[11]

215 27 8
                                    

"Kau sehat ?"

"Memangnya aku terlihat sakit." Canda Jeonghan.

"Masih saja menutupinya dariku. Mukamu itu terlihat pucat. Kalau kau sakit, tidak apa pulang saja. Biar aku pergi sendiri." Kata Seungcheol. Mana mungkin dia memaksakan temannya yang pucat itu untuk menemaninya.

Tapi Jeonghan merasa dirinya baik - baik saja. Dia tidak merasa pucat ataupun lemas. Kalau sakit kepala mungkin saja. Karena seharian kemarin kepalanya sungguh sakit.

Dia terus memikirkan alasan kepalanya terus sakit ketika mengingat beberapa kejadian. Bahkan minum obat pun tidak berpengaruh untuk meredakan sakit itu.

Padahal ada sebuah ingatan yang ingin Jeonghan ingat. Namun sayang, sakit kepalanya itu menahannya untuk mengetahui apa isi pikirannya.

Yang Jeonghan yakinkan. Ingatan yang berusaha ditolak otaknya sendiri adalah ingatan tentang masa lalunya bersama Seungcheol dan juga Songha.

Aku harus segera menghilangkan sakit kepala ini. Batin Jeonghan.

"Kau baik - baik saja kan ?" Seungcheol menyentil kening Jeonghan cukup keras hingga pria itu meringis.

"Kau nanya tidak usah menyentil juga." Omel Jeonghan. "Nde. Nan gwaenchana. Hanya sakit kepala sedikit. Kau khawatir sekali denganku." Goda Jeonghan yang sukses membuat Seungcheol geli.

"Tidak jadi aku khawatir denganmu." Ketus Seungcheol berjalan terlebih dahulu memasuki mall.

Jeonghan langsung mengejar Seungcheol dari belakang. "Sensi sekali digodain sekali saja."

"Siapa bilang ?!" Alis Seungcheol terangkat sebelah. "Aku sama sekali tidak tersinggung."

Jeonghan menarik sebelah sudut bibirnya. Apa aku harus senang Seungcheol begini ?

°•♡•°

Diantara banyaknya bunga yang terlihat. Joshua masih bingung menentukan bunga apa yang harus dia berikan pada eommanya yang akan datang besok.

Setelah setahun tidak bertemu dengan eommanya, besok Joshua bisa bertemu dengan kembali di Korea. Dia sangat rindu pada eommanya. Karena itu dia ingin memberikan sebuah bunga kesukaannya. Sayang, disemua tempat tidak menyediakan bunga Azalea putih kesukaan eommanya itu. Dan saat ini dia tidak tau harus membeli apa untuk menggantikannya.

"Chogiyo, ada yang bisa ku bantu?"

"Saya sedang cari bunga azalea putih, apa di sini ada ?" Tanya Joshua tanpa mengalihkan matanya dari beberapa bunga yang dilihatnya.

"Azalea putih ya. Sebentar ku tanyakan."

Joshua hanya mengangguk. Lalu berjongkok untuk melihat bunga yang dia tidak tau apa namanya itu. Yang dia tau bunga itu berwarna putih dan memiliki bentuk mirip dengan bunga azalea. Hanya ukurannya lebih besar dari bunga azalea.

"Jeosonghamnida, bunga azalea putih tidak ada. Hanya ada azalea pink."

"Bolehku li..hat!" Joshua terdiam disaat itu juga.

"Joshua-ssi." Senyum Sun Kyo cerah. Tidak menyangka dia bisa melihat Joshua di sini.

"Beauty." Gumam Joshua. Tidak sadar dengan ucapannya.

"Bunga azalea memang cantik." Balas Sun Kyo.

"Ehh.." Joshua menggeleng-geleng kepalanya. "Ahh,, Ne.. The flower so beautiful." Ralat Joshua. Dia sangat berterima kasih Sun Kyo tidak sadar jika yang dimaksudnya cantik adalah dirinya.

Silent Love [S.Coups, Jeonghan & Joshua Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang