Spesial buat kalian yang minta sequel AiL. Tapi mood saya udh sampe disitu buat AiL. 🙏 Nikmati ini aja yah, semoga suka! Jangan lupa Vote Komennya 😴 🎶🎶🎶 Sangat disarankan baca ini sambil dengerin lagunya 'Donghae - 지독하게 (Lost)' Udah punya donk yah 😂
Sebenernya FF ini udah jadi sebelum lagunya release, tapi pasaku dengerin dan liat liriknya sepertinya cocok buat judul FF ini wkwkwk 😸😸😸 Spoiler dikit yah, 지독하게 (*Jidoghage) dalam bahasa Korea kalo diterjemahkan artinya bukan 'Lost' ya.. Tpi justru ke 'Severaly' atau 'Parah' bisa juga 'Sangat buruk', Inti lagu ini tentang Parahnya seseorang yang mencintai orang lain tapi pada akhirnya dia kehilangan orang itu. Sedih yah?😢 Wkwkwk
Udahan cap cus!!!
😪
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang di atas pic siapah?? 😰😰😰😰🔫
===============================
.
.
.
Donghae POV
“Kau adalah pria yang baik Donghae. Sangat baik. Eunja [Eunhyuk Yeoja 😝] sangatlah beruntung. Aku kemari ingin mengucapkan selamat…”
Kau mengucapkannya dengan suara yang begitu indah.
Matamu teduh, menggerayangi wajahku dengan lekatnya. Dan bibirmu yang terbuka seakan menikmati kata demi kata yang kau ucapkan ketika memujiku. Aku terpesona, terhipnotis dengan mudahnya. Tak bisa bergerak, terkunci oleh tatapanmu yang membara. Kau kembali memikatku dengan sadis.
“Aku benar-benar iri pada dia. Wanita yang akan kau nikahi, wanita yang akan mengandung anakmu. Tidur di ranjang yang sama denganmu, dan menikmati hari-harinya bersamamu. Aku sangat iri.”
Aku ingin menghapus air mata yang mengalir dari kelopak matamu yang terpejam, aku ingin mengulurkan tangan, mengalungkan lenganku di tubuhmu, lalu mendekap tubuhmu yang berguncang karena menahan tangis dan jerit kesedihan. Betapa aku sangat menginginkannya saat ini.
“Aku ingin bertemu denganmu di detik terakhir aku bisa berpura-pura masih bisa memilikimu.”
“Hyukjae…”
“Yah, Donghae… Setelah ini aku tidak bisa lagi bersandar padamu… Aku sudah terlalu terlambat,”
Aku mengepalkan tangan, memandangi lantai marmer yang berpola rumit.