Buku harian Ibu

43 1 0
                                    

"Arkan telah pacaran sama anak baru di sekolah kita " Aku tidak mengerti dengan ucapan Siska, meski kabar itu berseliweran, tetap saja aku tidak ingin mempercayainya.

Aku tidak mendengar kabar tentang anak baru yang masuk ke sekolahku, mungkin itu hanya berita bohong yang di sebarkan oleh musuhnya Arkan.

Azril memang populer, ketua osis, itulah yang membuat ia punya banyak musuh, terutama teman laki-lakinya yang ingin mendapatkan posisi ketua Osis.

Siska memandangku lama, dia seperti mengerti dengan peratanyaan yang membuncah di kepalaku.

"Anak baru itu, hari ini masuk sekolah, Arkan langsung mengakui perasaannya di depan semua orang, kalau dia telah jatuh hati kepadanya.

Aku hanya bisa mengelus dada, menahan perihnya hati. Harapan yang diberikan Arkan, kenangan yang membekas, hanya sebuah cerita yang tertulis, namun tak bermakna.

****
Tidakk,,,,,
Mataku membuka, tepat pukul 17.00. Tertuduk di kursi, ku pandang sekeliling.

Beberapa kali, ku ucapkan syukur. Ternyata itu hanya sebuah mimpi. Ku ambil handphone genggam. Langsung ku telphone nama yang bersangkutan,

Arkan ?

Ya

Kamu baru jadian sama anak baru ya

Kok tau ?

Haa? Serius ?

Dia hanya tertawa

Arkan. Desahku berat dengan harap yang cemas.

Sejak kapan ada anak baru di sekolah, kamu cemburu ya?

Bye Arkan, aku mau mandi.

Ku tutup telphone, sembari bersiul riang. Itu hanya mimpi sore yang buruk.

Misteri- USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang