*Gold Digger adalah sebutan bagi wanita pengincar harta.
===============================
Author POV
“Kau mengincar hartanya saja, kan?”
Hyukjae menaikan sebelah alis dan menaruh gelas kaca berisi gin dan tonic . Dia menyapu poni dengan gaya yang sombong, “apa aku harus jujur?”
“Tentu saja.” suara yang terdengar menyahut menyentak galak, namun bukannya takut Hyukjae hanya tertawa mencemooh. “Santai saja. Kau terlalu tegang. Apa kau tahu nanti otot wajahmu akan memberimu keriput yang mengerikan?”
“Jawab saja pertanyaanku, jalang.”
Hyukjae sekali lagi terkekeh, kali ini dengan kedinginan yang tampak jelas. Dia sengaja. “Apa lagi yang menarik dari seorang pria jika bukan hartanya?” katanya santai kembali meraih gelas di atas meja dan meneguknya, menegak habis isinya.
“Kau benar-benar jalang.” Hyukjae mengangkat bahu, “Jalang, jika memang itu maumu menyebutku. Aku tidak peduli. Terima kasih.”
“Aku tidak mengerti apa yang menarik darimu. Tapi jangan harap jika aku akan diam saja karena sekarang dia memilihmu.”
“Well , aku menunggu kalau begitu. Ku harap kau berhasil mempengaruhinya untuk meninggalkanku. Tapi sepertinya itu sulit, mengingat aku…” Hyukjae mengelus perutnya dengan kentara sekali ingin memamerkan apa yang ada di sana. Dia mendongak, dan bersenandung sangat riang melihat wanita di depannya memucat, bibir wanita itu bergetar, menahan tangis. Ini sangat menyenangkan. “Pasti bukan bayinya.”
“Hahahaha, entahlah. Yang jelas Donghae menginginkannya.”
“Sialan, SIALAN! AKU AKAN MEMBERITAHUNYA!”
“Silahkan. Aku tidak peduli. Apa kau sudah selesai? Aku harus mengunjungi dokter kandunganku. Sebentar lagi Donghae akan menjemputku.”
Tuk, Tuk,
Hyukjae mengetuk permukaan kaca jam tangan di pergelangannya yang bertahtakan berlian. “5 menit lagi, atau kau ingin menyapa Donghae sebelum pergi?”
Cengiran di wajahnya melebar, wanita di depannya jelas merahasiakan kunjungannya ke apartemen ini untuk melabraknya. “Sekarang kau bisa tersenyum. Tapi tidak akan lama lagi kau akan menangis.”
“Aku menantikannya.”
………
Hyukjae jelas menangis, tapi bukan karena Donghae memutuskan untuk meninggalkan dia, tetapi bayinyalah yang memutuskan untuk meninggalkan dia.
“Jangan, sayang. Kumohon.” Rintih Donghae sedih, menatap istri yang baru dinikahinya 3 minggu lalu.
“Jangan seperti ini.” Hyukjae meraung.
Kelelahan bahkan tidak bisa membuatnya berhenti. Dia baru saja kehilangan permatanya. Bayinya. Dia mencintai bayi di dalam rahimnya. Lebih cinta dari harta yang dia puja- puja.
“Aku ingin bayiku, Donghae. KEMBALIKAN BAYIKU.” Pria itu menitikan air mata. Jelas itu permintaan yang mustahil. Donghae tidak bisa mengembalikan apa yang telah pergi. Sebuah nyawa yang begitu rapuh. Bahkan jika Donghae selalu bisa mewujudkan semua permintaan Hyukjae , sesulit atau semahal apapun.
Kali ini dia hanya bisa membisu, bayi mereka tidak akan kembali. Kecelakaan yang menimpa Hyukjae . Sebuah truck pengangkut air bersih yang menabrak Volvonya. Membuatnya kehilangan satu-satunya hal yang membuat dia percaya bahwa mimpi itu ada. Jika dia berhak untuk sedikit berbahagia dan mendapat sebuah keajaiban. Hyukjae pingsan. Terbangun dengan luka memar dan tulang rusuk patah. Serta berita duka yang mengalahkan segala rasa sakit yang pernah dia rasakan, yang terburuk sekalipun.
“BAYIKU…” Donghae meraihnya lagi, mengabaikan penolakan Hyukjae yang menggebu. Dia mengalungkan lengannya di bahu Hyukjae yang meronta itu. Kerasnya suara tangisan Hyukjae terdengar ke sepanjang koridor rumah sakit. Semua yang mendengar jeritan Hyukjae menangis haru, mereka mengerti, tak ada yang tak bisa memahami tangis Hyukjae yang begitu menyayat.
Rasa kehilangan terasa kental di dalam teriakannya. Perasaan seakan duniamu telah hancur meraba setiap manusia di sana karena suara jeritan Hyukjae jelas menggambarkannya. Perawat yang melihatnya terisak. Tubuhnya meremang melihat kesedihan yang tak tergambarkan di depan matanya.
“Sayang…”
“AGH… Bayiku, Donghae . Kembalikan dia padaku.”
“Aku tahu sayang. Aku juga ingin dia kembali. Tapi kita harus merelakannya. Dia sudah bersama malaikat. Mereka akan menjaganya. Bayi kita akan menunggu kita di surga.”
“Bayiku…”
“I know, I know…” Donghae mengecup kening istrinya. Kenapa ini bisa terjadi? Seandainya ada yang bisa dia lakukan. Apa saja. Dia mau melakukan apa saja.
“Oh, sayang…” Donghae sama hancurnya dengan Hyukjae. Tapi dia harus menahan diri, tegar, demi Hyukjae.
. . .
“Kenapa harus anakku?”
“Anak kita,” Ralat Donghae.
Meraih tangan Hyukjae dan mengaitkan jari-jari mereka. Betapa kurus tangan itu sekarang. Menusuk Donghae dengan kepiluan yang gigih bersemayam di hati. Hyukjae tak membaik.
“Kenapa harus anakku?” Suara Hyukjae bergetar, sebentar lagi dia akan menangis. Sama seperti hari-hari yang berlalu semenjak kecelakaan membuat dia kehilangan bayinya. Hyukjae terguncang hebat.
“Sayang…”
“Aku ingin bayiku,..”Hyukjae memeluk perutnya dengan lengan yang lemah. Wajahnya tertunduk. bersembunyi dariyang memucat.
Dia sekali lagi harus kuat. Demi Hyukjae.
. . .
“Kami tentu bisa memulainya lagi. Membuat Hyukjae hamil lagi. Tapi dengan kondisi trauma Hyukjae yang semakin memburuk aku tidak bisa merealisasikannya. Dia…”
Donghae menelan air liurnya susah payah. “Dia seperti sudah tidak berada di sini. Dia seakan telah pergi bersama bayi kami. Aku membujuknya. Aku memohon, tapi nihil. Aku sudah menggunakan seluruh cara yang terpikirkan, Hyukjae tetap memburuk. Dia depresi. Tidak, dia kehilangan keinginan untuk hidup. Aku sudah tidak bisa berpikir.” Aku Donghae, merentangkan tangan, dua sikunya menumpu di atas paha. Dia mendongak, mencari jawaban dari masalahnya.
“Apa kau sudah mengajaknya pergi. Pergi dari sini. Untuk menjernihkan pikirannya?”
“Aku sudah melakukannya semuanya, Hyung. Semuanya!” Yunho mendesah. Mengelus lengannya, dan menatap pasrah pada Donghae.
“Semua tergantung pada Hyukjae, kita hanya bisa menunggu.” Bahu Donghae merosot lebih dalam.
Apa lagi? Seseorang.. Apa lagi yang Donghae harus lakukan? Donghae sudah membujuk Hyukjae untuk kembali mencoba medapatkan anak. Menjelaskan dengan sehalus mungkin, jika mereka bisa.
“Aku tidak bisa menanggungnya lagi, Donghae. Aku tak akan sanggup jika ada bayi lain lagi yang pergi dariku.”
Semua pintu tertutup baginya. Donghae di hadapkan pada jalan buntu yang gelap.
. . .END
Kok udahan? 😲
Iya! Kage nya lagi potek 😏 maapin yaa 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Haehyuk Short Romance Story Collection
Hayran KurguAll about Lee Donghae X Lee Hyukjae Love Story (Oneshoot) Hanya sebentar, tapi moment itu sangat spesial. Copyright © KageSoma, 2018.