Bonus !! (2)

231 27 8
                                    

Dari yang sudah - sudah, banyak yang nge-ship Jeonghan sama Yulmi ya ??

Sekarang giliran mereka nih.. kira -kira bagaimana yang keseharian mereka setelah pacaran ??

Daripada lama - lama, ayo kota langsang baca

Let's go !!

°•♡•°

Disalah satu meja Yoonga cafe, dengan keramaian yang tidak perlu diragukan, mereka menjadi saksi seorang Yoon Jeonghan yang memperhatikan seorang gadis dengan begitu telitih.

Jeonghan dengan cermat menjelajahi wajah gadis yang sudah beberapa minggu mengubah statusnya yang sebelumnya sendiri menjadi berpacaran.

"Jeonghan-ah, sudah berapa menit kau menatapku seperti itu ?" Tegur Yulmi yang baru selesai memesankan makanan untuknya dan juga Jeonghan karena pria itu lagi - lagi tidak menggublis pelayan yang sudah kesal dengannnya.

"Selama yang aku bisa." Jawab Jeonghan asal. Tidak lupa dengan cengiran indahnya itu.

Yulmi menggeleng pasrah. Walau baru beberapa minggu menjalin hubungan dengan Jeonghan, Yulmi sudah tau pasti jika pasangannya ini selalu bisa mengelak dari segala pertanyaan yang menyangkut perasaannya. Jadi percuma saja meminta dirinya jujur.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan ?" Tanya Yulmi lagi. Membuat Jeonghan terkejut sekaligus speechless.

"Bagaimana kau tau ?"

Yulmi tersenyum simpul. "Katakanlah apa yang ingin kau tanyakan !"

Jeonghan mengusap tengkuknya dan menggerakan matanya ke berbagai arah. "Aku takut kau tersinggung."

"Kau kenal aku kan ?"

"Ne. Kau tidak akan pernah tersinggung." Jawab Jeonghan. "Tapi aku tetap tidak enak."

Yulmi meletakkan tangannya di atas tangan Jeonghan yang ada di tengah meja. Memberikan keyakinan bahwa dirinya tidak akan pernah tersinggung atas pertanyaan apapun yang keluar darinya. Terutama karena dia tau, Jeonghan adalah pria yang lembut.

"Ok.." Kali ini Jeonghan yakin. Dia langsung menggenggam tangan Yulmi dan mengusap jari - jarinya. "Tapi kalau kau tersinggung, kau tidak perlu menjawabnnya."

Yulmi menggangguk yakin. "Kenapa wajahmu bisa secantik ini ?" Tanya Jeonghan dengan wajah serius.

Yulmi tertawa kecil. Gigi kelincinya terlihat karena pertanyaan dan ekspresi Jeonghan. "Pertanyaanku ini lucu ?"

"Kau yang lucu. Untuk apa aku tersinggung dengan pertanyaan itu. Aku memang menunggu - nunggu kau menanyakan itu. Aku kira kau berpikir aku melakukan make up."

Tangan Jeonghan bergerak menyentuh permukaan putih pipi Yulmi. Mengusapnya dengan lembut menggunakan ibu jarinya. "Bagaimana mungkin aku melihat wajah yang putih bersih dan mulus ini hasil tutupan make up ?"

Yulmi pun menyentuh tangan Jeonghan yang ada di pipinya. "Tapi pipiku ini bukanlah asli. Ini hasil operasi plastik. Karena dengan perawatan apapun, luka itu tidak mungkin hilang."

Jeonghan sakit melihat Yulmi murung. Dia mengapit wajah Yulmi dengan kedua tangannya. "Memangnya aku masalah jika ini bukan wajah aslimu. Dirimu yang dulu bukanlah dirimu yang sekarang. Tapi dirimu yang sekarang tetaplah dirimu yang dulu. Mau wajahmu berubah karena operasi sebanyak apapun, aku tetap ingat wajahmu yang dulu. Lagipula dari dulu wajahmu tetap cantik bagiku."

Yulmi menyunjingkan senyum. "Bukankah wajahku menyeramkan menurutmu."

"Sudahlah jangan bahas masa lalu itu. Itukan hanya kesan pertamaku." Manyun Jeonghan. Tapi Yulmi hanya tau jika Jeonghan sedang berakting.

Silent Love [S.Coups, Jeonghan & Joshua Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang