Sepanjang perjalanan. Hanya ku habiskan waktu dengan menutup mata, meskipun hatiku terbangun. Banyak kekhawatiran tersendiri dalam hati, membayangkan ketika ibu menemukanku.
Wajah kumal dan lusuh. Berhari - hari tidak merawat diri, bahkan mandipun lupa. Sebelum pulang, berbersih diri serta merias wajahku, supaya kembali bersemangat, dengan melihat wajah yang menurut orang - orang dalam kategori cantik, lelahku perlahan usai.
Di tengah perjalanan, akhirnya ku biarkan mata membuka. Sejenak rindu menelusup ke lubuk hatiku, nelangsa dalam diam, rasa ini begitu pahit, sebab aku tak mampu menemuinya, untuk menjawab telephone serta pesan singkat dari Alex yang berkali - kali ia kirimkan, aku tak mampu membalasnya.
_Ada rindu yang pilu adalah kerinduan yang tak mampu bertemu_Sesekali ku beranikan diri menikam ke belakang, ada kisah singkat bersama Alex yang saat ini membuncah dalam fikiranku.
Dahulu, dia ibarat vitamin yang memberi tenaga dalam kerapuhanku. Embun yang menyejukkan pagiku. Datangnya membawa seutuhnya rasa bahagia. Aku menikmatinya.
Dia yang dingin dan angkuh, namun peduli.
" Alex, maafkan atas rasa pengecutku, aku takut kamu masuk dalam lingkar kehidupanku yang saat ini, takut akan membahayakanmu"
Mataku basah. Aku memikirkannya.
Ku pejamkan kembali mataku. Mencoba memeluk semua kenangan tentangnya.
SELAMAT DATANG DI STASIUN LEMBOYANGAN.
Kota Yogyakarta menyambutku dengan baik. Hanya saja suasana hati yang berkecamuk seperti suasana dalam perperangan. Kacau.
" Alexa "
Jantungku berdebar dengan panggilan berat itu. Entah kenapa setiap kali orang menyebut namaku untuk saat ini, darahku tidak berhenti berdesir. Aku takut." Eh ... Alex". Meskipun tidak berharap untuk bertemu dengannya. Tetapi kehadirannya menbuatku sedikit lega, itu Alex. Lebih dari sekedar harap dia yang hadir, namun ada rindu yang sedikit ter - obati.
" Kemana aja kamu?"
Pertanyaan judesnya memperlihatkan ada kemarahan dan kecewa." Aku ada urusan penting"
" Sepenting apakah itu, sehingga tak sempat membalas pesanku"
"Penting"
" Aku kehilangan. Kehilangan serta pilu dalam kekosongan tanpa kehadiranmu"
Aku hanya membalas dengan tawa.
" Ya. Kamu bisa tertawa, sedangkan aku tak sedikitpun bisa tidur memikirkan keberadaanmu"
Aku hanya membathin. Aku lebih dari itu, andaikan Alex mengetahuinya. Ku biarkan saja ia memarahiku. Aku sudah cukup bahagia, dengan bertemu dengannya.
Terimakasih Pembacaku !
Salam Cinta dan Rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri- US
Teen FictionSuatu hari kita dipertemukan oleh hujan, di bawah hujan, kita saling pandang. Kau ibarat payung, membuatku merasa teduh setiap kali dingin mengigilkan. Kita adalah sepasang rindu tanpa ikatan. Seringkali aku membatin, haruskah ku tanyakan perihal...