↪E m p a t b e l a s↩

993 101 4
                                    

“Coba lihat kesana,” Tunjuk Mingyu.

Betapa terkejutnya mereka setelah melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Terlihat 2 wanita telah tewas dengan posisi tergantung dimana di bagian lehernya terikat oleh kawat.

Tepat dibawah mayat-mayat tersebut terdapat genangan darah yang belum mengering.

Mingyu segera mencari lampu agar dapat melihat secara jelas. Siapa wanita tersebut. Setelah ia menyalakan lampu mereka lebih terkejut lagi melihat bahwa wanita tersebut memiliki luka sayat dan tusukan pisau di sekujur badannya.

WTF! Apa mereka para pembantu Bambam?” Tanya Junhoe kepada Lisa.

Seketika sekujur tubuh Lisa lemas dan jatuh pingsan.

“LISA!” Teriak Rose melihat wanita yang berada di depannya itu jatuh pingsan.

“Sepertinya memang benar, mereka adalah para pembantu Bambam” Ucap Junhoe.

“Gue gak habis pikir, kenapa ada orang yang melakukan hal sekeji ini.” Kata Jungkook.

“Atau, ini bukanlah perbuatan manusia?” Saut Jaehyun.

“Maksud lo?” Junhoe

“Lo nyadar ga si dari tadi? Semua yang terjadi barusan tidak bisa diterima oleh akal.”

“Jadi menurut lo, ini semua bukan ulah manusia?”

“Yup”

“Woi kalian, buruan sini!” Teriak Mingyu yang sedari tadi melihat ada yang aneh dengan mayat yang diduga pembantu bambam tersebut.

“Apaan si gyu?” Ucap Jaehyun mendekat.

“Gue tadi liat kayak ada kunci didalam, lo bisa liat?” Ungkap Mingyu tentang apa yang ia temukan.

“Mana sih?” Teliti Jaehyun.

Shit” Kata yang dileluarkan oleh Jaehyun.

“Jangan-jangan ini?”

“Kurasa kita berpikiran sama.”

“Kunci kamar ortu Bambam.”

“Tapi ini sangatlah menjijikkan, lo harus mengambil kunci yang berada di dalam perut manusia. Walaupun gue anak Ipa guae gak berani dongg” Ucap Rose yang hanya melihat dari kejauhan.

“Katanya lo mau jadi dokter?” Goda Junhoe.

“Lo mau mati jun?” Ucap Rose dengan nada mengancam.

“Hehe, bercanda kok”

“Tolong, gue mau muntah”

“Alay banget lo jae, katanya detektif” Cibir Junhoe.

“Bodo amat, paling lo juga gak berani.”

“Terserah lo deh, gue tunjukin kalo ini cuma hal sepele.” Ucap Junhoe dengan penuh percaya diri.

“Silahkan,”

Pede yang tinggi dari Junhoe tidak cukup untuk membuat dirinya tidak ketakutan. Dia yang dikenal sebagai pria paling berani ternyata memiliki ketakutan terhadap darah.

“Jun, lo gak harus lakukan hal bodoh kayak gini,” Ucap Rose sembari memegang tangan Junhoe dengan tatapan khawatir karena ia tau bahwa Junhoe itu memiliki kenangan buruk yang membuat dirinya lemah jika dihadapkan dengan darah sebanyak ini.

“Tenang aja, gue bisa ngatasin ini.” Ujar Junhoe dengan yakin.

Seakan tahu apa yang akan terjadi Rose dengan sigap memeluk Junhoe erat-erat, dengan harapan dia membatalkan aksinya tersebut.

Namun waktu seakan berjalan dengan cepat. Junhoe sudah melakukan aksinya melawan rasa takut yang dialaminya sejak kecil.

Terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa ia sangat menahan rasa takut akan masa lalu. Tapi Junhoe tetap bersikeras untuk mengakhiri ketakutan tersebut.

Setelah berhasil mengambil kunci yang dimaksud, Junhoe dengan segera mengeluarkan tangannya segera. Namun tiba-tiba tubuh Junhoe terjatuh begitu saja yang membuat mereka semua sontak menghampiri Junhoe yang tengah pingsan.

Sekian detik setelah pingsannya Junhoe, ponsel Jaehyun begetar menandakan ada pesan masuk.

“Gengs, nampaknya Si Brengsek ngirim pesan lagi.”

“Coba lo bacain jae,”

“Siap” Ucap Jaehyun. “Selamat, kalian telah menemukan kunci yang menjadi tempat tujuan kalian selanjutnya. Semoga beruntung dan dapat terus bernapas hahaha.”

“Sialan orang itu”

“Eh, tunggu bentar, WTF Kak Chanyeol meninggal!?”

“Hah? Jangan ngaco deh lu” Ujar Chaeyeon tidak percaya.

“Coba lu kesini anjir, dia ngirim foto Kak Chanyeol yang sudah meninggal”

Shit

“Bentar-bentar dia ngirim pesan lagi.” Ucap Jaehyun. “Sorry gue telat ngasih tahu kalian kalau Chanyeol sudah mati haha. Tapi dengan hanya 1 foto gue rasa kalian langsung mengerti hahaha.”

“Gue ngerasa ada yang gak beres,”

“Gak beres gimana kook?”

“Bagaimana dia bisa tahu kalau kita telah mendapatkan kunci itu”

📘📘📘

Indigo :The Book -97Line-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang