17. FIGHT

160 15 3
                                    

Dua jam lamanya Ten disidang di dalam ruangan Manager Shin, puluhan pertanyaan diajukan. Di sana juga ada Taeyong selaku leader, dia pun kena getah akan perbuatan Ten kemarin.

Pertama, Ten menyusup ke dalam ruangan Manager Shin dan mengambil data milik Maria tanpa seizing Manager Shin. Kedua, lagi-lagi tanpa seizing agency juga tanpa seizing Manager Shin, ia pergi ke Jakarta menemui Maria dan tidak pulang ke dorm selama 2 malam.

Ini jelas tidak undicipline dan merupakan pelanggaran sebagai idol. Ten akan terkena sanksi agency setelah ini. Namun, Ten tak terlihat menyesal. Ia sesekali terkantuk sambil mendengarkan ocehan Manager Shin, lain halnya dengan Taeyong.

Sang Leader gusar mendengar omelan dari manager tersebut, ia terus mengacak rambut depannya berkali-kali.

“Setelah ini surat sanksi mu akan sampai. Keluar kalian.”

Tanpa kata lagi, Taeyong langsung keluar dari ruangan Manager Shin disusul oleh Ten. Mereka berdua masuk ke dalam ruang latihan, kebetulan member lain belum datang. Jadi masih sepi.

Sraak!

Taeyong melempar jaket yang dikenakannya ke lantai, ia menatap Ten kemudian mendorong tubuhnya hingga membentur dinding, menimbulkan demuban keras antara punggung kurus Ten dan tembok.

“Puas kau sekarang, hah!”

“Hyeong! Tak usah munafik, kau juga ingin Maria kembali kan?” Ten berdecih.

Taeyong malah semakin marah mendengar ucapan Ten tadi. Memang benar dirinya ingin Maria kembali, tapi tidak begini caranya. Ten bukan pembangkang, tapi sekarang Taeyong tak kenal siapa Ten. Dia sudah berubah.

“Tidak seperti ini. Kau hanya menyusahkan member lain.”

“Apa? Hukuman tetap hanya berlaku padaku kan? Aku dan Maria sudah bersama, jangan harapkan dia lagi.”

“Aaaarrrrggggghhhh!”

BUGH!

Tinju Lee Taeyong mendarat sempurna, napasnya memburu dan wajahnya memerah. Jelas terlihat kalau Taeyong sedang sangat marah sekarang. Tak memandang siapa yang ada di hadapannya, sekalipun itu para member.

“Hyeong! Astaga! Kau ini kenapa?”

Doyoung datang dan segera melepas cengkraman tangan Leadernya pada leher Ten, ia membawa jauh tubuh Taeyong agar tak menyentuh Ten lagi. Sama seperti waktu itu.

“Oh my God!” Mark dan Jaehyun datang dan segera mendekati Ten yang juga marah.

Mereka melerai persetuan antara Taeyong dan Ten, para member membawa Taeyong dan Ten ke sofa dan mendudukkan keduanya dengan jarak sebuah meja. Di sisi Taeyong ada Jaehyun dan Doyoung, lalu di sisi Ten ada Mark dan Johnny.

Kedua mata masih saling bertatapan, rasa marah masih menyelimuti keduanya. Keduanya masih enggan bicara hingga akhirnya Johnny menengahi mereka.

“Ada apa lagi ini?”

“Aku muak melihat orang ini.” Taeyong menunjuk Ten.

Johnny menghela napasnya, Taeyong dan Ten mulai lagi. Selalu berakhir begini. Ia tahu Ten mendapat panggilan dari Manager Shin tapi tak tahu jika ada Taeyong juga.

"Pasti Maria? Maria lagi, kan?" Doyoung ambil suara.

"Dari awal aku sudah tidak suka dengam gadis itu, pasti akan menyusahkan. Terbukti bukan? Grup kita jadi berantakan hanya karena memperebutkan Maria. Cih."

Taeyong dan Ten mendelik bersamaan, Maria tak seburuk itu hey wahai Kim Doyoung.

"Aku juga merasa Maria memberi pengaruh buruk pada NCT." Kini Jaehyun berbicara.

"Taeyong Hyeong dan Ten Hyeong tak pernah bertengkar hebat, tapi lihat sekarang? Taeyong kembali pada watak buruknya, lihat tangannya yang lebam."

Mayoritas diantara mereka setuju kalau Maria memiliki pengaruh tak bagus. Namun Taeyong membelanya, Maria sangat membantu pekerjaan para Manager yang kesulitan mengatur jadwal mereka yanh bersamaan.

Ya, Taeyong pasti membela Maria.

Telinganya pengang mendengar semua member menjelekkan gadis yang ia sayangi. Taeyong memilih pergi meninggalkan ruang latihan menuju kantor Manager Shin.

Ia menjelaskan duduk perkaranya. Taeyong ingin menyusul dan membawa Maria kembali, mematahkan argumen mereka soal pengaruh Maria.

"Hyeong, mereka tahu apa soal Maria? Dia mengurus TxT. Bukan yang lain, mereka tak tahu seberapa berguna Maria. Kau juga tahu, kan?"

Manager tampan itu tak memberi respon dan malah membiarkan Taeyong terus mengeluarkan unek-unek yang mengganjalnya.

Dia pun bisa melihat kalau baik Taeyong maupun Ten begitu mencintai Maria, ini tak boleh sampai terjadi karena hanya akan mengganggu tim.

"Aku akan ke Jakarta menjemput Maria."

"Jangan jadi sama bodohnya dengan Ten. Kau ini Leader, Taeyong-ah. Pikirkan member lain. Jangan soal hatimu saja."

Manager Shin mengacak rambutnya dengan frustasi, heran kenapa kedua anak asuhnya ini menjadi semakin tak terkendali?

"Hyeong a—"

"Tidak, Taeyong! Aku takkan mengizinkanmu."

"Aku ada libur beberapa hari, aku—"

"Jangan membantah! Ini aturan."

"Peraturan dibuat untuk dilanggar. Siapkan surat hukuman untukku."

Taeyong membungkuk lalu keluar dari ruangan Manager Shin. Tekadnya sudah bulat untuk membawa Maria kembali ke Korea.

Baby Don't (like it) Stop || ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang