Hi, don't forget to votement.
Happy Reading <3
***
Malam ini, Nadine masih dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Ia bingung harus melakukan apalagi di ruangan yang penuh dengan obat-obatan ini.
Nadine pun membuka lemari disamping kasurnya dan mengambil buku berwarna hitam dan bertuliskan
'My Diary, don't touch it, btchs.'
Nadine sering menuliskan cerita tentang kesehariannya dalam buku tersebut, ia pun membaca-baca diary sebelumnya sambil tertawa kecil.
Nadine pun mulai untuk menuliskan ceritanya pada hari ini. Ia menulis dengan perasaan yang bercampur aduk.
*Tring... Tring...*
aldi
udah enakan belum?
besok udah bisa pulang kan ya?
sekarang aku kesana ya, bosen dirumahNadineAleeyah
g ush ksini, mama udh nmnin aku.Aldi
Singkat banget sih, kamu kenapa?NadineAleeyah
gpp, mw tdr
byeAldi
aku dateng kesana yaNadine tidak membaca pesan terakhir Aldi, ia langsung menonaktifkan ponselnya dan menaruhnya disamping kasur.
"Ma."
"Ya, kenapa nak?"
"Nadine laper, mau donat jeko."
"Kamu kan baru sadar, makan buah yang dibawain tante Farah aja ya."
"Ah bosen sama buah, aku kepengen yang manis-manis, ma."
"Ya makan aja buah itu, tapi sambil liatin mama, biar manis."
"Apasih ma, receh deh."
Nadine pun langsung menarik selimut dan mencoba untuk tidur.
Mamanya daritadi hanya memperhatikan ponselnya saja, tak tahu apa yang mamanya lakukan di ponselnya tersebut.
Nadine pun berputus asa, karena sudah lebih dari 20× ia mencoba untuk tidur, namun tetap gagal.
Ia pun bangkit dari ranjangnya dan berjalan sambil mndorongkan tiang infusannya.
"Mau kemana?"
"Mau ke jeko, mama sih gamau nemenin."
"Yaudah sana, hati-hati ya nak, jangan sampe ditahan sama suster." ucap mamanya sambil tertawa.
"Ah receh nih si mama."
Nadine pun berjalan tanpa arah tujuan, ia hanya mengelilingi koridor rumah sakit.
Setelah lelah ia berjalan, ia pun kembali ke kamarnya.
"WAW! MAMA BELIIN BUAT AKU? THANK YOU SO MUCH, MA." ucap Nadine kegirangan sambil memeluk mamanya.
"Bukan mama yang beliin, tapi dia."
Nadine pun melepaskan pelukannya dan melihat seseorang yang keluar dari kamar mandi.
Itu Aldi.
"Oh dia."
"Tuh udah aku bawain jeko, jangan ngambek lagi ya sayang." Aldi menghampiri Nadine dan langsung memeluknya dari belakang.
" Aku udah ga laper, malahan sekarang ngantuk." Nadine langsung melepaskan pelukan Aldi dan naik keatas ranjangnya.
" Nadine sakit gini masih bisa boong ya. Tadi mama kamu bilang kalo kamu kepengen banget jeko, masa sekarang tiba tiba ngantuk. "
" Ya itu kan tadi, sekarang udah beda." Nadine sedikit meninggikan suaranya.
"Kok kamu jadi marah gitu sih?"
"Ya biarin, suka suka aku lah."
"Kamu kalo ada apa-apa ya bilang, jangan ngambek gini, aku ga ngerti."
"Kamu bukan ga ngerti, tapi ga peka."
"Udah ya, aku kepengen tidur, jeko-nya kamu bawa pulang juga gapapa."
Aldi pun tidak menjawab perkataan terakhir Nadine. Ia membiarkan Nadine tertidur dan menghampiri mamanya Nadine.
"Tante, Nadine kenapa ya?"
"Tante juga ga ngerti, dia mah emang begitu."
"Tante tolongin aku dong, tolong tanyain penyebab dia marah sama aku."
"Nanti tante coba ya."
"Oke tante, aku pulang dulu ya. Tante makan jeko nya aja, keburu masih hangat."
"Oke Aldi, makasih ya calon mantu tante."
"Bisa aja sih tante."
Aldi pun menyalam mamanya Nadine dan langsung keluar dari ruangan Nadine.
***
#AuthorBersabda
hiii, finally gue apdet egen, setelah beribu tahun yg lalu ga apdet wkwk. btw, happy 1k manteman, semoga kalian tambah suka sama cerita ini, jgn bosen bosen untuk vote, karena vote kalian berharga bgt buat gue. sekali lagi thankyou yang udh baca.
saranghae.
![](https://img.wattpad.com/cover/159034277-288-k354175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold And Sweet Boyfriend (ON GOING)
Romansa" Karena cinta bisa mengubah seseorang dan segalanya " - Devano Aldian Perdana.