5 Tahun Kemudian . . .
Khalisa berjalan menelusuri jalan di Ibu Kota. Pagi - pagi sekali jalanan ini sudah ramai dipenuhi penduduk yang berlalu lalang. Hari ini, adalah hari yang bersejarah dalam hidupnya. Yaitu hari kelulusannya menjadi Sarjana Dokter Gigi. Ya, walaupun keinginan orang tuanya adalah Dokter Umum, tapi tak masalah. Setidaknya Khalisa menjadi lulusan Ilmu Kedokteran.
Ya, Khalisa masih sering berkirim pesan dengan Alex lewat E-mail. Entah itu menanyakan kabar, atau sekedar berbagi pengalaman. Alex sudah banyak berubah. Ia menjadi laki-laki dewasa yang sangat tampan. Kesehariannya hanya membaca buku dan belajar demi mencapai angka Cum laude.
Sama hal nya dengan Khalisa yang hidupnya hanya dipenuhi dengan Buku, Artikel tentang Gigi, atau Daftar belanjaan kebutuhan rumah tangga nya. Iya, 6 bulan yang lalu, Khalisa resmi menikah dengan laki-laki bernama Raditya itu, tapi dengan syarat, Radit akan mendukung dirinya mengejar cita-cita nya.
Seperti halnya hari ini, Khalisa diantar oleh suami nya untuk ke gedung tempat wisudanya dilaksanakan. Khalisa sangat cantik dengan kebaya pink dengan kain yang cantik membalut kakinya. Dipenuhi oleh riasa make up yang sederhana tapi membuat dirinya berkilau. Siapapun jika melihatnya sekarang, kau pasti akan jatuh cinta padanya.
Malam kemarin Khalisa sudah berbincang dengan Alex melalui E-mail. Ia berkata akan diwisuda lusa. Kemudian ia mengirimkan gambar kebaya cantik yang sudah di desain oleh kakak nya. Kemudian Alex memuji kebaya cantik itu dengan berkata "Hey itu terlihat cantik jika dipakai denganmu, Ca."
"Hahahaha! Iyap. Aku kan memang cantik jika memakai apa saja." balas Khalisa kepada Alex.
"Tidak pernah berubah! Selalu kepedean."
Seperti itulah kira-kira percakapan singkat mereka sebelum akhirnya Alex harus belajar untuk Ujian nya. Well, Alex masih lama berkuliah disana, karena sistem kuliah disana katanya ribet. Entahlah, Khalisa tidak mengerti.
"Ca, sudah sampai." Suara itu membuyarkan lamunan Khalisa.
"Eh? iya? oke." Khalisa bersiap untuk turun, kemudian tangannya ditahan oleh laki-laki yang sudah berstatus sebagai suami nya.
"Kenapa?" Khalisa mengerutkan keningnya menatap Radit.
"Tidak papa, hanya saja. Hari ini kamu cantik." puji Radit pada Khalisa. Kemudian Radit mencium kening Khalisa dan tersenyum.
"Terimakasih ya Ca, sudah hadir dalam hidupku." Katanya. Khalisa tersenyum dan memeluk Radit. "Aku sayang kamu, Dit."
"Aku juga sayang kamu." Radit membalas pelukannya dan mengelus pucuk kepala Khalisa.
Lama mereka berpelukan, Khalisa pun melepasnya dan menggandeng tangannya. "Ayo masuk." ajak Khalisa.
"Hm." Mereka berdua pun keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk gedung tersebut.
-
"Caca!! Selamat ya! Akhirnya lo lulus!" teriak Clara teman satu angkatannya sambil memberikan bucket bunga versi makanan.
"Thank You, Ra." Khalisa menerima bucket bunga itu, dan memeluk Clara.
"Caca Congratsss ya!" ucap Putri teman nya yang lain.
"Thanks, Put." Khalisa tersenyum dan menerima hadiah dari Putri.
Kemudian Khalisa dan Radit berfoto bersama dan segera pulang karena hari mulai gelap. Khalisa mendapatkan banyak bucket bunga dari teman-teman nya. Terutama dari Radit sang suami.
Ketika ia sampai dirumah pun, ia mendapatkan bucket bunga dari Alex. Ya, laki-laki itu menyuruh Maria mengirimnya kepada Khalisa. Khalisa pun tersenyum menerima kiriman itu dan segera menghubungi Alex lewat E-mail.
Khalisa pikir akan segera dijawab, tapi hasilnya nihil. Sampai dua jam ia menunggu balasan, tetap tidak ada. Khalisa menyerah. Ia terlalu mengantuk, kemudian ia tertidur pulas.
Esok paginya, ia melihat pesan masuk dari email nya tetap tidak ada balasan dari Alex.
"Bagaimana? belum ada balasan?" kata Radit sambil mendekati Khalisa yang sedang duduk di meja rias.
"Hm, belum. Yasudahlah tak masalah." kata Khalisa.
"Aku mau mengantar mu kerumah orangtua nya jika kamu mau." tawar Radit.
"Tidak usah. Hari ini aku akan ke rumah sakit untuk mengurus beberapa hal." seru Khalisa. Ya, sebelum Khalisa lulus, ia sudah magang di salah satu rumah sakit terbaik di kota ini. Karena hasil kerja Khalisa selalu baik, akhirnya Khalisa diperbolehkan untuk bekerja disana. Dengan satu syarat, ia sudah punya surat praktek.
"Hm, baiklah." Radit mencium kening Khalisa, kemudian ia keluar kamar.
Tak lama balasan ada sebuah pesan masuk dari ponsel Khalisa.
"Hai Ca, ini aku Alex. Congrats ya atas kelulusanmu. I'm so pround of you. Kamu hebat, Ca."
Air mata Khalisa menetes melihat pesan dari Alex yang sangat berharga itu. Jika bisa ia memutar waktu, ia ingin sekali memberhentikan waktu dimana ia dan Alex masih bersama. Tapi itu mustahil untuk dilakukan, jadi sekarang, Khalisa hanya akan mensyukuri yang ada dan menerima Takdir.
-
HEHEHE INI BONUS CHAPTER. KARENA AKU MIKIRNYA, YA ENDING KEMAREN GA JELAS BET YAK.
HAHA MAAPP.
NANTI KALO ADA IDE LAGI, BAKAL ADA BONCHAP LAGI. BUT AKU GA JANJI.😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Tere Liye
FanfictionKetika harus memilih antara Tuhan dan Cinta. ( Tere liye itu artinya demi kamu. ) 2018 by danzkeey.