[6]

263 37 3
                                    

"Huh.."

Mendengar sebuah hembusan nafas yang sama-sama panjang dan berat, Jeonghan dan Joshua saling mengalihkan pandangan ke belakang. Mereka saling berpandangan, lalu tertawa disaat yang bersamaan.

"Kenapa kau menghembuskan nafasmu sepanjang itu?" Tanya Jeonghan dengan sedikit cengiran dan nada bercanda.

"Kau sendiri kenapa?" Balik tanya Joshua. Tidak menghilangkan senyumnya itu.

Jeonghan menyunjingkan senyum. "Jangan - jangan karena Sun Kyo ya." Tebak Jeonghan.

"Tidak ada hal lain yang mungkin saja bisa membuatku begini." Jawab Joshua santai. Mengulang kata-kata yang sering Jeonghan katakan untuk Joshua.

"Wae ? Coba ceritakan. Aku penasaran." Jeonghan membalikkan tubuhnya untuk menghadap Joshua.

"Sepertinya kau dulu saja yang ceritakan masalahmu. Aku tidak pernah mendengarmu menghela nafas begitu." Alihkan Joshua. Sebenarnya dia tidak tau harus menjelaskan bagaimana. Mengatakan jika Sun Kyo ternyata suka dengan Seungcheol ? Joshua berharap Jeonghan mendukungnya. Tapi bisa saja Jeonghan malah mendukung sahabatnya itu.

Itu akan membuat Joshua semakin terpuruk dan sulit menceritakannya lagi pada Jeonghan.

"Masalahku tidak terlalu penting. Hanya berhubungan dengan hal mistis saja."

Berbeda dengan penuturan Jeonghan yang terdengar santai. Joshua menanggapi ucapan temannya itu dengan keterkejutan.

Walau dia belum terlalu lama mengenal Jeonghan. Tapi Joshua sudah tau jika Jeonghan itu tidak suka hal - hal berbau mistis. Sudah beberapa kali dia melihat Jeonghan sering kali gelisah di tempat - tempat yang agak menyeramkan.

Joshua belum tau kenapa Jeonghan takut dengan hal - hal mistis. Orangnya sendiri bahkan melupakan itu. Tapi kalau dia tau, dia ingin membantu Jeonghan menghilangkan ketakutannya itu. Hitung - hitung balas budi atas bantuan Jeonghan selama ini.

"Mistis ? Di rumahmu ada hantu ?" Tebak Joshua.

"Hey !! Jangan sembarangan bicara !! Kau mau aku mati ketakutan di rumahku sendiri ?!!" Omel Jeonghan.

Joshua tertawa melihat ekspresi Jeonghan. "Aku hanya menebak. Bukan menyumpahi."

"Tebakannya yang benar kenapa ?! Bukan itu. Tapi aku sekelompok tugas dengan anak yang mistis. Dia tertutup dan sangat mengerikan. Seperti orang yang kerasukan." Jeonghan menceritakannya dengan heboh. Membuat gelak tawa Joshua semakin kencang.

"Memangnya ada anak seperti itu ? Kenapa aku tidak pernah melihatnya ?"

"Perlu ku perjelas lagi ?!" Joshua menunggu kelanjutan Jeonghan. Tapi dia tau ke arah mana maksudnya. "Kau. Itu. Hanya. Memperhatikan. Sun. Kyo." Kata Jeonghan. Sengaja dibuat terputus - putus.

"Tapi mulai sekarang sepertinya aku tidak akan memperhatikan Sun Kyo terlalu sering lagi."

Kali ini Jeonghan yang terkejut. "Waeyo ?"

Melihat Joshua melemas. Jeonghan dibuat cemas dengan kondisi temannya. Joshua terlihat kehilangan semangatnya. Apa Sun Kyo sudah jadi milik seseorang ? Begitulah yang dipikirkan Jeonghan.

"Sun Kyo menyukai seseorang dan bukan aku."

"Nuguya ?" Tanya Jeonghan cepat. Ekspresi terkejutnya terlihat sekali di wajah pria itu. Apalagi jika dia tau yang menyukainya itu Seungcheol ?

Joshua mengumpulkan kesanggupannya untuk menyebut nama itu. "Choi Seungcheol."

Mulut Jeonghan menganga lebar. Dia tidak percaya. Tapi itu yang terjadi dan Joshua tidak mungkin berbohong.

Kenapa jadi seperti ini ??! Batin Jeonghan.

