MOM : Chapter 12

377 72 3
                                    

_MOM_


Sore ini,  Yein yang sedang tidak ada kegiatan apa-apa, segera membuka pintu kamarnya ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia melihat Mijoo yang sudah rapih dengan gaun formalnya. Yein hanya mengerutkan dahinya. Aneh saja melihat penampilan tidak biasa dari koki restoran dengan pakaian feminimnya.

"Sayang, kau tidak kemana-mana kan hari ini?" tanya Mijoo.

Yein menggelengkan kepalanya. "Tidak. Memangnya kenapa, Eomma?"

Mijoo tersenyum lebar. Dengan senyum manis dan gaun feminimnya, Mijoo terlihat lebih muda dari biasanya. "Temani Eomma dan Appa ke pesta teman lama Eomma yuk." Ajak Mijoo.

"Eomma, aku malas sekali." Ucap Yein. Sungguh, kalau boleh memilih, ia lebih baik bergelut manja dengan ranjang kesayangannya.

"Ayo dong sayang. Sepuluh menit lagi Eomma menunggumu di bawah. Pakai gaun yang cantik ya." setelah mengatakan itu, Mijoo beranjak pergi. Menghindari penolakan tentu saja.

Mau tidak mau, Yein menurut. Ia segera mandi kemudian memakai pakaian terbaiknya. Mijoo bilang pesta kan? Tidak mungkin ia memakai kemeja dengan celana seperti pakaian sehari-harinya.

Sembilan menit berlalu dan Yein sudah bersiap dengan gaun putihnya. Ia memandang pantulan dirinya di cermin dengan senyum terpajang manis dibibirnya. Ia berharap pesta tidak akan lama dan cepat-cepat pulang.

Ponsel Yein berdering. Ia buru-buru merogoh tas nya dan mengangkat panggilan.

"Halo." sapa Yein.

"Hai, sayang. Hehehe. Kau sedang apa?" suara berat lelaki yang menyandang status sebagai kekasihnya. Jeon Jungkook.

"Sedang bercermin. Kenapa?" jawab Yein jujur.

"Sungguh? Aku juga sedang bercermin. Jangan-jangan kita jodoh."

Yein bisa membayangkan wajah tersenyum Jungkook saat mengatakan itu. dasar. Bisa-bisanya memiliki tingkat kepedean yang tinggi. Kalau bukan sayang, mana mau Yein sama lelaki tebar pesona itu. Yein pun hanya tertawa sebagai balasannya. "Aku harap begitu." Yah, walaupun Yein tak suka sifat Jungkook yang berlebihan, ia tetap berharap kalau Jungkook jodohnya. Apa lagi kalau bukan karena cinta namanya?

"Oh ya, kau hari ini sibuk tidak?" tanya Jungkook.

"Hari ini aku mau menemani Eomma menemui teman lamanya. Memangnya kenapa?" Jawab Yein. Jangan bilang Jungkook ingin mengajaknya kencan.

"Tadinya aku ingin mengajakmu kepestaku. Sekalian ku perkenalkan kau pada kerabat jauhku."

Bingo. Walaupun bukan kencan, tetap saja Jungkook berniat mengajaknya keluar. Terlambat. Dan tunggu, apa dia bilang? Memperkenalkan Yein pada kerabat jauhnya? No. Ia belum siap.

"Apa? Kita masih pelajar. Untuk apa memperkenalkanku pada kerabatmu? Cukup kedua orang tuamu saja yang tahu. Kau sendiri tahu bagaimana eommamu dan eommaku menentang hubungan ini kan?" tolak Yein.

"Baiklah. Karena hari ini kau tidak bisa, mungkin lain kali aku akan memperkenalkanmu pada mereka."

Yein mengusap tengkuknya. Ia gugup dengan hanya membayangkannya saja. "Jangan terlalu cepat. Aku akan menunggu."

"Kalau begitu ku tutup ya. Selamat malam, Yein-ah."

"Selamat malam, Jungkook-ah. Selamat bersenang-senang." seru Yein. Ia segera menutup panggilan.

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang