MOM : Chapter 17

477 65 18
                                    


_MOM_


Beberapa minggu setelah Yein sembuh total dan beraktivitas seperti biasanya, baik Mijoo maupun Jiae tidak melarang Jungkook yang setia mengantar jemput Yein ke kampus. Bukan berarti mereka merestui hubungan tersebut, hanya saja keduanya lelah memisahkan Jungkook dan Yein hingga berakhir dengan hubungan mereka yang semakin erat.

"Tumben kalian tidak berisik seperti biasanya?" heran Ibu RT setelah menyaksikan Jiae dan Mijoo yang tenang saat membeli sayuran di pedagang sayur keliling yang mangkal di sekitar komplek.

Sayangnya keheranan ibu RT tidak berlangsung lama karena setelahnya Mijoo dan Jiae mulai berdebat saat memperebutkan sayur kol.

"Kol itu milikku. Aku sudah mengambilnya lebih dulu."

"Enak saja. Kenapa tidak beli sayur lain saja sana!"

"Duh, kau saja yang mengalah. Suami dan anakku mau kol."

"Lebih baik kol itu aku yang memasaknya karena rasanya pasti lebih lezat dari pada punyamu."

Ibu RT dan pedagang sayur saling melempar pandangan kemudian menghela napas panjang. Ibu RT segera merampas sawi tersebut dan membayarnya pada si pedagang sayur.

"Lebih baik untukku." Ucap Ibu Rt sebelum melenggang pergi.

"Kalian berdua beli sayuran di tempat lain saja lah. Pusing kepala saya tuh." Omel Pedagang sayur yang kemudian menarik gerobak sayurnya menjauh dari sana.

Mijoo dan Jiae saling berpandangan kemudian melipat kedua tangan di depan dada dengan kompak.

"Aku bosan nih." Ucap Jiae.

"Ternyata orang kaya sepertimu bisa bosan juga." Balas Mijoo.

Jiae mendelik kearahnya. "Wah, bicaramu menyebalkan sekali. Tidak terbayang seberapa sakitnya kepala Yein saat tinggal dirumahmu."

"Cih, apa hubungannya? Orang membosankan sepertimu yang bisa bikin Jungkook sakit kepala."

"Huft."

Mijoo mendengus sebal. Beberapa menit kemudian kedua bola matanya membulat sempurna. "Hey, aku punya rencana gila seperti dulu. Kau mau ikut untuk menghilangkan rasa bosanmu?"

"Ide gila apa lagi? Tidak jera membuat rencana gila yang hampir memutuskan hubunganku dengan Jungkook? Jangan bilang rencana memisahkan Jungkook dan Yein lagi. Aku tidak mau." Tolak Jiae.

"Tidak mungkin aku melakukan itu. Toh tidak ada gunanya memisahkan mereka. Hanya saja, apa kau tidak berpikir untuk mengerjai mereka? Ingat waktu mereka membuat kau dan aku makan di restoran berdua dengan suasana canggung?" usul Mijoo. Ia menaik turunkan alisnya.

"Entah ide gila apa yang kau miliki, tapi aku setuju. Katakan sekarang juga apa rencanamu."

.

.

.

"Eh, tapi eomma... baiklah aku akan segera kesana..." Jungkook menutup panggilan dengan lesu. Bahunya merosot saat menatap layar ponselnya yang menampilkan wallpaper foto dirinya bersama Yein.

"Ada apa?" Tanya Yein penasaran dengan perubahan drastis sikap Jungkook.

"Eomma memintaku menemaninya belanja hari ini. Katanya dia mau shopping bersama Eommamu." Jawab Jungkook.

"Bukankah itu bagus? Mereka berdua sudah lebih akrab dari sebelumnya."

Jungkook menghela napas panjang. "Tapi jangan sekarang, Yein-ah. Kita kan punya rencana bersama. Mengunjungi perpustakaan setelah pulang kuliah, kemudian makan, setelah itu keliling Seoul. Bukankah kau yang paling bersemangat akan hal itu?"

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang