Salah Paham (2)

4.2K 193 2
                                    

Hi, don't forget to votement.

Happy Reading <3

***

Tanpa keduanya sadari, ternyata Nadine dan Aldi berada di cafe yang sama.

" Bang happy birthday ya, semoga doa yang lo mimpikan cepet terkabul. " Ucap Nadine sambil menyodorkan hadiah.

" Wih iya iya makasih ya. Adek gue emang yang paling dabes. " Pujinya sembari mengacak ngacak rambut Nadine.

" Duh, lo rese banget sih. Gue nyatok rambut lama tau! Malah diacak acak lagi. " Omel Nadine.

Rheza terkekeh.

" Apaan tuh? " Tanya Rheza yang melihat kotak hadiah tersebut.

" Nih, buka aja. " Ucapnya.

Rheza langsung membukanya penasaran.

" Wih anjir jam ini yang gue pengen dari dulu. Jam tangan Rollex. " Ucapnya senang.

Nadine hanya senyum.

" Makasih banget ya adek gue yang paling gue sayang. " Lanjutnya, lalu kembali mengacak ngacak rambut Nadine

" Ih jijik bego. " Balasnya.

Diam diam, ada sepasang mata yang melihat kebersamaan mereka dengan iri.

" Dasar cewek murahan! " Ucap seseorang tersebut.

Lalu pergi dari cafe tersebut.

-SKIP-

ALDI'S POV

" Gila gue gak nyangka ya sama dia. "

" Keliatannya doang lugu, gataunya murahan abis! "

" Atau mungkim guenya aja yang salah naro harapan di dia. Begonya gue. " Omel Aldi.

Saat ini Aldi sedang berada dirumahnya bersama Bryan.

Tadi saat Aldi keluar dari cafe, dia segera menelfon Bryan untuk kerumahnya saja.

" Yang sabar Al, jangan emosi dulu. "
Ucap Bryan.

" Ya gimana gak emosi coba, ah anjing bodoamat lah. " Ucap Aldi.

Aldi sudah berteman sejak SMP dengan Bryan, sampai sekarang masih satu kelas. Bryan termasuk anggota geng The Brandalls, dan juga termasuk most wanted disekolahnya. Hanya dengan Bryan dia berbicara panjang, Bryan tau segala seluk beluk keluarga Aldi.
Bryan bisa dibilang tau segalanya tentang Aldi, begitupun sebaliknya. Bahkan Bryan sering jadi bahan pelampiasan Aldi jika sedang marah. Bryan selalu bersifat sabar dan tabah kepada Aldi, karena dia tau sifat keras kepala Aldi. Dan Bryan tau, hanya dia yang bisa diandalkan oleh Aldi. Jadi jangan heran jika sekarang Aldi ikutan marah pada Bryan.

" Yaudah, mendingan sekarang lo istirahatin pikiran lo trus tidur. " Ucap Bryan.

Aldi hanya mengangguk.

***

Hari selasa pun tiba, dan tiba saatnya juga Nadine untuk sekolah.

Setelah dirasa semua siap dan rapih, Nadine turun kebawah untuk sarapan bersama dengan keluarga kecilnya.

Nadine mengambil selembar roti dengan selai coklat diatasnya, lalu dia meminum susunya.

" Bang ayo cepetan, udah telat nih. " Keluh Nadine.

" Sabar nape. " Balas Rheza.

" Ma, Pa. Rheza sama Nadine pamit dulu ya. " Ucap Rheza disertai mencium punggung tangan kedua orangtuanya, Nadine mengikuti.

-SKIP-

Sampailah Nadine di depan gerbang sekolahnya.

Nadine melihat ada sebuah motor yang datang melewati dirinya.

Nadine hafal betul kalau itu adalah motor Aldi. Nadine berniat menghampirinya.

" Pagi Al. " Sapa Nadine.

" Cih cewe murahan! " Batin Aldi.

Aldi membuka helmnya lalu pergi begitu saja melewati Nadine.

Nadine mengerenyitkan dahi.

" Hai Al. " Sapanya lagi.

Masih tidak ada jawaban.

Langkah Nadine terhenti sesaat, lalu melanjutkannya.

" Al lo kenapadah? " Tanya Nadine.

" Pura pura gatau dia, basi. " Batin Aldi.

Aldi langsung masuk ke kelasnya. Meninggalkan Nadine dengan kebingungan.

" Tuh anak kenapa sih? Tumben. Oh mungkin lagi ada masalah sama keluarganya? " Batin Nadine.

Nadine masuk ke kelasnya juga.

Kegiatan belajar mengajar dilewati dengan lancar, Nadine sangat fokus memperhatikan gurunya.

KRIIING

Tak terasa, bel istirahat pun berbunyi.
Nadine bersama 4 sahabatnya langsung meluncur kekantin.

Viola langsung memesan makanan kedepan. Sementara yang lainnya mencari tempat duduk

Nadine mengedarkan pandangannya mencari sosok lelaki yang bersikap aneh padanya pagi ini.

Pandangannya terhenti saat dia sudah menemukan lelaki tersebut sedang duduk sendirian dipojok tanpa gengnya.

Segera Nadine menghampirinya.

" Al, lo ga makan. " Tanya Nadine.

Aldi yang sibuk memainkan ponselnya merasa terganggu.

" Pergi. "

Nadine terdiam.

" Kenapa? " Tanyanya.

" Gue bilang pergi. " Ucap Aldi meninggikan suara, membuat orang disekitarnya menengok.

Nadine beranjak pergi kembali ke meja teman temannya.

" Lo kenapa sama Aldi? " Tanya Keisya.

Nadine mengangkat bahu tanda tidak tau.

" Sabar ya Din, mungkin dia lagi emosi sama sekitarnya trus lo jadi kena marah. " Ucap Widya.

Nadine mengangguk.

" Kenapa Aldi jadi gitu sama gue? "
Batin Nadine.

                              ***

#AuthorBersabda

Hellaw guten morgen! Siapa yang gasabar nungguin cerita gaje ini? Wkwk. Yauda gue bakalan dabel apdet dah. Soalnya gue dari kemaren ga sempet up mulu, karena lagi sibuk latihan buat lomba paskib, doaqan aqu ya manteman :)

#BudayakanVote

My Cold And Sweet Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang