Arisan

5.6K 237 0
                                    

Hi, don't forget to votement.

Happy Reading <3

                                ***

Setelah mereka selesai makan di kantin sekolah, 5 serangkai itu pun balik ke kelasnya.

Nadine sedari tadi mengecek-ngecek ponselnya, ia takut kalau manusia aneh itu mengotak-atik ponselnya.

Terlihat suatu pesan yang sudah dibaca, dari mamanya.

" Ih tuh cowok gaada sopannya banget sih, buka-buka pesan tanpa izin dari gue." Geram Nadine.

Nadine pun sekedar membaca pesan dan langsung mengunci ponselnya.

-SKIP-

Bel pulang pun berbunyi, semua murid-murid langsung berbondong-bondong keluar dari kelas.

Keisya, Nadine, Shally dan teman-temannya beriringan menuju gerbang sekolah.

" Ayo pulang bareng gue. " ucap Aldi yang langsung pergi menuju parkiran.

" Lah lah, apaan sih lo? Gausa sok modus deh. " Teriak Nadine, sampai dia menjadi pusat perhatian murid murid.

Aldi yang mendengar Nadine berteriak pun langsung membalikan badan dan datang menghampiri Nadine.

" Yaudah kalau gamau. " Ucap Aldi singkat yang langsung pergi menuju motornya.

Aldi pun langsung pergi keluar dari gerbang sekolah tanpa menghiraukan Nadine. Nadine hanya menunggu dan berharap abangnya akan menjemput.

Sembari menunggu, Nadine mencoba untuk membaca ulang pesan yang dikirim mamanya.

My Momma.
Nadine, abangmu gabisa jemput kamu. Dia harus pergi sama Papa. Mama juga gabisa jemput kamu, soalnya mama harus pergi arisan di rumah tante Farah. Nanti kamu pulang bareng Aldi ya, dia anak tante Farah, satu sekolah sama kamu.

Nadine kaget setelah membaca pesan dari mamanya. Dia kira Aldi itu sedang modus tadi. Dengan pasrah, Nadine harus menunggu angkutan umum lagi.

Hampir setengah jam Nadine menunggu angkutan umum, tetapi tetap saja, angkutan umum tidak ada yang lewat di depan sekolahnya.

Tiba-tiba nampak dari jauh seseorang yang mirip sekali dengan Aldi dan langsung datang menghampirinya.

" Nih. " ucap Aldi sambil memberikan helm kepada Nadine.

" Maaf ya, gue kira lo modus tadi. " ucap Nadine yang menggaruk kepala belakangnya walaupun tidak gatal.

" Hmm. "

Nadine pun langsung mengambil helm yang diberikan oleh Aldi dan langsung naik ke atas motor Aldi.

Flashback on.

Setelah Aldi keluar dari gerbang, ia langsung pergi menuju tempat jualan helm.

" Bang, beli helm nya satu ya, buat cewek. " Ucap Aldi

" Nih mas. " ucap abang-abang jualan helm.

" Oke makasih bang. " ucap Aldi setelah memberikan uang kepada abang-abang itu.

Aldi langsung kembali menuju sekolah.

Flashback off.

Setelah mereka sampai di rumah Aldi, Aldi pun langsung masuk dan menyalami teman-teman mamanya.

" Yaampun Aldi sekarang ganteng banget. "

" Dulu Aldi masih cengeng ya, sekarang udah gagah banget. "

" Aduh tante gemes banget sama Aldi, cocok jadi mantu tante hehe. "

Puji ibu-ibu setelah melihat Aldi.

" Nadine, kenalan dulu sama anaknya tante Farah. " Ucap Kirana.

" Udah kenal Ma. " Jawab Nadine.

" Oiya ya, mama lupa. Kalian kan satu sekolah ya hehe. " Ucap Kirana terkekeh.

Setelah basa basi karena kehadiran Aldi dan Nadine, ibu-ibu pun memulai acara arisannya.

Nadine bosan jika ia masuk dan mendengar ibu-ibu rempong di dalam. Nadine pun langsung berjalan ke halaman rumah Aldi.

Halaman rumah Aldi cukup besar. Penuh dengan bunga-bunga. Di bagian tengah halamannya terdapat ayunan yang cukup untuk 4 orang. Nadine langsung duduk di ayunan tersebut.

Dalam lamunan Nadine, ia tak bisa percaya kalau mamanya berteman dengan mamanya Aldi. Nadine selalu mendapat kesialan bila dekat dengan Aldi.

" Nih makan. Lo kan daritadi belum makan. " ucap Aldi membawa nampan berisi makanan dan minuman.

" Makasih ya. " ucap Nadine sambil tersenyum.

Senyuman Nadine yang sangat manis membuat Aldi blushing. Namun sebelum Nadine mengetahui kalau Aldi blushing, Aldi langsung pergi masuk ke dalam rumahnya.

Nadine pun menghabisi makanannya sedikit demi sedikit. Setelah selesai makan, Nadine jalan menuju ke dapur dan langsung mencuci piring kotor.

" Yaampun Din, gausah dicuci. Nanti ada bibi yang cuci kok. "

" Gapapa kok tante. " Ucap Nadine tersenyum.

" Rajin banget sih kamu, tante jadi mau punya mantu kayak kamu. " ucap Farah.

Nadine tersenyum.

Selesai Nadine mencuci piring, Nadine pun langsung kembali ke halaman rumah Aldi. Nadine melihat Aldi yang melamun di ayunan. Entah apa yang dipikirkan Aldi.

Nadine berjalan mengendap-endap berjalan mendekati ayunan.

" Nadine kalo senyum manis banget sampe bikin gue blushing. " ucap Aldi dalam lamunan nya.

Nadine terkejut setelah mendengar ucapan Aldi barusan.

Setelah beberapa lama, Nadine mencoba untuk membuka suara.

" Al, lo kenapa? " Tanya Nadine sambil menggoyang goyankan pundaknya.

" Hah? Kenapa? " Jawabnya terbata bata.

Aldi baru menyadari ada Nadine disampingnya.

" Sejak kapan lo disini? " Tanyanya dingin.

" Daritadi. " Balasnya, kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain.

" Lo denger yang barusan gue bilang gak? " Tanya Aldi.

Nadine menggeleng walaupun sebenarnya ia mendengar.

" Lo udah makan? " Tanya Nadine sedikit gugup.

" Belom "

Nadine langsung beranjak berdiri dan menarik lengan Aldi.

" Apaansih. " Cibirnya.

" Ayo kita keluar cari makanan, biar lo makan. " Ucap Nadine

" Tadi lo nyuruh gue makan kan? Nah sekarang gue yang nyuruh lo makan. "
Lanjutnya.

Aldi akhirnya bangun dari duduknya langsung meninggalkan Nadine.

Nadine diam terpaku. Padahal dia sudah coba berbuat baik kepadanya.

Nadine bersabar dan pergi ke ruang tamu bersama para ibu ibu.

Nadine memainkan ponselnya bosan.

Tiba tiba Aldi datang dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Nadine, hanya berjarak 5 cm.

My Cold And Sweet Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang