↪D u a b e l a s↩

895 104 4
                                    

Dengan keberanian tinggi Lisa menunjukkan kamar yang saat ini mereka tuju, kamar Bambam.

“Lis, lo gak ada takut-takutnya ya?” Tanya Jaehyun heran.

“Kagak, yang penting kita bareng-bareng, kan biar bukan gue aja yang mati.” Ucap Lisa sukses membuat mereka menelan ludah.

“Lis?” Rose memastikan keadaan Lisa yang sempat berhenti tadi.

“Ada yang gak beres nih,” Jungkook bergegas menyusul Lisa.

Namun yang Ia lihat sukses membuat Jungkook mundur satu langkah karena terkejut, benar saja Lisa kesurupan.

Dengan cepat, Lisa yang saat ini telah dirasuki berusaha mencekik Jungkook hingga pria itu mati. Untung saja yang lain segera menarik tubuh wanita itu dan segera membuatnya sadar.

“Siapa lo!?” Teriak Junhoe dengan kerasnya.

“Siapa gue, itu gak penting, yang penting kalian mati hahaha”

“Brengsek,”

“Sabar Jun, jangan lo pukul, itu sama aja lo nyakitin Lisa,” Mingyu menahan tangan Junhoe yang sudah mengepal bersiap untuk mukul manja.

“Cepat katakan, apa yang lo mau sebenarnya?” Emosi Junhoe mulai mereda.

“Hahaha, apa kalian masih belum mengerti bahwa aku ingin kalian mati,”

“Kenapa kau sangat ingin kami mati ha?”

“Haha, kalian denger baik-baik. Aku tida-” Sebelum ia melanjutkan perkataannya, nampaknya kesadaran Lisa sudah kembali.

“Temen-temen, ada apa?” Tanya Lisa bingung karena saat ini dirinya telah dikelilingi oleh temannya, bahkan ada yang memegangi tangan dan juga kakinya.

“Lis? Lo gapapa kan?” Tanya Rose memastikan.

“Gapapa, cuma agak pusing aja.”

“Syukurlah,”

“Apa yang barusan terjadi?”

“Lo kesurupan lis” Terang Chaeyeon.

“Tapi gapapa, yang penting lo udah sadar sekarang.” Eunha yang sedari tadi diam mencoba menenangkan Lisa.

“Dimana kamar Bambam lis?” Tanya Eunha.

“Tuh disana,” Tunjuk Lisa ke salah satu pintu yang di depannya terdapat sebuah penangkap mimpi.

Tanpa pikir panjang Junhoe segera membuka pintu tersebut dengan mudahnya dan melihat bahwa kamar bambam sangat berantakan.

“Gila, ini kamar apaan? Hancur semua.” Junhoe menggelengkan kepalanya.

“Kayak kamar lo lebih rapi aja, malahan lebih parah.” Ungkap Jungkook yang mulutnya langsung oleh Junhoe.

“Lo ini terlalu jujur deh orangnya,” Senyum Junhoe yang menandakan Jungkook dalam bahaya.

“Gelud teruss!” Celetuk Mingyu yang kini mendapat tatapan tajam dari Junhoe.

“Udahlah kalian, ribut mulu mending bantuin gue atau apa kek.” Usaha Eunha mencegah pertengkaran konyol mereka.
Terlihat Eunha sedang mengobrak-abrik buku-buku yang berserakan.

“Kita ni mau nyari apa si?” Lisa masih terlihat kebingungan.

“Buku”

“Jae, ada nemu apa lo?” Tanya Chaeyeon.

“Belum nih, tapi gue ngerasa ada yang aneh deh,”

“Aneh begimana?” Rose penasaran, begitupula dengan yang lain.

“Barang yang kita cari, gak mungkin ada disini.” Jelas Jaehyun. “Seolah-olah kita telah terdorong untuk masuk ke sini.” Lanjutnya.

“Wih, masuk akal juga,”

“Si Keparat itu mengetahui kita bersama Lisa, mudah saja untuk pergi ke kamarnya Bambam, karena Lisa sudah sering kesana.” Jaehyun melanjutkan ucapannya yang membuat teman-temannya bergidik ngeri.

“Jadi, maksud lo dalangnya ada diantara kita?”

“Itu cuma asumsi gue, gak perlu dipikirin,”

“Berarti kita gak ada gunanya dong pergi kesini?” Tanya Junhoe.

“Tidak seperti itu, ‘dia’ pasti telah memberikan sebuah petunjuk disini. Open your eyes guys,

Dengan teliti mereka mencari petunjuk sekecil apapun yang ditinggalkan. Namun nihil mereka tidak mendapatkan petunjuk apapun. Sampai mereka menemukan potongan kertas-kertas yang bisa digunakan sebagai petunjuk.

“Bagus, lo nemuin potongan kertas ini dimana?” Tanya Mingyu.

“Gue nemu di tong sampah,” Ucap Lisa sambil memberikan potongan kertas itu untuk di satukan.

“Jae lo bisa nyatuin lagi kertas ini kan?” Tanya Mingyu yang langsung di iyakan oleh Jaehyun.

“Kelihatannya ini memerlukan waktu yang lama, kalian bantu gue ya”

Menit demi menit berlalu, akhirnya mereka telah menyusun kembal potongan kertas tersebut. Betapa terkejudnya mereka setelah melihat kalimat yang tercipta oleh potongan kertas tersebut.



“Tolong gue! Gue gak kuat lagi, suara ini membunuhku”




“Eh anjir, kok gue merinding,”

“Nyesel gue nonton pilem horror kemaren”


📘📘📘

Indigo :The Book -97Line-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang