21.20
“Sebenarnya apa yang terjadi sama Bambam?”
“Aku rasa dia telah di terror, oleh penghuni rumah ini.”
“Tapi selama gue pacaran sama Bambam, hal seperti ini tidak pernah terjadi.” Jelas Lisa
“Mungkin dia menyembunyikan sesuatu dari lo,”
“Apakah itu mungkin?”
“Tentu saja,”
“Bagaimana ini, apakah Bambam sudah mati?” Tanya Lisa cemas.
“Tenang aja Lis, Bambam masih hidup kok, walau kemungkinannya kecil.” Eunha mencoba menyemangatinya.
“Baiklah kalo begitu.”
Di dalam keheningan tiba-tiba saja pintu kamar Bambam tertutup dengan sangat keras, membuat mereka semua terkejut.
“Kayaknya kita harus cepat-cepat pergi dari sini!”
“Waktu kita gak banyak.”
“Sekarang kita harus kemana?”
“Kamar orang tua Bambam”
📘📘📘“Lis, kenapa kita tidak memeriksa kamar-kamar yang lain?”
“Seperti ucap Jaehyun, Si Keparat itu sebenarnya sudah memberi clue dari awal,”
“Sebenarnya buku apa sih yang sedang kita cari?”
“Buku yang sangat terkutuk,”
“Setelah kita menemukan buku tersebut, apa yang akan kita lakukan dengan buku itu?”
“Menghancurkannya”
“Kita sudah sampai di kamar ortu Bambam” Ucap Lisa.
“Cih, terkunci,”
“Dobrak aja coba,” Usul Junhoe.
“Boleh-boleh,”
Mereka pun mencoba mendobrak pintu tersebut namun usaha mereka sia-sia,
“Kita harus memeriksa kamar lain,”
Saat mereka ingin pergi tiba-tiba ponsel Jaehyun kembali berdering. Namun ini bukan sebuah pesan, melainkan telepon.
“Hai, bagaimana kabarnya? Masih bernapas semua? hahaha”
“Apa mau lo!?”
“Gw cuma mengingatkan kalo waktu kalian tinggal 1 jam 15 menit,”
“Bagaimana kita bisa mencari apa yang lo inginkan, kalo lo sendiri gak beri tahu apa yang akan kita cari dan apa yang kita lakukan,” Jaehyun mencoba menahan emosinya.
“Haha, bukankah kalian sudah tahu apa yang akan kalian cari? Sebuah buku”
“Buku apa yang kau maksud?”
“Buku yang di dalamnya terdapat mimpi buruk,” Ucapnya. “Jika kalian tidak bisa menemukannya maka kalian semua akan mati! Termasuk Jiho! hahaha”
“Woi! Anjing” Jaehyun kehilangan kesabaran.
Telepon pun berakhir.
“Kita harus cepat menemukan buku itu!”
“Kita cari di kamar sana,” Tunjuk Eunha. “Diantara kamar yang lain cuma kamar itu yang terbuka, walaupun sedikit.”
Mereka pun membuka kamar tersebut dan memasukinya.
“Gelap sekali ni kamar,” Ucap Chaeyeon.
“Bentar-bentar gue nyalain dulu,” Ucap Mingyu.
Akhirnya lampu di kamar tersebut menyala dan menampilkan keadaan kamar yang tampak berdebu dan tak terawat.
“Kita harus menemukan kunci kamar Bambam.”
Akhirnya mereka mulai mencari-cari dimana letak kunci tersebut. Di dalam ruangan tersebut juga ditemukan kertas-kertas yang diduga tulisan tangan Bambam. Kertas tersebut menceritakan penderitaan yang dialami Bambam selama ini. Diantara tulisan-tulisan tersebut ada satu kertas yang terlipat-lipat. Setelah dibuka isinya mengadung keputus asaan yang dalam.
“Lebih baik aku mati saja, suara ini sangatlah membuatku kesakitan.”
Melihat tulisan itu membuat jantung Lisa seperti tertusuk-tusuk. Setelah dilihat kembali tidak hanya satu melainkan terdapat kertas-kertas lain yang bertuliskan keputusasaannya dan keinginannya untuk bunuh diri.
Melihat hal ini Lisa tak kuasa menahan tangisnya yang sudah membendung.
Dengan cepat Rose selaku teman masa kecil Lisa segera mendekatinya dan merangkulnya.
“Gue tau ini berat Lis, tapi lo harus percaya, Bambam pasti masih hidup, kita hanya membutuhkan waktu untuk menemukannya.” Ucap Rose menyemangati Lisa yang sedang menangis.
Melihat pemandangan ini membuat yang lain terharu dan mulai meneteskan air mata.
“Yang harus lo lakukan sekarang hanyalah berdoa, dan juga berharap. Meskipun dengan kemungkinan terburuk lo gak bakal ketemu lagi dengan dia.” Kata Rose.
“Siapa ih, yang naruh bawang disini,” Ucap kekanakan Jungkook dengan air mata yang mengalir. Karna tau Jungkook sudah mengacaukan suasana Eunha menginjak keras kaki Jungkook sehingga pria itu memekik kesakitan.
“Ganggu suasana deh lo,”
Melihat tingkah konyol temannya tersebut memberikan lingkar senyum di bibir Lisa.
“Yamaap,”
Suasana di dalam kamar tersebut kembali ceria tidak lain karena tingkah konyol Jungkook
Mereka pun mencoba mencari kembali keberadaan kunci tersebut, namun nihil. Karena tidak ingin berlama-lama di kamar tersebut mereka memutuskan untuk pergi dan mencari kamar lain yang mampu mereka masuki.
Saat berada di luar, nampaknya Mingyu melihat sebuah kamar yang menurutnya aneh, dia kemudian mencoba mendekat dan membuka pintu tersebut.
Mingyu pun sangat terkejut dan tubuhnya bergetar hebat.
“Temen-temen, coba kalian kesini,” Ucap Mingyu.
“Tadi Lisa bilang pembantu Bambam semua pada pulang kampung kan?”
“Coba lihat kesana”
📘📘📘
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo :The Book -97Line-
FanficSebuah persahabatan yang terjalin erat tiba-tiba retak begitu saja oleh sebuah insiden. Apakah mungkin? Salah satu diantara mereka adalah dalang dari insiden itu? Yang pasti dia memiliki kaitan yang erat dengan buku itu. ⚠Caution⚠ ~Bahasa tidak...