Maghfirah"Pak Hanan masih tersenyum seraya melihat kearah istrinya yang juga tak kalah manisnya tersenyum

"kami senang dan sangat bahagia sekali karena keluarga Pak Yusuf akhirnya sampai juga dirumah kami yang sederhana ini. Kami juga menerima niat baik Pak Yusuf sekeluarga yang ingin menyambung tali silaturahim"akhirnya Pak Hanan menjawab dengan tetap tersenyum diakhir

"mengingat keluarga Pak Yusuf bertandang kerumah kami ini juga ingin menyunting anak bungsu kami, maka saya sekeluarga pun menerima niat baik ini dan menyetujuinya Pak Yusuf"

"Alhamdulillahirabbal'alamin..."semuanya mengucapkan puji syukur termasuk Naufal dan Najma yang duduk tepat dibelakang Pak Hanan

"tapi saya memiliki syarat Pak Yusuf"ucap Pak Hanan yang membuat semua mata melihat kearahnya

"apa syaratnya Pak Hanan?"

"saya ingin jika akadnya dilaksanakan hari ini juga di Masjid Rahmatul Huda nanti ba'da shalat Jum'at, bagaimana nak Hamlan apa kamu siap?"semua mata sekarang beralih melihat kearah Hamlan untuk menunggu jawaban apa yang akan disampaikannya

"InsyaAllah saya siap Pak!"jawab Hamlan tegas tanpa terbantahkan yang membuat semua orang kembali mengucapkan Hamdallah

Setelahnya Tante Zainab, Umi, dan Najma serta beberapa ibu tetangga membantu Bu Aisya untuk membawakan makanan dan minuman untuk dihidangkan kepada para tamu, karena mengingat sebentar lagi akan masuk waktu makan siang. Bu Aisya sengaja menyewa catering masakan Padang karena menurut cerita dari anak Sulungnya, Daffa. Bahwa keluarga Hamlan memanglah menyukai masakan Padang.

"wahh... malah jadi merepotkan ini"ujar Ummi Sarah merasa tidak enak

"tidak Bu Sarah, kami tidak merasa direpotkan sama sekali. Kami bahkan senang bisa menjamu Bu Sarah sekeluarga"jawab Bu Aisya yang disetujui Tante Zainab

"yasudah kalau begitu, mari kita makan bersama disini Bu Aisya"

"iya Bu Sarah, mari"

*****

Tepat pukul 14:20 WIB, Hamlan akan melaksanakan akad setelah sebelumnya tadi sempat berbicara serius dengan Abi Yusuf dan Pak Hanan serta Penghulu tentang pelaksanaan akad tersebut, sedangkan mempelai wanitanya bahkan tidak berada dirumah. Hamlan pun sedari tadi sudah sangat gelisah, dirinya terus saja menghafal lafal akad nikah didalam hatinya, kegugupan terus saja menghampirinya walau sudah banyak orang yang mencoba menenangkannya, namun baginya ini bukanlah hal yang mudah. Tidak lama lagi ia akan menjadi seorang suami, dimana tanggung jawab yang selama ini dibebankan kepada Pak Hanan akan beralih kepada dirinya.

Hamlan juga takut akan kemungkinan yang terjadi setelah ini, ia takut Aufa akan marah padanya atau yang terlebih parahnya lagi Aufa tidak akan menerima dirinya sebagai seorang suami karena gadis itu telah memiliki pujaan hati yang lain. Astaghfirullahal adzhim... Hamlan beristighar dalam hatinya. Ia harus yakin dengan apa yang dikatakan oleh calon mertuanya bahwa Aufa pasti akan menerimanya. InsyaAllah

Mahabbah RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang