18. EXERCISE

142 11 3
                                    

“Power, Maria!”

“Salah! Ulangi!”

“Bodoh, masa begitu saja tidak bisa. Sudah ku ajarkan berkali-kali.”

Hampir, hampir air mata Maria menetes mendengar segala ocehan pelatih dancenya. Upaya si gadis untuk lebih menguasai tarian pun seakan tak dilirik, padahal hingga malam Maria latihan. Setiap harinya.

“Ck, sudah ku bilang tak perlu melakukan semua ini. Kau terlalu memaksakan. Belajar untuk ujian online sudah?” Caca memijat betis Maria saat jam istirahat di café.

Sejak pagi Maria terus mengeluh tubuhnya sakit semua, ini karena Maria mengikuti kelas modern dance beberapa minggu terakhir. Padahal aerobik saja Maria sudah malas, tapi dia memaksakan untuk ikut kelas ini.

Maria memiliki tutor sendiri, latihannya setiap hari mulai jam 4 hingga jam 10 malam atau kadang jam 11 malam. Studio yang berada di ibu kota menjadi tempatnya kini menghabiskan waktu. Sepulang dari café, ia lantas memacu motornya untuk sampai studio.

Sekarang berat badannya saja menyusut, sudah berkurang 4 kilogram, Maria senang meski jujur saja dia amat tersiksa. Pola makannya pun berantakan ditambah ia mendapat pantrangan memakan sesuatu yang berlemak terlalu banyak.

“Tapi kan, Ca…. ini demi misiku bulan depan. Harus bisa. Ujian sih sudah, minggu depan dimulai. Kalau bukan tantangan misi ini, aku mana mau begini.”

“The power of love.” Gumam Caca.

“Love apanya?” tanpa disadari wajah Maria memerah, sadar akan hal itu ia cepat-cepat bangun dari posisinya sambil memakai kembali apron hitam yang tersampir di kursi.

Alih-alih mengikuti Maria, justru Caca malah terbahak. Ia melihat perubahan raut wajah sang kawan. Kemudian Caca menepuk bahu Maria dan tersenyum.

“Love will find the way, cheer up baby, cheer up baby.”

Dia malah menyanyikan potongan reff lagu dari girl group Twice, sebenarnya sambil meledek juga. Hanya saja Maria tak mau menimpali kegilaan Caca dan hanya memilih tertawa.

MARIA POV

Sedikit lagi, sebentar lagi, sabar Maria…

Kalau saja aku tak mendapat telepon dari orang itu, mungkin aku takkan begini. Berlatih hal yang tak terlalu ku sukai hingga memaksa tubuhku untuk terus bergerak. Ini berbeda dari pekerjaan-pekerjaanku terdahulu.

Aku memang aktif, tapi tak begini. Ini menyiksa. Berat badanku turun drastis, wajahku lebih tirus dengan lengkungan hitam di sekitaran mata yang membuatku nampak seperti panda dari China.

Tidak, aku tidak mengada-ada. Ini sungguhan.

Belum lagi aku juga akan mengikuti ujian masuk strata 2, terpaksa aku memilih ujian online karena keadaanku yang tak memungkinkan untuk mengikuti langsung ujiannya. Belum saatnya juga hehehe…

Aku akan menikmati waktuku yang berharga selama aku bisa, untungnya Caca mau membantuku mengatur jadwal sehingga semua kegiatan sehari-hari bisa ku lakukan dengan baik. Thanks dear.

Tinggal menghitung hari, kalender di café penuh dengan coretanku, menyilang tanggal yang sudah berlalu, membuat lingkaran di tanggal tertentu dan coretan semangat lainnya.

Aku masih melakukan hal yang menggelikan jika tak ada pelanggan di café. Coba tebak apa?

Yap, memarahi poster Lee Taeyong. Tapi memarahinya bukan seperti waktu dulu. Aku lebih sering mengeluh karena kegiatanku. Caca sih hanya bisa menggelengkan kepala melihat kegiatan baruku ini.

Taeyong sudah tak lagi menghubungiku sejak ia kembali ke Korea, aku juga tak menghubunginya lebih dulu, hey aku ini perempuan, masa aku yang maju. Apa yang aku pikirkan ini? Aku sama sekali tak mengharapkan dia menghubungiku. Aku tahu dia sibuk. Ten juga. NCT semuanya sibuk.

Bicara soal Ten, aku masih merasa berdosa padanya, terlali sering membuatnya sakit hati padahal dia yang memberiku banyak rasa nyaman. Tapi malah justru aku yang banyak memberikannya rasa sakit. Jika aku punya kesempatan, aku akan dengan tulus meminta maaf padanya.

“Nanti aku pasti rindu sama kamu. Jangan nakal ya, ingat pulang.”

“Hehehe kamu kenapa eh? Face time kan bisa, Skype juga. Jangan manja ya, nanti aku pasti pulang kok.”

“Kok sedih?”

Keadaan seperti ini pasti akan sangat aku rindukan. Sudah, berhenti mellow, aku ingin semua baik-baik saja. Konsentrasi pada studiku dan juga pekerjaanku. Semua akan baik-baik saja, aku janji akan jadi orang yang lebih baik lagi.

“Mariaaaa! Sudah jam 4.” Nah, Caca mulai berisik.

“Iya.” Aku hanya menyahut begitu kemudian berlari kecil menuju loker, mengambil jaket dan tasku.

“Hati-hati Maria Lee.”

“Hush, Maria Kim.”

“Kim Doyoung?”

“Ewww, Kim Woo Bin.” Aku terkekeh.

“Ih! Pacarku.”

“Ih, pacarnya Min Ah.”

“Minah? Aminah?” Caca mulai.

“Aisyah, tetew tetew.”

“Mariaaaaaaaaaa!!!!!”

Aku hanya terbahak sambil keluar dari café. Caca itu benci sama yang berbau tetew tetew, dia pasti marah kalau aku menggodanya dengan lagu yang sedang hits itu. Entah kenapa.

Ya sudah, ini jamnya aku latihan. Mau konsentrasi, aku tak mau rasa sakit ini jadi sia-sia karena gerakanku yang tak maksimal. Aku ingin puas dan yang melihat ku juga puas. Harus sama-sama saling memuaskan.

———

Tiga lagu dilahap Maria hanya dalam durasi satu jam, perkembangan bagus, suaranya juga stabil. Meskipun napasnya putus-putus. Kali ini ia mencoba menari sambil menyanyi. Kalau menyanyi, Maria memiliki bakat dari sang nenek. Sarah nampak puas dengan kemajuan Maria.

“Kamu tahu? Perkembanganmu cepet. Ditambah dengan nyanyian, aku puas.”

“Terima kasih, setelah kemaren kamu marahin aku, jujur aja aku juga kesel, tapi ternyata itu menjadi motivasiku untuk semakin lebih baik lagi.” Maria terkekeh.

Ini minggu terakhirnya berlatih, 5 tarian sudah ia kuasai. Dan minggu depan Maria akan lebih fokus pada ujiannya, mengesampingkan pekerjaan. Targetnya tahun ini gila-gilaan. Berencana mengambil double degree.

“Kamu udah melakukan yang terbaik sejauh ini. Semangat, Maria!” Sarah pun berlalu dan Maria kembali berlatih dengan teman-temannya yang lain.

‘Aku sudah sampai sejauh ini, mati-matian aku berusaha, aku sebenarnya tak tahu tujuanku melakukan ini apa? Aku hanya mengikuti kebodohanku saja. Mencintaimu…’

———

Perasaan cerita ini makin garing, hmmm enaknya diapain lagi ya? Bingung aku 😥😥😥😥

Baby Don't (like it) Stop || ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang