Bertemu

17 1 0
                                    

Bertemu dengan Alex. Adalah obat dari segala rasa takutku saat ini. Dia membuatku, ingin hidup dan mencintainya untuk 1000 tahun lamanya.

Setelah berjarak tanpa suara. Alex terlihat sangat khawatir terhadapku. Dia yang dulunya dingin, angkuh, kalem, menjadi seorang lelaki yang posesif.

Aku menyukainya yang seperti ini. Ada cinta yang ku rasakan. Cintanya membuatku merasa menjadi wanita yang begitu istimewa.

" Udah keselnya ?" Sapaku sembari mencairkan suasana hati Alex yang panas.
" Ini bukan kesel, ini marah"
Aku menertawainya.
" Kan, bikin marah lagi"
" Kenapa?"
" Kamu menertawaiku"
"Aku harus apa?"
"Ikut denganku"
" Kemana?"
"Makan dan keliling kota ini"
"Tentunya"

Aku juga ingin menghabiskan waktu ini, bersamanya. Menyapu habis kerinduanku.

Tidak membuang waktu lama, dia menarikku. Kita sudah sampai di sebuah restaurant seafood, kita duduk saling berhadapan dan memandang.

Diam. Hanya hatiku yang berbicara, mengapa seorang pemuda seperti Alex bisa mencintaiku dengan sedemikian rupa.

Wajahnya teduh, membuatku ingin selalu mampir untuk berteduh.
Aku menyukai segala tentangnya, mata, alis, hidung, bibir, bahkan kulit sawo matangnya yang manis.

" Ada apa ?"
" Hah?"
Aku tertegun, tertangkap basah sedang memperhatikan.
" Memandangku sedemikian rupa"
"Ga kenapa - kenapa"
Wajahku bersemu merah. Malu yang menyenangkan. Terlepas dari semua itu, aku sedang bersama orang yang ku cintai.
Ingin sejenak ku minta kepada Tuhan untuk memberhentikan waktu. Biar bisa lebih lama ku nikmati kebersamaan ini.

" Alexa"
Suara yang menggema di ruang tempatku makan, memberi rasa cemas kepadaku.
Itu bukan suara Alex. Aku sangat yakin.

Selamat membaca !
Para pecinta kata, salam Literasi !

Misteri- USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang