_MOM_
Dirumah keluarga Jeon, Jiae mengetuk-ketuk pintu kamar Jungkook untuk ke sekian kalinya. Masalahnya anak itu tidak keluar sejak kemarin sore. Biasanya dia bangun lebih awal untuk membuat sarapan. Tanpa disadarinya, sang suami sudah berdiri disebelahnya.
"Jiae-ya, bagaimana?" tanya Yoongi. Dia cemas karena Jungkook tak kunjung keluar.
"Sayang, bagaimana ini? Jungkook tidak keluar kamar. Bagaimana kalau dia mati didalam?" panik Jiae.
"Mati bagaimana? Jangan aneh deh." Tegur Yoongi.
Dahi Jiae mengernyit saat ia mengingat terakhir kali Jungkook keluar. Pergi bersama Jung Yein. Apa gadis itu yang membuatnya mengurung diri di dalam kamar?
"Sayang, sepertinya ini ada hubungannya dengan anak tetangga di sebrang rumah kita. Jungkook seperti ini setelah kau mengizinkannya pergi bersama anak itu." kata Jiae.
"Jung Yein? Bukankah mereka baik-baik saja?" heran Yoongi.
"Ini lah alasan aku takut kalau hubungan Jungkook dengan anak itu baik-baik saja. Pada akhirnya anak kita harus kembali menderita." Jiae menghela napas panjang.
"Kenapa kau jadi kebanyakan drama begini sih? Ambil kunci cadangan di kamar." Suruh Yoongi.
Jiae menepuk dahinya. Ia melupakan hal kecil itu. Segera ia mengambil kunci di kamarnya dan kembali. Setelah pintu terbuka, Jiae menjerit heboh. Bukan karena Jungkook mati setelah minum obat nyamuk seperti yang ia bayangkan sedari tadi. Seharusnya seperti itu, tapi anak itu santai-santai saja memainkan game ponselnya di atas kasur.
"Yak! Jungkook-ah! Kau membuatku khawatir setengah mati!" kesal Jiae sembari memukul kepala Jungkook.
Jungkook hanya meringis. Ia menatap sebal sang ibu. "Duh, Eomma. Lihat yang kau perbuat. Aku kalah. Aku tidak mau menjadi seorang pecundang." Kesalnya kemudian melempar ponselnya ke atas kasur. Yah alasannya agar ponselnya tidak rusak dan ia tidak perlu merengek meminta ponsel baru.
"Kau kenapa Jungkook?" tanya Yoongi sambil melirik jam tangannya. Seharusnya ia pergi sekarang. Tapi sepertinya anaknya butuh teman curhat.
"Memangnya aku kenapa?" bukannya menjawab, Jungkook malah balas bertanya.
"Sayang, kau tidak biasanya seperti ini. Atau karena anak tetangga di sebrang rumah?"
"Jung Yein, sayang." Tambah Yoongi. Ia heran kenapa istrinya ini buang-buang suara hanya karena tidak mau menyebut nama Jung Yein.
"Ya itulah pokoknya. Gara-gara dia ya? atau masalah masa depanmu seperti waktu itu? mau memanggil pengacara?"
Perkataan ibunya membuat Jungkook jengkel. "Eomma, Appa, kau tahu kemarin setelah aku mengantar Yein pulang. aku bertemu Chanwoo. Dia melamar Yein di depan mataku. Dia juga menyuruhku untuk tidak menemui Yein. Menyebalkan pokoknya." Akhirnya Jungkook mengutarakan kekesalannya.
"Itu bagus dong. Eomma sangat setuju dengan tingkah gentle anak laki-laki itu. Siapa namanya? Chanwoo?" kata Jiae tak menangkap maksud Jungkook.
"Yak! Maksud Eomma aku tidak gentle karena membiarkannya merebut Yein dariku?"
"Apa?" sepertinya Jiae mulai mengerti maksud Jungkook.
Yoongi berbeda dengan Jiae tentunya. Walau ia termasuk pria dingin nan acuh, ia adalah orang yang sangat peka. "Jadi kau jatuh cinta lagi padanya?"
Jungkook terdiam mendengar pertanyaan sang ayah yang terdengar vulgar di telinganya. Maksudnya terlalu to the point. "Appa!" oke, sekarang Jungkook mulai merengek. Serba salah memang menjadi orang tua Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
FanfictionJeon Jungkook dan Jung Yein menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama tiga tahun harus kandas hanya karena kesalahpahaman. Namun siapa sangka di balik kesalahpahaman, ada pihak yang melakukannya dengan sengaja. Orang yang tak pernah mereka...