Hi, don't forget to votement.
Happy Reading <3
***
KRIIING.
Bel istirahat berbunyi.
Sejak 3 jam yang lalu, setelah Pak Husein pergi, murid murid langsung mengerubungi meja Keisya dan Nadine. Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan mereka, dan Nadine hanya menjawab seadanya. Ia senang sudah mendapat banyak teman di hari pertamanya.
" Din, gue punya sahabat juga tapi beda kelas. So, let's go to their class. "
Ajak Keisya sambil menuntun Nadine." Hai ciwi ciwi kuhhh " Ucap Keisya kepada beberapa perempuan yang diyakini itu adalah sahabat Keisya.
" Paansi jijik bego. " Ucap salah satu dari tiga perempuan itu.
" Hehehe. Btw, kan kelas gue ada murid baru, nih sebelah gue. Nah mulai hari, dia jadi sahabat kita berempat ya! " Ucap Keisya dengan nada bahagia.
" Nah Din, gue kenalin satu satu. Yang ini namanya Shally, yang itu namanya Widya, dan yang satu lagi namanya Viola. " Jelas Keisya panjang lebar.
Nadine hanya tersenyum sambil mengangguk.
" Kenalin nama gue Nadine, salam kenal ya semua. "
" Salken juga, kalo sama kita kita gausah jaim Din. Kita kita udah terbiasa gila soalnya hahaha" Ucap Shally yang langsung dibalas cubitan dari Widya.
" Woy ke kantin yok, gue udah laper dari pagi neh. " Kata Viola.
" Ye lo mah pikirannya makanan mulu, kagak ada abisnya. " Ucap Shally.
Nadine hanya tertawa. Dan setelah itu mereka langsung berjalan ke kantin.
Setelah sampai dikantin, keadaan kantin sangat gaduh, beberapa murid terlihat sedang bernyanyi disana, ada yang teriak teriak, dan sebagainya.
" Anjir penuh bat woy, yah kagak kebagian meja dah kita. " Ucap Widya.
" Eh, itu aja meja kosong sebelah sana."
Mereka mengangguk, dan langsung menempati meja tersebut.
" Tunggu tunggu, " Sela Viola
" Ini bukannya meja The Brandalls yak? " Ucapnya dengan nada ragu.
" Ah udeh masa bodo sama The Brandalls, daripada kita gak kebagian meja? " Ucap Keisya dan langsung menduduki salah satu bangku mejanya.
Nadine pun mengikuti. Toh dia tidak tau apa yang dimaksud mereka tentang The Brandalls atau siapa tadi itu.
Tak lama setelah mereka menempati meja tersebut, datanglah segerombolan anak laki laki. Dan bisa di lihat, ada salah satu laki laki yang mempimpin jalan itu.
" Perasaan gue pernah liat tuh cowok, dimane ye? " Batin Nadine, dan setelah berpikir mengingat siapa cowok itu, ia baru sadar.
" Oiya anjir, dia yang tadi pagi nabrak gue di lobi, sial. "
Nadine melihat laki laki itu dengan seksama, laki laki itu terus fokus pada ponselnya, tidak beralih sedetikpun.
" Ganteng juga " Batinnya.
Dan seketika Nadine menyesali perkataannya. Menurutnya, buat apa ganteng jika hatinya seperti batu? Dan sifatnya seperti kulkas. Dingin.
"Hm gue pesen nasi goreng mang Abay aja dah, beuh dabes bat nasgor bikinan dia " Ucap Viola.
" Gue Bakso sama es teh manis anget ya satu. " Ucap Widya
--HENING--
" Lah oon, mana ada es teh tawar anget. " Protes Keisya baru menyadarinya.
" Lah lo baru nyadar hahaha " Ucap Widya terkekeh.
" Eh iya juga ya " Ucap Viola dengan polosnya.
" Ah bodoamat Vi, lo mah gak nyambung, pikirannya isi risol sama chocolatos matcha si. Repot jadinya. " Jawab Shally.
Sementara Nadine masih setia dengan tatapannya kepada laki laki itu.
" Lo apa Din? " Tanya Shally.
Tak ada jawaban.
" Din "
Masih tak ada jawaban.
Shally mengatur nafasnya dengan sabar.
" WOY DIN DIN PA DIN DIN, LO MAU MESEN APAAN? " Ujar Widya.
Kesabaran Widya sudah habis.
Viola terkejut setengah mati, sampai dia mengecek kupingnya berkali kali agar tidak menjadi tuli mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold And Sweet Boyfriend (ON GOING)
Romansa" Karena cinta bisa mengubah seseorang dan segalanya " - Devano Aldian Perdana.