Part 24

54.2K 4.4K 119
                                    

      Satu bulan telah berlalu. Segala persiapan telah beres dan siap pada tujuan utamanya. Hari ini hari yang spesial untuk keluarga Frederick. Arely Esprancio, ponakan kesayangan Francis Frederick akan segera melaksanakan prosesi pernikahan. Pagi ini semua orang sibuk menatariaskan diri mereka untuk menghadiri prosesi pernikahan.

Arely duduk dengan tenang, membiarkan seorang penata rias mendandaninya. Penata rias itu dengan ahlinya membuat Arely semakin cantik, bagaikan putri dalam dongeng kerajaan. Hans melangkah bersama isterinya dan tersenyum bahagia melihat sepupu kesayangannya anggun denga gaun pengantin.

"Lihatlah betapa tenangnya adikku itu!" ucap Hans.

Arely yang mendengarnya melihat Hans dari pantulan cermin, "Kau bilang apa? Tenang? Kau tidak tahu jika aku gugup setengah mati."

Alisha terkekeh, "Itu hal yang wajar, aku juga merasakan hal yang sama saat hari pernikahan kami."

"Aku tidak menyangka jika Arely ternyata bisa mencintai Kharel, bagaimana bisa? Apa yang Kharel lakukan padamu? Dia telah menaklukan hatimu, kau kalah," kata Hans sambil mendekati adiknya.

"Aku dan Kharel seri, Kak Hans. Tapi tidak, dialah yang kalah. Dia duluan yang jatuh cinta padaku," balas Arely.

"Semua orang tahu kalau kau yang lebih tergila-gila. Kau sangat manja padanya," balas Hans.

Arely tersipu malu dan enggan menjawab.

Orang bilang, cinta tidak dapat direncanakan. Tapi nyatanya kami berdua merencanakannya. Yang sebenarnya adalah, cinta datang atas takdir Tuhan. Arely membatin.

Hans tergelak, "Hey! Lihat adikku malu-malu. Kau benar-benar tergila-gila padanya!"

Arely mengerjap lalu memukul pinggang Hans dengan sikunya, "Berisik! Berhentilah menggodaku!"

"Selesai!" ucap wanita yang tadi menata rambut Arely dan memasangkan penutup kepala pada rambutnya.

Arely berdiri dan menatap dirinya dari bawah hingga atas. Senyum puas mengembang diwajahnya. Gaun berwarna putih yang menjuntai kebawah dengan ekor yang menyapu lantai, membalut tubuh elok Arely. Mengingat Kharel yang memesan gaun tersebut secara khusus untuknya, Arely semakin nyaman mengenakannya. Bisa di bilang gaun pengantin Arely bernilai jutaan euro. Butiran-butiran diamond menyebar pada lapisan gaunnya. Bahkan di balik gaunnya terdapat ukiran nama Arely dan Kharel Mackenzie yang terbuat dari emas.

"Woahhh!!!!! Kau benar-benar sangat cantik, Arely!!!" teriak seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar Arely.

Wanita itu adalah Cira. Diisusul sahabat keduanya, Regata, yang ikut terperangah melihat Arely. Cira, Regata, Alisha memakai gaun cantik yang sama. Hans memakai tuxedo yang sama dengan Frederick dan suami Cira. Sengaja di kembarkan.

"Kau mendahului aku menikah, Arely!" ucap Regata seraya menerawang empat bulan kedepan gilirannya menikah.

Arely tersenyum, "Ini bukan kemauanku cepat-cepat menikah, tapi kemauan Kharel."

Hans menatap Arely dengan skeptis, "Kharel ingin cepat-cepat menikahimu bukan karena kau ham..il.. kan?"

"Tsk!!!!" Arely menoyornya, "Apa yang kau katakan itu?"

Orang-orang dikamar itu tertawa lepas melihatnya. Suara Francis yang berdeham membuat tawa mereka berhenti dan menatapnya. Francis melangkah mendekati Arely. Arely tersenyum dan dadanya merasa sedikit miris melihat air mata yang menggenang di mata pria paruhbaya itu.

"Oho, cantiknya ponakanku ini. Putri adik tercintaku. Kau pengantin tercantik yang pernah paman lihat, Nak. Luar biasa," gumam Francis dengan senyum dan air matanya jatuh.

BOYKILLER Vs LADYKILLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang