“APA MAKSUD LO? Jangan bercanda anjing” Chanyeol geram.
“Haha, lo nanti tau juga, percuma gue bilang, udah ya gue ada urusan nih. Bye.” Balasnya.
“ANJING,” Umpat Chanyeol.
“Gue harus telepon Jiho sekarang,” Ucap Chanyeol sembari mencari-cari nama adiknya itu di daftar kontak Hp nya.
Setelah menemukan yang dicari, dengan sekejap Chanyeol menelpon Jiho. Namun nihil, tidak ada jawaban, ponsel Jiho mati.
“Ah fuck, kemana sih tu anak?” Umpat Chanyeol berkali-kali.
“Tadi siang bilangnya cuma mau bantuin temen, bodo lah kesel gua.”
“Coba gue telpon si Jae,”📘📘📘
“LARI!!”
“HUWAAA SETAANNN”
Mereka berlari dengan sangat kencang sampai-sampai tidak menyadari bahwa mereka meninggalkan Jiho.
“Woi! Ngapain lo ninggal Jiho?” Teriak Jaehyun ke Mingyu.
“Mana gue tahu, gue kira dia ikut lari” Bela Mingyu.
“Kenapa lo gak pastiin sih!?” Emosi Jaehyun.
“Kenapa jadi salah gue sih, mau lo apa bangsat!?” Mingyu kesal.
“Cukuuupp!” Teriak Eunha yang tanpa sadar sudah menitikkan air mata.
“Kalian itu berantem aja terus ya kerjaanya, bukannya cari cara buat nyari Jiho.” Lanjut Eunha.
Tanpa menunggu aba-aba Rose mendekati Eunha untuk menenangkannya.
“Denger tuh,” Junhoe menatap tajam ke Jaehyun dan Mingyu.
“Kalo lo berdua masih berantem terus nanti gue hajar” Ancam Junhoe.
Ancaman Junhoe sukses membuat mereka berdamai. Kini mereka termenung karena telah mengalami kejadian yang diluar nalar, sampai-.
Seketika handphone Jaehyun bergetar dan menampilkan sesuatu yang membuat matanya membelalak.
“K-kak Chanyeol n-nelpon nih,” Ucap Jaehyun dengan bergetar.
“Lo aja deh yang jawab, tapi jangan bilang-bilang soal Jiho. Kita harus cari cara buat nyelametin Jiho.” Saran Jungkook.
“Tumben lo ada benernya kook,” Ceplos Chaeyeon.
“Angkat buruan, nanti dia curiga.”
Kini suara yang menyelimuti ruangan itu hanyalah suara Jaehyun yang menelpon Chanyeol.
“Halo kak,”
“Jae, lo gak apa-apa kan?”
“Maksud kakak?”
“Yang lain gimana? Aman semua?”
“Aman kok,”
“Syukurlah,”
“Lo sama semua temen lo harus hati-hati pokoknya, ini gue lagi perjalanan kesana tapi gue gak bisa cepet.”
“Baik, kak”
“Yaudah, gue nitip Jiho yaa,”
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Chanyeol sebelum mematikan telepon membuat Jaehyun sangat-sangat bersalah, tanpa disadari sepasang mata telah mengawasinya sejak tadi.
Setelah berakhirnya telepon tersebut, mereka semua berencana untuk mencari Jiho di seluruh ruangan yang ada rumah tersebut.
Namun, sepertinya tidak akan semudah itu. Sebuah pesan tiba-tiba muncul di layar Hp Jaehyun.
Halo semua, perkenalkan nama gue Crybae kali ini gue yang akan memimpin permainan ini. Jadi kita mulai saja. Kalo gitu gue kasih peraturannya.
1. Jangan telepon polisi atau siapapun yang ada diluar rumah ini atau nyawa kalian tidak selamat.
2. Kalian akan disuruh mencari beberapa kertas yang akan menuntun kalian untuk ke permainan ke 2.
3. Kalian hanya diberi waktu 2 jam untuk menyelesaikannya atau kalian mati.
4. Dan yang terakhir gue tidak menjamin keselamatan saat bermain.
Jika kalian berhasil menyelesaikan permainan ini, maka kalian akan selamat dan juga teman kalian.
Oh ya, gue gak bakalan lembut sama kalian. Jadi tetaplah bernapas.
“Anjeng, ini apaan lagi sih?” Jaehyun tampak frustasi.
“Kita bersama harus ngelakuin apa yang orang gila ini suruh.” Jungkook tampak geram.
“Ini demi kesalamatan kita, juga Jiho.” Lanjutnya.
“Cih, mau gimana lagi,”
“Kayaknya kita harus menjelajah lantai 2 nih,” Ucap Chaeyeon.
“Gue akan tunjukin kamar Bambam.” Ajak Lisa.
📘📘📘
Chanyeol mengendarai motornya dengan kencang menerjang angin malam yang sangat menusuk. Dengan hanya satu tujuan. Menemui penelpon misterius itu.
Sebelum Chanyeol menutup teleponnya, penelpon yang menamai dirinya Crybae.
“kenapa orang berngsek itu ngajak gue ketemuan disini?” Ucap Chanyeol ketika turun di tempat yang hanya diterangi oleh satu lampu jalan.
“Wah, gue tidak menyangka lo bakalan dateng.”
“Siapa lo sebenarnya? Apa mau lo?” Chanyeol geram.
“Hahaha, okay, itu bukanlah sebuah masalah” Ucap seseorang itu sambil berjalan dari tempat bersembunyinya dan mendekati Chanyeol.
“L-lo!??”
“Yea, it’s me”
“Apa mau lo ANJING?” Chanyeol tak bisa mengontrol emosinya.
“Apa lo sudah lupa ya sama aku.”
“Gue mau bunuh semua orang yang berani berurusan denganku.”
“Gue akan bongkar semua perbuatan lo! Dasar cowo bangsat!”
Kemarahan Chanyeol menimbulkan sedikit senyuman yang terkesan menyeramkan dari pria tersebut.
“Lo mau tau keinginan gue?”
“Gue ingin lo MATII!!”
“AAARGHHH”
Dengan cepat pria itu mengeluarkan pisau dan menusuk tepat ke jantung Chanyeol dan menusuknya lagi dan lagi sampai ia merasa puas.
“Bukannya gue sudah bilang, kalo gue bakal bunuh semua orang yang berani berurusan denganku,” Mengerikannya, pria ini tersenyum puas melihat Chanyeol sudah lemas tak berdaya dipenuhi dengan luka sayatan pisau di sekitar tubuhnya.
7/1/15. 20.48
Chanyeol died.
📘📘📘Akhirnya bisa update jugaa, btw happy birthday eunhaa
Luv u gais❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo :The Book -97Line-
FanfictionSebuah persahabatan yang terjalin erat tiba-tiba retak begitu saja oleh sebuah insiden. Apakah mungkin? Salah satu diantara mereka adalah dalang dari insiden itu? Yang pasti dia memiliki kaitan yang erat dengan buku itu. ⚠Caution⚠ ~Bahasa tidak...