Hurts & Bro's

4.3K 144 29
                                    

Hi, don't forget to voment.

Happy Reading <3

                                  ***

Nadine dibawa ke rumah sakit terdekat.

Aldi bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Kalo sampe terjadi apa-apa sama Nadine, gue gabakal maafin diri gue sendiri.

Mereka sampai di rumah sakit.

Dika keluar dari mobil mendahulukan Aldi dan Nadine.

" Suster! Suster! "

Salah satu suster yang mendengar dan melihat Dika dengan sigap segera menghampiri dengan membawa ranjang pasien.

Nadine dibawa ke ruang UGD untuk di periksa.

Aldi segera menghubungi orangtua Nadine.

" Al gue balik duluan ye, nyokap nyariin. Sorry gak bisa nemenin lo. "

" Iya santai Dik, makasih ya. "

Dika hanya mengacungkan jempolnya lalu pergi.

Setelah beberapa lama pemeriksaan, dokter keluar ruangan.

Dan orangtua Nadine juga sudah sampai di rumah sakit.

" Jadi gimana dok anak saya? "

Dokter tersebut memijit pelipisnya.

" Nadine mengalami masa kritis sekarang, benturan yang cukup keras di kepala memperparah gegar otak nya, dan selebihnya hanya lebam bekas tamparan di pipinya. "

Aldi, Farah dan Hendra sangat terkejut dan terpukul mendengar informasi itu.

" Kalau begitu saya permisi dulu. "

" Ah iya terima kasih dok. " ucap Hendra.

" INI SEMUA KARENA KAMU!! "

" Saya tau ini ulah musuh kamu, teganya kamu membawa anak saya ke dalam masalah liar kamu! "

Hendra menunjuk Aldi geram.

" Saya pikir benar telah menitipkan anak saya kepada kamu untuk menjaganya, ternyata saya salah! "

" Pa udah pa. "

Farah mencoba untuk menenangkan Hendra dengan mengusap punggung nya.

" Seharusnya saya gak pernah percaya dengan omongan kamu itu. Saya kecewa sama kamu. Dan jangan harap kamu boleh ketemu sama anak saya lagi. "

Setelah itu, Farah dan Hendra memasuki ruangan Nadine.

Sementara Aldi masih terpaku dan kembali menyalahkan diri sendiri.

Ia segera mencari tempat tersepi untuk meluapkan kekesalannya.

Dan ia menangis.

Setelah beberapa lama kemudian, Aldi memutuskan untuk pulang ke rumah.

Aldi memarkirkan motornya di garasi rumahnya.

Rencananya ia akan mengistirahatkan badan dan pikirannya.

" Assalamualaikum. "

" Waalaikumsalam. " suara berat Surya menyambutnya.

" Eh? Papa udah pulang. Dari kapan? "

" Tadi sore. Kamu darimana Al? "

" Rumah sakit Pa. "

Surya membenarkan posisi duduknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold And Sweet Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang