11 - Do Fun in Dufan

5.2K 145 4
                                        

Ini adalah ide Khalisa, katanya sebelum mereka menjalankan segala ujian atau try out dan lain lainnya, mereka harus melakukan refreshing otak biar gak stress. Padahal Khalisa emang udah stress.

Alex jemput Khalisa jam 7 pagi. Gara-gara macet, jadinya sampe rumah Khalisa jam 8. Khalisa udah ngedumel aja karena dia gak suka kalo jalan ke Dufan itu siang-siang. Udah panas duluan disana.

"Maaf, Khal, aku gak tau kalo macet. Lagian aku semalen insom, jadinya kesiangan." rayu Alex. Disampingnya, Khalisa masih terus memalingkan wajah ke jendela dan melipat tangannya didada.

"Khall.." Alex memegang tangan Khalisa dan menariknya. "Maaf." punggung tangan Khalisa berada di pelipis Alex.

"Kaamuu tuh yaaa! Ngeselin banget."

"Iya, maaf."

Khalisa membalikkan tubuhnya menghadap Alex. "Aku udah bilang jangan tidur malem malah tidur malem. Jadi telat kan tuh!" omel Khalisa. Yang diomelin mah cuma diem aja berasa anak yang lagi diintrogasi ibunya.

Khalisa mengambil kotak makan dari dalam tas jinjing makanannya, kemudian dibuka dan disodorkan ke Alex. "Aku tau kamu pasti belom sarapan. Ini makan."

"Aku gak bisa makan nih, kan nyetir."

"Modus banget! yaudah buruan jalan." seru Khalisa.

"Siap boss."

Diperjalanan Khalisa menyuapi Alex yang fokus dengan jalanan. Sesekali memberinya minum dan lanjut makan. Berhubung ini hari spesial mereka berdua, jadilah Khalisa sendiri yang buat makanan nya.

Khalisa buat nasi yang dihias dengan lauk pauk, mengikuti saran dari Rena yang menyuruh Khalisa membuat bekal ala-ala korea. Padahal, Khalisa sendiri gak ngerti gimana cara buatnya.

"Siapa yang masak?" tanya Alex sambil mencari parkiran.

"Aku."

"Enak."

"Iyakah?? aku kira gak enak. Soalnya buatnya dadakan."

"Apapun itu enak kalo yang buat itu kamu."

"Ye jamblang."

"Hah apatuh jamblang?"

"Jamet belang." jawab Khalisa yang diikuti tawa oleh Alex. Setelah mencari parkiran, Alex dan Khalisa turun dari mobil. Outfit yang digunakan Khalisa saat ini bertemakan Summer.

"Ayoo." ajak Khalisa. Ia menggandeng tangan Alex. Lucu, begitu katanya.

Keduanya sudah masuk ke arena Dufan. Permainan pertama yang ingin mereka mainkan adalah kora-kora.

"Lex aku mau naik kora-kora, tapi aku takut."

"Yaudah gak usah."

Alex mengajak Khalisa ke tempat yang lebih extream. Tornado. "Lex aku pernah naik ini, terus pas turun otak aku ilang."

"Lah kamu mah gak usah naik ginian juga otaknya udah ilang."

"Jahat kamu!"

Keduanya pun mencoba wahana pertama, histeria. Sebenernya, Khalisa gak mau, tapi dipaksa Alex. Alhasil Khalisa mencengkram tangan Alex dengan kuat sambil berdoa semoga dirinya masih bisa hidup.

"Astagfirullahaladzim!! BUNDAA." teriak Khalisa saat wahana naik ke atas.

"YA ALLAH CACA BELOM NIKAH YA ALLAH!! ASTAGFIRULLAHALADZIM!!!"

Alex hanya tertawa-tawa melihat wajah Khalisa yang ketakutan. Selesai permainan, Khalisa masih terdiam diri di kursi wahana. "Ayo turun."

"Gendong." Alex tersenyum dan langsung membungkuk, mengisyaratkan Khalisa untuk naik ke punggung nya.

Tere LiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang