17.06
Keadaan di rumah sakit saat itu sangat kacau dan mencekam.
"Tolong-tolong!!" Itulah suara yang dapat kami dengar beriringan dengan suara sirine ambulan yang menyesakkan telinga. Kemudian para perawat dan juga dokter berlarian membawa para korban kecelakaan yang dibawa ambulan tersebut. Tidak hanya satu melainkan puluhan yang membuat suasana disana semakin mencekam ditambah hari mulai menunjukkan sisi kelamnya.Satu menit penuh dengan bisu. Kami hanya bisa menatap kosong ke arah UGD tanpa berkata apa-apa, sampai seseorang mendatangi kami.
"Woyy ngapain lo pada diem-diem gitu?" Ucap seseorang yang tidak asing lagi, ya dia Jungkook.
"Loh kook Eunha lo tinggal?" Tanya Kak Chanyeol.
"Ga usah ngalihin pembicaraan deh, dia udah tidur jadi tenang aja." Yakin Jungkook. "Gak terjadi apa-apa kan??" Lanjutnya.
Sekejap yang lain melirik mata pada Junhoe, ya yang paling bisa berhadapan dengan Jungkook hanyalah dia dan Eunha. Junhoe pun mencoba membaca situasi dan dilanjutkan dengan dengusan panjang.
"Sini ikut gue bentar," Junhoe mengajak Jungkook berbicara empat mata.
Jungkook pun mengikuti Junhoe dengan beribu pertanyaan dalam otaknya. Mereka berjalan cukup jauh dan Junhoe menghentikan langkahnya.
"Gue mau kasih tau lo sesuatu, tapi lo harus percaya sama gue dan lo harus janji buat ngelindungi Eunha sampai mati."
"Ha!? Eunha!? Kenapa Eunhaa!?" Nada Jungkook meninggi.
"Pokoknya lo harus ngelindungi Eunha," Jelas Junhoe yang membuat Jungkook semakin kebingungan.
"Karenaa...""Karena apa woy??"
📘📘📘
17.20
"Lama amat sih kalian? Perasaan kita tadi gak selama itu deh." Rose kesal.
"Kalian ada nyembunyiin sesuatu ya?" Tuduh Rose."Kagak lah, nyembunyiin apa coba?" Jawab Junhoe. "Iya kan kook," Lanjutnya.
"Ooh, eh iyaa,"
"Kalian kalo capek bisa pulang kok, biar gue aja yang jagain Eunha. Bentar lagi malem lho" Lanjut Jungkook."Gapapa kali kook kita ikut nemenin lo, kalo berduaan gitu yang ketiga setan loh." Canda Chayeon.
"Mau di temenin setan? Inget ini rumah sakit, terus kalo malem kan serem." Lanjutnya yang membuat lainnya tertawa renyah."Apaan dah lo chaey," Ucap Jungkook.
"Kalo gitu gue ke dalem dulu," Lanjut Jungkook yang diangguki oleh yang lain.Jungkook pun beranjak dari tempatnya duduk menuju kamar dimana Eunha dirawat.
"Gak pulang lo kak?" Tanya Rose.
"Kagak, lagi males aja pulang gak ada siapa juga." Jawab Chanyeol.
"Males pulang atau takuut?" Tanya Rose yang terkesan mengejek.
"Apasih, gue tu males ya bukan takut. Lo gak kenal siapa gue?" Chanyeol mendengus kesal.
"Gak usah bentak-bentak pacar gue," Junhoe angkat suara.
"Udaaah cukup, kayak anak kecil aja kalian. Lama-lama gue benjolin pala lo berdua." Jaehyun mulai terpancing emosinya.
"Wii jomblo ngamuk, lari kuy." Ujar Chayeon yang membuat kepala Jaehyun memanas.
Cih, sabar jae lo bisa tahan ini. Itulah yang ada dalam batin Jaehyun. Dalam hitungan detik, Jaehyun yang kepalanya sudah mulai memanas pun kian mereda.
"Kenapa lo? Gak jadi mukul?" Goda Junhoe.
"Lo mau gue pukul beneran? Kita di rumah sakit sih, jadi kalo pala lo bocor tinggal di gotong aja." Ancam Jaehyun yang membuat temannya itu tertawa terbahak-bahak.
"Ampun jae ampunn," Junhoe masih tidak berhenti tertawa.
"Udahlah jangan bully Jaehyun mulu, bukan salah dia kali kalo dia jomblo." Rose angkat bicara tidak tega melihat Jaehyun dibully seperti itu.
"Kenapa lo jadi perhatian sama si jae sih?" Tanya Junhoe yang diiringi tatapan yang sukar dijelaskan.
"Ya suka-suka gue lah, dia kan temen gue, emang kenapa? Masalah buat lo?" Jawab Rose pedas.
"Woooyyyy, bisa diem gak sih kalian? Inget ini rumah sakit. Kalo mau ribut di lapangan sono." Ucap Mingyu kesal melihat pertengkaran konyol yang baru saja terjadi. Hal ini pun membuat Mingyu meninggalkan mereka dan beranjak pergi menghampiri Jungkook dan Eunha.
Saat Mingyu hendak membuka pintu dia mendengar seseorang sedang berlari kecil yang dari tadi telah mengikutinya sembari menyebut namanya. Mingyu pun meresponsnya dengan berbalik badan dan menatap cewek itu selama beberapa detik. Tubuhnya ramping dan dia masih cantik sama seperti dulu saat gue pertama kali melihatnya. Itulah yang dipikirkan Mingyu. Sampai sebuah kalimat membuyarkan pikirannya.
"Kenapa lo gyu? Gue baru pertama kali liat lo gini, kalo lo ada masalah, bilang aja sama gue, pasti gue bantu kok." Ucap cewek itu.
"Gue gapapa," Jawab Mingyu cuek
"Gak usah bohong lo, lo lagi ada masalah apa? Gue bisa jaga rahasia."
"Iyaaa Chayeon ku sayangg, gue cuma enek aja liat orang berantem. Di rumah sakit lagi." Ucap Mingyu gemas dengan kelakuan kekasihnya itu. Rasanya ingin nabok tapi takut dosa.
"Apaan sih, pake sayang-sayang segala," Wajah Chayeon memerah.
"Chaey, lo sekhawatir itu sama gue?" Tanya Mingyu serius.
"Yaiyalah gue khawatir sama lo,"
Wajah Mingyu berseri dan memberikan senyumannya sembari mengucapkan. "Makasih ya, udah khawatir sama gue."
Wajah Chayeon pun memanas. Jujur saja sesuatu yang paling disukai oleh Chayeon ialah senyum manis dari Mingyu."Gak usah sok manis," Ujar Chayeon sembari membuang muka menutupi wajahnya yang memerah seperti tomat.
"Kenapa lo ha? Kok merah-merah gitu?" Mingyu terkikik.
"Berisik," Chayeon mendahului Mingyu dan memasuki kamar dimana Eunha dirawat dengan tergesa-gesa. Tentu saja dengan menutupi wajah tomatnya.
📘📘📘
17.30
"Woi, susul gak ni?" Tanya Junhoe.
"Gue sih gak ikut-ikutan, ini kan salah lo." Ujar Chanyeol.
"Lah, jelas-jelas lo yang pertama ngajak ribut."
"Udah dong, nanti kalian berantem lagi." Rose menengahi.
"Susul aja dah, gue juga mau minta maaf." Usul Jaehyun yang diangguki oleh semua.
Mereka pun beranjak pergi menyusul Mingyu dan Chayeon. Namun, sebelum mereka pergi meninggalkan kantin yang terletak dekat dengan pintu masuk. Pandangan mereka tertuju pada pasien yang terduga ialah korban kecelakaan. Mereka pun terkejut akan korban kecelakaan itu. Ya, dia adalah Lisa anak kelas sebelah.
📘📘📘
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo :The Book -97Line-
FanfictionSebuah persahabatan yang terjalin erat tiba-tiba retak begitu saja oleh sebuah insiden. Apakah mungkin? Salah satu diantara mereka adalah dalang dari insiden itu? Yang pasti dia memiliki kaitan yang erat dengan buku itu. ⚠Caution⚠ ~Bahasa tidak...