Seminggu terbaring lemas di tempat tidur. Seluruh badanku terasa penat, ingin melakukan banyak aktifitas, pergi sekolah, bertemu dengan teman - teman, namun masih belum berdaya untuk semua hal itu.
Hanya desah nafas berat sambil menikmati kasur yang sangat membosankan. Sembari memandang langit - langit kamar, memikirkan hujan kemaren, hari - hariku setelah kedatangan Alex dalam kehidupanku, semua hal itu, membuat banyak hal tidak terduga hadir dalam hidupku.
Tiba - tiba pintu kamarku bergerak, muncullah sosok Mba Ina membawakan obat, dibelakangnya diikuti oleh pemuda yang menjadi penyebab tumbangnya tubuhku.
"Hai Alexa, gimana keadaannya, sudah mendingan belum?, "Dia menyapaku dengan raut wajah yang terlihat menyesal.
Aku hanya diam, mengalihkan pandangan darinya. Kehadirannya membuat rasa bosan itu datang dengan cepat, jenuh dengan sikapnya yang selalu memberi masalah dalam kehidupanku.
"Dia yang merawatmu selama seminggu ini, anak yang baik dan setia menunggu hingga kesembuhanmu.
Aku terdiam, tanpa kata, apalagi suara. Alex ikut diam, memandangmu.
***Hari - hari teruslah berlalu, keadaanku membaik. Termasuk hubunganku dengan Alex, kami berteman. Meskipun belum terlalu dekat dan canggung.
Rasa tidak sukaku kepada Alex, hilang seketika, melihat rasa bersalah dan Perjuangannya memperbaiki hubungan kami, sehingga luluh pulalah hatiku pada akhirnya.
Aku kembali ke sekolah menjalankan rutinitasku, Alex berubah, dia semakin baik dan banyak melakukan kegiatan positif lainnya.
Terlebih, dia selalu menemaniku dan memenuhi tentang kebutuhanku, misalnya dia selalu menjadi pahlawan ketika kesulitan.
Semua berubah total, teduh matanya menghapus rasa benci yang pernah ada. Kita resmi berteman.
***
Terimakasih kepada pembacaku, Bahagia selalu.
Kepada pembacaku, engkau jiwa-jiwaku. Terimakasih.
------------------------------------------------------
Like share n comment guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri- US
Teen FictionSuatu hari kita dipertemukan oleh hujan, di bawah hujan, kita saling pandang. Kau ibarat payung, membuatku merasa teduh setiap kali dingin mengigilkan. Kita adalah sepasang rindu tanpa ikatan. Seringkali aku membatin, haruskah ku tanyakan perihal...