"Kau tidak menyerah mendapatkan Sun Kyo kan ?" Tanya Jeonghan. Berharap Joshua menjawabnya dengan kata 'iya' atau hanya sekedar anggukan. Namun Joshua tidak menjawab.

"Kau suka kan dengan Sun Kyo. Kalau kau suka, jangan menyerah. Kau tidak boleh membiarkan Sun Kyo mendekati Seungcheol. Jangan sampai !" Tegas Jeonghan.

Di luar dugaan. Joshua kira Jeonghan tidak akan melarang Sun Kyo untuk berhubungan dengan temannya. Kenapa ? Padahal Jeonghan tau sikap Seungcheol. Selama ini Jeonghan juga sepertinya tidak masalah dengan sikap playboy Seungcheol. Tapi kenapa kali ini Jeonghan tidak memihak Seungcheol ?

Apa Seungcheol benar - benar seorang yang jahat ? Kalau jahat, kenapa Jeonghan masih baik dan sabar menghadapinya? Pikir Joshua.

"Wae ? Bukannya Seungcheol temanmu ? Kau pasti sudah tau sikap Seungcheol yang lebih baik. Dia bukan playboy seperti yang biasa - biasanya bukan ? Kau yang tau." Kata Joshua.

Dia memang senang Jeonghan mau mendukungnya. Bahkan itulah yang Joshua harapkan. Tapi Jeonghan yang bersikeras seperti ini malah menimbulkan rasa penasaran Joshua.

Seperti ada yang ditutup - tutupi Jeonghan mengenai Seungcheol.

"Karena aku tau sikap Seungcheol maka dari itu aku tidak membiarkan sampai Sun Kyo juga jadi korban Seungcheol. Kau harus merebut hati Sun Kyo terlebh dahulu"

Joshua semakin penasaran kenapa Jeonghan sampai sangat tidak menyetujui hubungan Seungcheol dan Sun Kyo.

"Apa kau tidak berpikir kalau Seungcheol mungkin saja bisa berubah karena Sun Kyo ?" Kata Joshua sambil menepis sakit yang ada di dadanya juga.

"Kau berkata seperti ini karena sudah menyerah atau tidak lagi suka dengan Sun Kyo ?!" Tanya Jeonghan dengan nada agak dibuat kesal dan membentak.

Joshua tertusuk. Tentu saja dia masih menyukai Sun Kyo. Kemungkinannya kecil sampai Joshua melupakan Sun Kyo semudah itu. Dia hanya menyerah. Menyerah untuk menyaingi sahabat temannya.

"Pokoknya kau tidak boleh menyerahkan Sun Kyo pada Seungcheol. Aku akan terus mendukungmu dengan Sun Kyo. Bukan Seungcheol dengan Sun Kyo. Kau tidak boleh menyerah." Kata Jeonghan. Yang lebih seperti memerintah saat ini.

"Kau tidak boleh berhenti mengejar Sun Kyo. Aku akan berusaha membantumu jadian dengan Sun Kyo." Jeonghan menaruh kedua tangannya di pundak Joshua dan menatap mata pria dihadapannya dengan sangat serius.

"Karena Seungcheol tidak mungkin berubah dan Seungcheol tidak mungkin bisa mencintai Sun Kyo, maupun yeoja - yeoja yang ada." Mata Jeonghan berubah sendu.

Lagi - lagi dia mengingat di mana kejadian yang mengubah seungcheol seutuhnya. Namun ada beberapa bagian yang tidak diingat Jeonghan dan mungkin saja itu bagian terpenting yang harus dia usahakan ingat lagi.

"Dia tidak mungkin jatuh cinta lagi."

°•♡•°

Next chapter >>
        
        
         
"Aku tidak mau."
        
        
          
"Ku mohon. Aku hanya ingin memastikan pengelihatanku."
        
         
        
"Sebelum aku benar - benar melihat wajahmu, aku tidak akan menyerah mencarimu."

°•♡•°

I'm back..
Ada yang kangen ?? 😁

Maaf ya update-nya lama. Kemarin aku benar - benar fokus dengan ujian sampai lupa buat lanjutin buat chapter ini 😂

Mianhada.. Semoga tidak ada yang kabur ya.. Semoga suka juga dengan chapter hari ini

Jangan lupa vote dan comment
Annyeong~

Silent Love [S.Coups, Jeonghan & Joshua Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang