MOM : Chapter 16

445 73 13
                                    

_MOM_


Yein duduk seorang diri di taman tak jauh dari rumahnya. Ia duduk di ayunan dengan pikiran kosong. Besok Jungkook akan menikah. Jujur saja kalau bisa, ia tidak mau mencintai Jungkook sebesar ini. Sayangnya tidak pernah bisa. Fakta yang sangat membuatnya jengkel.

Ponsel Yein berdering. Ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Appa. Ia segera mengangkatnya. "Halo, appa?"

"Yein-ah! Kau dimana?"

"Taman komplek. Ada apa?"

"Jangan kemana-mana! Tetap disana!" Suruh Hooseok. Setelah itu memutus panggilan secara sepihak.

Yein mengernyit. Kenapa ayahnya terdengar panik? Atau lebih baik ia pulang saja? Toh rumahnya tak jauh dari sana. Yein pun memutuskan bangkit. Baru saja hendak melangkah, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Yein terkejut. Samar-samar ia mendengar kegaduhan dibelakangnya. Hingga ia sadar apa yang terjadi setelah merasakan darah segar mengalir di lengannya. Kejadian yang berlangsung cepat itu membuatnya sulit berpikir cepat.

"Maafkan aku, Yein-ah." Bisik seseorang yang memeluknya. Dari suaranya saja Yein sudah tahu siapa lelaki itu. Jungkook.

Lelaki itu melepaskan pelukannya. Yein segera berbalik dan terkejut melihat Jungkook yang tengah melawan dua pria asing dengan pakaian serba hitam. Ia panik saat melihat luka sobek di lengan Jungkook hingga darahnya kemana-mana.

Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba dua pria tak dikenal ingin menyerangnya?

"Pergilah!" Perintah Jungkook. Salah seorang pria tak dikenal berusaha menghampiri Yein namun Jungkook berhasil menahannya dan melawan. "CEPAT!"

"Tidak... Tidak..." Yein ketakutan. Ia juga ingin lari kalau lari semudah itu dalam situasi seperti ini. Kakinya terasa lemas hingga sulit digerakkan. Yein menjerit melihat sebelah lengan Jungkook kembali terkena sayatan dari pisau yang dibawa pria tak dikenal tersebut.

Jungkook dengan sebelah lengan terluka parah berhasil menjatuhkan satu pria asing itu. Tanpa disadarinya, pria satunya lagi siap menikam Jungkook dari belakang. Namun Yein dengan cepat berlari kesana dan memeluk Jungkook dari belakang. Rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuh Yein ketika pisau itu menancap tepat menembus tulang belakangnya. Pria yang melakukan itu segera melarikan diri meninggalkan temannya yang tergeletak tak berdaya.

Tubuh Yein merosot setelah kesadarannya hilang. Jungkook segera berbalik dan dengan cepat menangkap tubuh Yein. "Yein-ah! Tidak Yein-ah!!!! Maafkan aku!!! Kau harus bertahan! Kau harus tahu bahwa aku sampai kapanpun akan mencintaimu." Jungkook segera menggotong tubuh Yein dan berlari menuju rumah sakit terdekat.

.

.

.

Setelah kecelakaan yang menimpa Yein dan Jungkook, keluarga mereka langsung menemui mereka dirumah sakit. Mijoo yang tahu Yein menjalani operasi pun hilang kesadaran. Jiae tak hentinya menangis melihat lengan Jungkook yang di perban dan terpaksa memakai gips. Mereka semua berkumpul di depan ruang Yein dirawat tidak terkecuali orang tua dari pihak Yoongi dan Hooseok.

Dokter keluar dari ruang Yein dirawat. Hooseok dan Mijoo (yang sudah sadarkan diri) segera berhamburan menemui dokter.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Mijoo panik.

"Keadaanya sudah lebih baik. Namun sayang sekali karena ginjal sebelah kanannya mengalami luka robek sehingga tidak dapat berfungsi. Tetapi melihat riwayat nona Jung yang lemah, saya menyarankan untuk mencari donor ginjal. Hidup dengan satu ginjal tidak baik untuk tubuhnya dengan kondisi seperti itu." Jelas sang dokter.

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang