(21) White Lies

875 71 1
                                    

...You say that you love the
rain, but you open your
umbrella when it rains...

...You say that you love the
sun, but you find a shadow
spot when the sun shines...

...You say that you love the
wind, but you close your
windows when wind blows...

...This is why I am afraid you
say that you love me too...

~~William shakespear~~









Donghae POV

Aku membolak balikkan halaman demi halaman novel fiksi di tangkupan tangan. Sesekali menaikkan gagang kacamata dengan telunjuk jari kiri. Duduk di
taman sekolah saat seluruh
semua penghuninya telah pulang merupakan kegiatan menyenangkan yang sering kulakukan.

Menjadi seseorang yang tidak menonjol. Tidak pernah terlihat jika tidak menampakkan diri. Seperti
itulah karakter diriku.

Lee Donghae.

Namaku, sebuah nama yang di berikan kedua orang tua yang mencintaiku.

Umurku 18 tahun, Selama itu aku telah bernafas, bergerak dan
melakukan segala macam dasar menjadi salah satu makhluk hidup.

Apa ada yang khusus dari
seorang Lee Donghae?

Jawabannya tidak ada.

Aku seorang remaja pria biasa, bahkan sangat biasa. Tidak pintar. Tidak tampan.

Apa yang bisa kubanggakan?
Hahaha.. Aku hanya bisa membanggakan ke -clumsy- anku mungkin yang selalu di anggap imut oleh keluargaku.

"Hufh..."
Aku Menghembuskan nafas.

Aku mendongak menatap langit biru yang di penuhi dengan awan - awan putih. Pemandangan indah yang menyejukkan, disertai
dengan semilir angin sore
menerpa kulitku dan menyapu helai - helai rambutku.

Aku kembali menunduk, membaca lagi novel di tanganku. Kata perkata, kalimat demi kalimat kuhayati. Jika sudah terhanyut dalam dunia bacaku, aku bisa melupakan sekelilingku, tentang dimana aku berada dan siapa aku.

"Donghae...."

"....."

"Donghae...."

Eh?

Aku menoleh.
"Eunhyuk?"

Tersenyum dan menunduk setelah aku menatapnya. Eunhyuk memainkan kaki kirinya maju dan mundur, salah tingkah seperti biasa
yang dia lakukan.

"Ini...." Dia menyodorkan sebuah air mineral kepadaku dan sebuah roti coklat.

Ragu, aku hanya menatap
tangannya.

Sosok ini. Orang yang berada dihadapanku merupakan pemuda impian semua pria di sekolah ini.

Manis. Pintar. Supel. Ceria, dan masih banyak lagi kelebihannya yang terlalu hebat untuk ku terangkan satu persatu karena Eunhyuk adalah pemuda sempurna tanpa celah.

"Donghae.. Kau melamun lagi?"
Eunhyuk menggoyangkan tangannya di wajahku.

Aku menunduk, mengepal erat buku novel di tangan.

Takut.

Ketika hatiku bersemilir dengan lembut mendengar suaranya.

Takut.

Ketika mataku memanas dengan melihat tatapannya.

"Terima kasih, tapi aku tidak memerlukannya"

Aku menolak halus, buru -buru merapikan buku yang kupegang, memasukkannya kedalam tas ransel hitam, menyandangkannya dibahu dan segera meninggalkan pemuda cantik itu di belakang
taman.

Haehyuk Short Romance Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang