Suatu hari, kita dipertemukan oleh hujan, di bawah hujan, kita saling pandang. Perlahan kita sudah terbiasa dengannya, hingga kita saling kehujanan.
Kau ibarat payung, membuatku merasa teduh setiap kali dingin mengigilkan. Kita adalah sepasang rindu tanpa ikatan.
Seringkali aku membatin, haruskah ku tanyakan perihal rasamu, mengapa kau selalu ada memenuhi segala kebutuhanku.
Itu hanya sepintas pikiran, bukan aku tak berani. Aku hanya takut kehilangan. Banyak pasangan, mereka bersama hanya untuk putus, aku tak berani senasib dengan mereka, lebih - lebih harus ku terima kenyataan, kita saling berjauhan.
Aku sudah bahagia, kau disisiku. Meskipun keberadaanmu hanya sebatas sahabat, sikapmu melebihi dari sepasang kekasih, itu saja sudah cukup bagiku.
Bertahun - tahun kita nikmati romantisme Hujan, tepat 10 tahun. Mengapa kau berubah, menutup payungmu. Semenjak gadis cantik itu masuk dalam lingkar romantisme Hujan yang pernah kita ciptakan, kini hilang seketika, kau hilang, hilang ke dalam dekapan gadis yang baru saja kau kenal.
10 tahun kita lewati semua tidak ada artinya.
Aku ingin marah, menyalahkanmu. Namun, aku sadar diri, kau bukanlah siapa - siapa. Aku hanya sebatas rasa yang tak pernah ada bagimu.
Kini, hanya aku, menahan perih, rindu, luka seketika hujan turun. Menatap senyummu bersamanya, membuat airmataku luruh deras bersama hujan.
Alexa kini menangisi kisahnya yang hilang, sedang Arkan ku, tersenyum dengan kisah barunya.
Sore itu ku terbangun, gadis yang memaksa masuk dalam kisahku, dan Arkan hanya sebatas mimpi di senja buta.
Kami hanya baik - baik saja. Tidak ada yang berubah sedikitpun, meskipun masih tanpa ikatan.
Entah beberapa lama, Tuhan selalu membaca perihal hatiku, bersuara rindu, menginginkan Arkan, kami dipertemukan dalam sebuah pernikahah.
Hal yang sebelumnya, tidak pernah terlintas dalam imaginasiku. Tapi itu nyata...
Sekejap manisnya pernikahan, hilang. Saat ku ingin berkabar, tentang makhluk yang ada di perutku, kau menghilang, tanpa kabar. Sepulang dari honeymoon, kau hilang, tanpa jejak.
Bersabar dengan waktu, berharap kepada sang penulis takdir, kau hanya butuh waktu untuk tenang dan melepas penat, dan bisa kembali pulang, membangun rumah tangga kita kembali.
Ternyata, takdir kali ini, tak berpihak kepadaku. Hingga anak kita lahir, Arkanku masih lupa jalan pulang. Sedangkan, aku masih setia, berharap kau berdiri di depan pintu.
Sejauh apapun kau pergi, aku masih menjadi rumah yang utuh. Aku menjaga rumah kita, tetap berdiri dengan taman bunga dengan kesucian cinta yang ku jaga. Meskipun hujan, tidak lagi turun di taman bunga kita, namun setiap hari, aku masih menyiramnya.
Semoga, bila kau menemui jalan pulang dan kau tidak menemui keberadaanku, lihat Alexa, disitu ada hati dan cintaku untukmu.
Aku sangat mencintaimu, suamiku.
Sebelum kepergianku, masih berharap bertemu denganmu, suamiku.
Dua hari setelah kelahiran anakku, maut terasa begitu dekat, Arkanku tetap tak pulang, ku kirimkan cerita singkat ini ke koran - koran, agar kelak di baca oleh suamiku, dan bisa membawa dan merawat buah cinta kami.
Mungkin setelah cerita beredar atau bahkan sampai di tangan suamiku, aku sudah tiada, semoga Arkan bisa menemukan Alexa, dan cinta yang begitu dalam dariku untuknya.
Mataku meneteskan Airmata, membaca cerita singkat yang di ekspos koran minggu, membayangkan nasib yang akan di alami oleh anak yang memiliki nama yang sama denganku.
Aku masih bersyukur memiliki Ibu yang dingin, meskipun di usiaku, yang baru beranjak dewasa, aku membutuhkan kasih sayang orangtua, namun lebih baik hidup dengan satu Ibu yang dingin, daripada tidak sama sekali.
***
Terimakasih kepada pembacaku, Bahagia selalu.
Kepada pembacaku, engkau jiwa-jiwaku. Terimakasih.
------------------------------------------------------
Like share n comment guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri- US
Teen FictionSuatu hari kita dipertemukan oleh hujan, di bawah hujan, kita saling pandang. Kau ibarat payung, membuatku merasa teduh setiap kali dingin mengigilkan. Kita adalah sepasang rindu tanpa ikatan. Seringkali aku membatin, haruskah ku tanyakan perihal...