“JUN, LO GAPAPA?”
“Gua bunuh orang Rose,” Ucap Junhoe gemetar.
“Ini bukan salah lo jun, lo terpaksa melakukan itu.” Ujar Rose menenangkan Junhoe.
“Tapi sama aja Rose, gue udah bunuh orang.” Ucap Junhoe. Mendengar itu Rose mendekati Junhoe dan memeluknya.
“It’s okay jun, lo boleh nangis kalo lo mau.” Ucap Rose.
“Makasih Rose, lo udah ada disaat terendah gue.”
“Gue pasti ada buat lo jun, lo harus inget itu.” Ujar Rose. Ditengah kemesraan mereka, sepasang mata tengah mengawasi mereka. Setelah menunggu saat yang tepat, ia mencoba menghampiri mereka.
“Jun? Apa yang terjadi?” Panggilnya.
“Jiho?”
“Lo darimana aja jun? gua cariin dari tadi kagak ketemu. Terus apa yang barusan terjadi?”
“Lo tenang dulu Jiho, gue bakal ceritain semua.” Ujar Junhoe.
Kemudian Junhoe menjelaskan apa yang terjadi secara rinci kepada Jiho. Mendengar cerita Junhoe, membuat Jiho syok dan tidak bisa berkata-kata mengetahui bahwa temannya bisa melakukan hal semacam itu.
“Jiho, lo ada nemu kertas kayak gini lagi?” Tanya Rose sambil memberikan kertas yang ia bawa.
“Hah? Kertas? Gua gada nemu tuh.” Ujar Jiho sambil membaca isi kertas tersebut.
“Kertas ini?”
“Iya, itu klu selanjutnya untuk menyelesaikan permainan ini.”
“Eh, kalian ada lihat Jungkook sama yang lain?”
📘📘📘
Satu jam sebelumnya
Focus: Jungkook, Mingyu, Chaeyeon, Eunha“Guys, mau kemana kita?” Tanya Jungkook.
“Gua kagak ngerti lagi mau nyari dimana.” Kesal Mingyu.
“Kalian ngerasa aneh gak?” Tanya Chaeyeon.
“Aneh gimana chaey?” Jungkook penasaran.
“Sekolah ini, semakin kita masuk semakin luas dia.”
“Ha? Gua gak paham” Jawab Mingyu.
“Emang otak lu itu kekecilan gyu,” Ledek Jungkook.
“Diem lo!” Mingyu panas.
“Maksudnya, sekolah ini tak berujung.”
“Fuck, gimana kita bisa cari buku itu.”
“Ssst, coba kalian tutup mulut dan diam sebentar” Perintah Eunha.
“Ada apa ema-” Jungkook menyumpal mulut Mingyu. Benar saja, beberapa detik kemudian sosok makhluk berbadan besar yang berada di rumah Jiho melewati mereka. beruntung saja mereka bisa lolos karena perintah Eunha.
“Fyuh, hampir saja.” Jungkook bernapas lega.
“I-itu,”
“Itu sosok yang gua temuin di rumah Jiho,”
“Ayo kita pergi dari sini, gue rasa kita dalam bahaya kalau lama-lama disini.” Ujar Eunha.
“Mau kemana kita ha?”
“Perpustakaan.”
“Ha, kok lo bisa tau sosok itu bakal lewat?” Tanya Chaeyeon penasaran.
“Gua juga gak tau, feeling aja.” Ujar Eunha.
Mengikuti arahan Eunha, mereka akhirnya pergi ke perpustakaan untuk mencari keberadaan buku tersebut. Setelah memperhatikan gerak-gerik Eunha yang aneh membuat rasa penasaran Jungkook bergejolak, ia merasa ada yang tidak beres dengan pacarnya ini.
“Ha, apa yang buat lo yakin buku itu ada di perpustakaan?” Tanya Jungkook.
“Feeling, lagian kagak ada yang cari buku itu disana.”
“Terus bagaimana dengan kejadian tadi? Lo bilang itu feeling juga?”
“Iya,”
“Feeling lo gak masuk akal ha,”
“Hah? maksudnya?”
“Gak usah pura-pura gak tau lo ha,”
“Udah, kalian gak usah berantem,” Lerai Chaeyeon.
“Gue gak ngerti kalian ngomongin apa, tapi jangan ribut please,” Ucap Mingyu.
“Ha, lo jujur sama kita.”
“Lo indigo kan?”
“Iya,”
“Sejak kapan ha?”
“Udah lama cuman gue gamau bilang ke siapa-siapa soalnya ini kutukan.” Jelas
“Hah kutukan?”
“Ceritanya panjang, nanti gue ceritain.” Ucap Eunha. “Tapi sebelum itu, kita harus melewati makhluk itu!” Tunjuk Eunha ke tempat tujuan mereka yang terlihat dijaga oleh makhluk halus.
“Dijaga? Apa mungkin?” Tanya Mingyu
“Buku itu disana,” Jawab Jungkook.
“Gimana kita ngelewatin mereka? Lo ada ide ha?” Tanya Chaeyeon.
“Berlari frontal ke depan ide yang bagus?” Usul Mingyu.
“Kalau lo mau bunuh diri, silahkan saja” Balas Jungkook
“Ssst, mereka bergerak.”
📘📘📘
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo :The Book -97Line-
ФанфикSebuah persahabatan yang terjalin erat tiba-tiba retak begitu saja oleh sebuah insiden. Apakah mungkin? Salah satu diantara mereka adalah dalang dari insiden itu? Yang pasti dia memiliki kaitan yang erat dengan buku itu. ⚠Caution⚠ ~Bahasa tidak...