lima ; Kehidupan terus berlanjut

6.6K 210 5
                                    

HEHEHE. MAAP YA UP NYA LAMA, HOPE U ENJOY GUYS!

JANGAN LUPA DIVOTE. KALO BISA DI KOMEN JUGA, KATA KATA IN AJA SI KHALISA SAMA ALEX. WKWK

-


Orang yang kuat hatinya bukan mereka yang tak pernah menangis, melainkan orang yang tetap tersenyum di saat sedang mempunyai banyak masalah.

•••

"Lex ayo ke taman mini, aku udah lama banget gak kesana." ajak Khalisa.

Keduanya sudah ada di dalam mobil, hanya saja mereka tidak mempunyai tujuan mau kemana kah mereka.

"Mau ngapain?"

"Disana kan ada keong emas, ada banyak rumah adat juga. Sekalian kalo mau berenang ada Snowbay." jelas Khalisa.

"Yaudah oke. Meluncur." jawab Alex sambil menginjak pedal gas mobilnya. Khalisa tersenyum lebar ketika keinginan nya akan terkabul.

Sejujurnya, Khalisa udah lama banget gak ke TMII, saat Khalisa SD terakhir kali ia kesana untuk acara perpisahan SD nya. Makanya dia kepo banget sama TMII, udah jadi kaya gimana sih?

Mobil Alex dengan cepat menuju Taman Mini, bagus nya hari ini tidak terlalu macet karena sudah jam 8 pagi. Walaupun masih macet sedikit sedikit karena ramainya orang kerja.

Kalau boleh jujur, Alex males banget pergi ke sana. Bukan karena jauh, tapi macet. Walaupun gak macet amat. Tapi gak papa, bagi Alex, kebahagiaan Khalisa itu poin utama. Karena dia gak akan pernah tahu, apakah Khalisa bahagia mempunyai hubungan dengan nya.

2 jam perjalanan, seharusnya hanya menghabiskan 1 jam perjalanan. Tapi ya namanya Jakarta. Selesai memarkirkan mobil, keduanya masuk ke museum uang.

"Lex, kamu tau gak?"

"Nggak."

"Ih gak usah dijawab!" balas Khalisa sambil memukulnya. "Terakhir kali aku kesini pas SD, dan kayanya sampe sekarang kok nggak ada yang berubah ya?"

Alex diam sambil melihat lihat. Khalisa pun menepuk pundak Alex. "Ish! kok diem?!"

"Lah katanya suruh diem tadi."

"Nggak gituuu ihhh."

"Yaudah yaudah, yalagian mana mungkin berubah? paling lebih bagus aja sekarang atau ada wahana baru." jelas Alex.

"Iya juga."

"Hm, serah kamu aja." Alex meninggalkan Khalisa di belakang.

"Alex! kok kamu ninggalin aku sih????!!" Khalisa berjalan cepat menyusul Alex.

Selesai berjalan jalan, tak sadar sudah jam 2 siang. Mereka berdua makan di pinggir danau dekat Museum Transportasi di depan Masjid Pangeran Diponegoro.

"Sholat gih, belom sholat kan?" tanya Alex.

"Iya, habisin ini dulu."

"Yaudah buruan." seru Alex.

Khalisa mengangguk dan mempercapat makan nya. Kalo udah Alex yang nyuruh buat Sholat, Khalisa langsung auto takut. Iya takut, abisnya Alex suka ngancem, "Kalo nggak sholat, pulang sendiri aja sana." kan kalo udah begitu Khalisa jadi takut, masalahnya kalo lagi pergi, Khalisa jarang bawa duit.

Males, bukan jarang. Tapi bukan juga memanfaatkan Alex. Ia hanya males aja bawa uang banyak banyak.

"Dah nih, aku sholat dulu." Khalisa bangun dan meninggalkan Alex. Alex hanya mengangguk sambil melanjutkan makannya.

Sambil menunggu Khalisa menunaikan ibadahnya, Alex juga beribadah, dan pas sekali di samping Masjid, ada Gereja. Alex berjalan menuju Gereja tersebut. Memasuki altar dan duduk di kursi nomor tiga dari depan. Ia menggenggam tangannya sendiri dan berdoa.

Selesai berdoa, ia maju kedepan. Diambil sebuah lilin, dan ia berharap semoga doanya terkabulkan.

Disamping itu, selesai Khalisa sholat, ia menadahkan tangannya. Memohon doa pada yang maha kuasa agar kedua orang tuanya cepat kembali utuh. Tak lupa ia mendoakan hubungannya dengan Alex. Mungkin Tuhan telah bosan mendengar rintihan doa Khalisa yang itu itu saja.

Tapi ya Khalisa tahu, bahwa jika kita meminta, Allah pasti akan memberikannya. Kemudian ia melepas mukenanya, dan berjalan keluar Masjid, ia mengambil sepatunya dan mengenakannya dengan cepat.

Ketika Khalisa keluar dari area Masjid, ia tak melihat ada Alex di rumah makan itu. Tapi kemudian ia menoleh ke kiri, dilihatnya Alex berdiri disana sambil memandang nya.

Alex berjalan menghampiri Khalisa dengan wajah setengah bahagia. "Udah?" tanya Alex. Khalisa hanya membalasnya dengan anggukan.

"Yaudah ayuk pulang."

"Hm," Khalisa hanya menuruti Alex. Mereka berjalan berdampingan dan Khalisa lah yang paling bawel jika seperti ini, ia bercerita bahwa dirinya habis melihat anak kecil bersama ibunya yang sholat bareng di Masjid.

"Tau gak? masa anak nya kan cowok ya, eh dia pake mukena gara gara ngikutin ibunya!! HAHAHA."

"LAH KOK GITUU??"

"HAHA MANA AKU TAHU, AKU JUGA NGGAK NGERTI SAMA ITU ANAK." Khalisa tertawa terbahak bahak dengan tangan yang digandeng oleh Alex.

"Lex makan di Muji Gae kuy." ajak Khalisa. Khalisa itu kalo udah jalan sekali, gak bakal mau pulang sebelum sampe jam 9 malam.

"Ini udah jam 2."

"Yaelah, kan deket itu. Aku tau kok tempatnya yang deket sini." balas Khalisa. Kalo udah begini, Alex mana bisa nolak. Tujuan dia bolos sekolah kan bikin seneng Khalisa.

Keduanya sudah berada di depan mobil Alex. Tapi Khalisa belum mau masuk dan masih merengek pada Alex. "Yaudah iya, buruan masuk."

Khalisa tersenyum dan langsung masuk ke dalam mobil disusul oleh Alex.

•••

Terimakasih telah mengajariku apa artinya berjuang yang sia sia.

Tere LiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang