MOM : Chapter 8

360 78 14
                                    

_MOM_


Setelah pengakuan Jungkook beberapa hari lalu, suasana kampus kembali seperti semula. Mereka memutuskan fokus pada ujian semester dari pada mengurusi urusan orang lain. Ujian semester berjalan lancar. Hari terakhir ujian mereka pulang lebih cepat. Mereka akan liburan dua bulan sebelum kembali kuliah.

"Akhirnya selesai juga." Taehyung merenggangkan otot-otot lengannya. Saat ini ia bersama Jungkook dan Jimin baru saja keluar kelas.

"Mau makan siang tidak? Taehyung akan mentraktir kita." Ucap Jungkook pada Jimin. Karena perkataannya itulah ia mendapat pukulan gratis di kepalanya dari Taehyung.

"Sayang sekali. Aku ada janji dengan Jiyeon." Tolak Jimin.

Taehyung dan Jungkook melotot. "Jadi berjalan lancar?" tanya Jungkook.

Jimin mengangguk. "Sepertinya liburan ku tidak akan sehampa semerter lalu. Aku akan berlibur dengan kekasihku. Hehehe... jangan iri ya." ejek Jimin. Ia langsung berlari pergi sebelum Taehyung memukul kepalanya.

"Dasar si pendek itu!" kesal Taehyung.

"Kenapa kau kesal sekali? Efek kelamaan sendiri sepertiya." Kini gantian Jungkook yang mengejek Taehyung.

"Sialan kau mentang-mentang punya tunangan." Kesal Taehyung.

"Calon." Ralat Jungkook.

"Memangnya kenapa? Ujung-ujungnya kau akan menikah dengannya kan? Sekalian saja aku sebut dia istrimu." Kata Taehyung.

Jungkook hanya tersenyum getir. Entah kenapa ia tidak senang mendengarnya. "Aku pulang saja. Sampai jumpa semester depan." Ucap Jungkook bergegas meninggalkan Taehyung. Tidak memperdulikan lelaki itu yang berteriak memanggil namanya.

.

.

.

"Liburan nanti kau mau kemana?" tanya Myungeun pada Yein yang sibuk dengan ponselnya. Mereka tengah menunggu bus di halte.

Yein melirik sekilas ke arah Myungeun kemudian pandangannya kembali tertuju pada ponselnya. "Tidak tahu. Mungkin hanya dirumah. Ujung-ujungnya di suruh Appa ku untuk membantunya di restoran. Kalau sabtu sore biasanya aku dan keluarga piknik di taman komplek."

Myungeun terkekeh melihat kening Yein yang berkerut. "Hanya itu? Tidak ada bedanya liburan dengan hari-hari biasanya."

"Kalau saja Chanwoo tidak pergi mungkin aku bisa menghabiskan liburanku bersamanya." sahut Yein.

"Kenapa tidak pergi dengan mantanmu, eh ralat, tetanggamu?" goda Myungeun.

Yein mendengus sebal. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Ia mengurungkan niatnya yang ingin memarahi Myungeun ketika sahabatnya itu menyikut lengannya.

"Kebetulan sekali dia ada disana. Kau tidak ingin menyapanya? Siapa tahu dia mau mengajakmu untuk pulang bareng."

"Yak!!" kesal Yein setelah mendengar kata-kata itu dari Myungeun. Ia masih ingat betapa menyebalkannya Jungkook sebelum hari pertama ujian. Diliriknya sosok yang berdiri di depan gerbang kampus dengan tatapan sebal. Tidak lama Jungkook menoleh seakan menyadari ada sosok yang menatapnya dengan tatapan membara.

Begitu tatapan mata mereka bertemu, Jungkook menggerakkan bibirnya. Mengatakan sepatah kata. "Apa?"

"Huh." Yein buru-buru mengalihkan pandangannya. Myungeun hanya tertawa melihat tingkah Yein dan Jungkook yang seperti anak kecil.


_MOM_


"Sayang, ayo kita pulang. Sudah mau sore." Panggil Mijoo. Ia ingin segera pulang. Tidak betah duduk di bangku taman. Mungkin kalau hanya bersama keluarganya tidak masalah. Tapi lihatlah. Keluarga Jeon juga sedang berada di taman komplek perumahan. Yoongi, Hooseok, dan Jungkook bermain basket di lapangan sementara Yein sibuk dengan ponselnya. Jiae? Dia duduk di sebelah Mijoo dengan jarak satu meter darinya.

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang