enam; Harus?

6.2K 218 11
                                    

Terkadang kita hanya dipertemukan untuk dipisahkan. Tapi percayalah, Tuhan selalu punya caranya untuk membuat hambanya bahagia.

-

"Lex kamu kenapa sih? diem aja mulu dari tadi." Alex tak membalasnya sama sekali.

"Lex astagfirullah, kenapa sihh??"

Saat ini keduanya sedang berada di tengah tengah ramainya kantin. Alex sibuk belajar fisika, Khalisa sibuk makan. Tapi anehnya, dari tadi pagi Alex sama sekali gak ngomong sama Khalisa.

Tiap ditanya kenapa, gak ada jawabannya. Mungkin Alex pms pikir Khalisa.

"Lex sumpah kenapa sih?!"

Tak lama bel pun berdering tanda berakhirnya jam istirahat. Alex langsung bangun dan meninggalkan Khalisa.

"YA ALLAHURABBI!! ALEX!!" Khalisa mengejar Alex tapi percuma juga, Alex kalo jalan udah kaya pake sepatu roda.

"Arrgghhh." akhirnya Khalisa menyerah mengejar Alex yang berjalan cepat di depannya. Ia memutuskan berbalik arah dan menuju kelasnya.

Nggak biasanya Alex seperti ini. Paling kalau dia gak berhasil mengerjakan ulangan harian aja dia marah tapi gak sampai diem dieman gini. Padahal gak berhasilnya Alex itu berhasilnya Khalisa.

Disaat Alex berjuang mati matian belajar buat ulangan, Khalisa yang sedang bersamanya malah asik ketawa tawa kaya kuntilanak.

Tapi Alex gak pernah marah sama Khalisa, sama sekali gak pernah. Mau Khalisa senyebelin apapun dia gak bakal marah. Tapi kali ini beda, Alex gak seperti biasanya.

Khalisa sendiri udah bingung plus ga ngerti lagi harus gimana lagi. Akhirnya Khalisa berniat melakukan hal yang sama, jadilah keduanya sama sama marahan tanpa sebab.

"Lu kenapa Khal?" tanya Tasya teman sebangku Khalisa.

"Gak."

"Oooh, tapi biasanya lo sama Alex becanda atau ngobrol hanya sekedar ngobrolin hal gak jelas. Tapi kok tadi gue liat lo di kantin malah diem dieman?"

"IHH TASYA!" bentak Khalisa.

"Lah malah marah."

"Alex tuh ngeselin banget sih! kenapa sih dia bisa senyebelin itu?!" Khalisa menidurkan kepalanya di atas jaket nya. Kebetulan juga hari ini Khalisa kebagian duduk dekat AC jadi ia membawa jaket karena dingin banget.

"Lo ada salah kali sama dia?"

"Nggak tau Tas, tiba tiba dia begitu. Gue gak ngerti. Padahal kemarin gue nginep dirumahnya dia baik baik aja." jelas Khalisa.

"Udah diemin aja dulu, dia butuh waktu mungkin." balas Tasya sambil menepuk punggung Khalisa.

Khalisa hanya memasang wajah sedih nya. "Tau ah!"

Tak lama bu Rosa pun datang dan pelajaran dimulai.

•••

Selesai ulangan fisika, Alex keluar dari kelas berniat ke toilet untuk mencuci mukanya. Dari depan toilet, kelas Khalisa bisa terlihat jelas.

"Maafin aku Khal,"

Alex masuk ke dalam toilet dan melakukan ritual nya. Ritual sehabis ulangan mencuci wajah nya dengan air mengalir.

Selesai mencuci wajahnya, Alex keluar dari toilet dan berpas-pasan bertemu dengan Khalisa yang akan melakukan praktikum Biologi. Keduanya matanya saling menatap, dari tatapan Khalisa terhadap Alex terlihat jelas bahwa dia bingung.

Tere LiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang