Ini cerita dari sudut pandangku. Tentang seorang gadis bernama Maria yang sudah menghancurkanku dan menjadi lawanku yang sebanding.
— Lee Taeyong
Hampir 4 bulan sudah aku dan Ten diberi seorang asisten seorang gadis, namanya Maria.
Aku berani bersumpah, saat pertama aku melihatnya, aku sudah tak suka. Wajah sok polos dan bersikap seolah dia adalah manager kami.
Kebiasaanku memang berbeda dengan member lainnya, aku bersih, disiplin dan yang paling penting tak suka jika ada orang lain yang menyentuh barang-barangku.
Ini berlaku bagi semuanya, termasuk member NCT. Bahkan jika sedang di dorm aku bisa memberekan kamar dua jam sekali.
Namun saat Maria datang, cobaan hidupku bertambah. Gadis ini selalu datang untuk mengecek perlengkapan kami sebelum pergi.
Wajar, memang yang lainpun begitu. Tapi aku tetap tidak suka.
Sekali waktu, aku memarahinya hanya karena perihal kaus kaki yang sengaja ku tukar dengan milik Jaehyun.
Tapi gadis itu masih juga bertahan, masih mengurusiku dan juga Ten. Padahal jadwal kami cukup padat.
"Hyeong, aku tak suka Maria. Berhentikan dia."
"Hyeong, kenapa Maria?"
"Maria menyebalkan."
"Dia membedakanku dengan Ten."
Setiap hari aku mengeluh, kapan gadis itu akan pergi. Aku muak dengannya.
Malam itu, dia datang lagi. Kami akan ke Thailand untuk acara fanmeeting, aku belum berkemas karena ada kesibukan.
Tapi dia ada. Datang dan terus datang.
Rasa lelah bercampur jadi satu, entah dimana rasa manusiawi ku saat itu.
Aku menyeretnya masuk ke dalam kamar, menutup pintunya dan mulai memakinya.
Sejujurnya aku sadar, semua perkataanku pada Maria kasar. Menyakitkan. Tapi aku sudah terlanjur mengatakannya.
Bahkan aku melempar sebelah sepatu kets yang kugunakan tadi siang hingga hampir mengenai bahunya.
Demi Tuhan aku tak sengaja.
Maria mulai bereaksi, dia menangis. Namun tak bersuara, kepalanya tertunduk saat aku memakinya.
Aku.... Mengusir Maria dan memintanya berhenti.
Malam itu aku sangat frustasi karena Maria. Di luar dugaan, Maria membalasku. Dia memakiku dengan suara lantang. Aku terdiam sejenak, gadis ini sungguh berani.
Pertama kalinya sejak aku debut ada yang berani memakiku tepat di depan wajah dan itu Maria.
Wajah yang sudah basah oleh air mata, menatapku penuh rasa kecewa. Aku menyakitinya.
Bahkan aku menyakiti Ten karena saat itu aahh bagaimana aku mengatakan ini?
Perasaanku sama kacaunya, karena Maria aku memukul Ten. Memaki adik lelaki ku itu.
Maaf Ten.
Aku berjanji, aku akan sedikit melunak pada Maria. Bukan karena permintaan Manager Shin, tapi karena kebodohanku yanh sudah memakinya dengan kasar.
Meski kadang aku sendiri masih was-was karena ada yang menyentuh barang-barang ku, tapi yasudahlah. Aku tak mau memperpanjang masalah dengan Maria.
Di Thailand.
Aku disibukkan dengan selfcam bersama Ten, Maria dan staff lagi mengambil jalan berbeda. Hanya aku dan Ten juga Manager Shin saja.
Saat tiba pun, Maria langsung pergi lagi. Aku tak ambil pusing dan memilih untuk melakukan greeting dengan Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Don't (like it) Stop || ✔️
Romance❝ᴀᴋᴜ ʜᴀɴʏᴀ ɪɴɢɪɴ ʙᴇᴋᴇʀᴊᴀ, ᴛᴀᴘɪ ᴀᴋᴜ ᴍᴀʟᴀʜ ᴛᴇʀᴊᴇʙᴀᴋ. ʟᴇʙɪʜ ᴛᴇᴘᴀᴛɴʏᴀ ᴅɪᴊᴇʙᴀᴋ. ᴘᴇsᴏɴᴀᴍᴜ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ɴᴀᴘᴀsᴋᴜ ʙᴇʀʜᴇɴᴛɪ. ᴋᴀᴜ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛᴋᴜ sᴇsᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴛᴀᴋ ʙɪsᴀ ʟᴀʀɪ❞ - sʜᴇᴀ ᴀɴɴ ᴍᴀʀɪᴇ